Jumat, 15 Juni 2012

Hindari Memulai Buka Usaha dengan Modal Hutang "?"

Ilustrasi : Shutterstock.com
Dalam membuka usaha selain diperlukan banyak faktor pendukung lainnya , yang paling utama adalah faktor Modal, modalpun jadi banyak macamnya yang saya maksud kali ini modal berbentuk Uang Tunai,uang kontan yang dipegang kenyataan di dompet kita pada waktu memulai sebuah Usaha.Uang yang dipegang di tangan anda bertumpuk di ikatan karet gelang,bukan uang dalam kata-kata doang.

Ini hanya opini saya saja,berbagi pengalaman tentang ini.

Modal membuka usaha dengan hutang menurut saya ibarat membangun sebuah bangunan permanen namun berpondasikan kayu lapuk yang penuh rayap dan keropos.

Sebab tidak ada hutang (uang),yang secara kenyataan berbentuk utang sehat,semua hutang adalah potensi bakteri dan virus yang akan menggerogoti kesehatan perusahaan kita nanti ke depannya,apalagi jika pengelolanya masih awam hanya mengandalkan modal nekad,berpikir besar dan berharap hoki.

Ok dengan hoki saya setuju,tetapi apakah dijamin akan setiap saat kita di kelilingi hoki,keberuntungan ?

Logikanya tentu tidak akan setiap saat hoki itu bersanding dengan kita.Hoki kadang datang atau kebanyakan malah selalu jauh dari kita,,meskipun teori mengatakan hoki usaha itu pertemuan dari hasil usaha dan waktu yang tepat.

Tetapi jangan salah,waktu dan kondisi tidak akan selalu tepat setiap kita melangkah bisnis,jadi gunakan selalu akal sehat dan selalu berpijak pada kenyataan bukan sekedar mengunyah teori hoki bulat-bulat dengan terlalu berani berspekulasi.

Pepatah mengatakan tidak ada orang yang kaya dengan berjudi,yang hina karena berjudi banyak,termasuk yang suka berlebihan spekulasi usaha.

Balik maning nang topik...

Hutang sehat dalam skala apapun tidak akan ada,namanya hutang adalah artinya uang bukan milik kita tetapi milik orang lain yang harus sangat wajib dikembalikan pada yang mpunya,karena bukan hak milik kita.

Hutangan untuk bisnis biasanya tidak ada yang gratis,selalu akan ada sebuah konsekuensi beban di dalamnya,yaitu seseorang memberi hutangan karena ada maunya,yaitu mau penghasilan,mau nilai uangnya bertambah.

Perhitungan gampang dengan teori untung rugi memang hutang bisa dihalalkan,misalnya ah kan bebannya perbulan hanya 3 persen saja dari nilai pokoknya,padahal misalnya kita bisa meraih untung dari uang itu sampai 20 persen,jadi di atas kertas teorinya kita masih untung 17 persen meskipun menggunakan modal hutangan.

Teori memang demikian,namun jangan lupa itu kata hitungan teori,apakah anda menjamin sistem usaha dan jalan usaha kita akan terus maju dan beruntung terus ?.

Ah akan panjang ya kalau membahas ini,karena sebagian prinsip berpikir besar adalah menyetujui dengan cara teori berani bersepekulasi,berani buka usaha dengan duit orang lain,dan berbagai teori besar lainnya.

Tidak salah dengan teori besar tersebut,untuk sekedar semangat saya sepakat,tetapi dalam praktek perjalanannya tidak seindah pikiran-pikiran besar tersebut,jangan telan mentah-mentah teori besar-besar itu jika salah menterjemahkan akan berbahaya bagi kesehatan usaha kita bahkan berbahaya bagi mental diri kita.

Teori berpikir besar harus dimatangkan lagi dengan teori dan ilmu kebijakan lainnya,kalau mau menghasilkan sebuah karya yang dahsyat.Cieee...hehe.?

Secara sederhana saja,normalnya kita mau punya usaha besar tetapi keropos dan berpenyakit atau memilih mulai dari yang kecil,ramping,efisien dan sehat tanpa hutang...?

Bisa berbagai pilihan sesuai pengalaman masing-masing,tetapi bila cenderung yang memilih besar tapi keropos,rasanya akalnya harus di asah lagi deh,sangat tidak normal itu.

Intinya membuka usaha perdana usahakan jangan memakai modal hasil dari hutangan,dari berhutang.Karena hutang dalam kehidupan apapun,termasuk dunia usaha adalah beban,virus dan bakteri pembunuh usaha kita,bahkan hutang bisa menghancurkan dan menggerogoti nama baik dan kepribadian seseorang.Hutang bisa menjadi seseorang atau perusahaan terhina dan bergelut dengan keruwetan-keruwetan hidup.

Di dalam Islam,diterangkan tentang akibat orang yang suka punya hutang,jika manusia mati dan masih berhutang selama di dunianya maka Tuhan memerintahkan malaikat pemeriksa amalnya untuk menangguhkan inspeksinya sehingga hutang mayat termaksud sudah dilunasi oleh keluarga dan ahli warisnya di dunia.

Iya kalau ahli warisnya tahu jumlah hutang si mayat,kalau enggak tahu dan tidak terbayar..walah..naudzubillahmindzalik.

Buka usaha yang baik ,mulailah dengan modal yang sehat milik sendiri yang bukan bernama Hutang.

Opini kita bisa saja berbeda,namun mari renungkan kembali dan terserah masing-masing deh,namanya juga berbagi pengalaman ya gan..!,dan pengalaman kita satu sama lain pasti akan berbeda,dari perbedaan itu pula maka pengetahuan kita bertambah.

Salam bebagi...

0 comments: