Sabtu, 09 Juni 2012

Urusan Materi ? Lebih Baik Bersyukur Saja

By : Aang Wierodjampang

Bersyukur nikmat artinya menerima hasil yang diperoleh setelah semaksimal mungkin berusaha dengan bekerja dan berdoa,lalu memanfaatkan rejeki yang kita peroleh itu untuk berbagai kemaslahatan dunia dan akhirat.

Rejeki manusa banyak bentuk dan jenisnya,tidak hanya berbentuk material,uang atau benda dan harta saja,tetapi bisa berbentuk yang lain,misalnya kesehatan,keselamatan,kecerdasan,kebaikan hati,postur dan anggota tubuh yang sehat dan normal,bahkan hidup itu sendiri adalah rejeki dan sebagainya.

Sebagai ilustrasi saja,ketika ada berita tentang para pengeran dan para jutawan milyarder milyuner hehe,menghabiskan uangnya bermilyar-milyar hanya untuk sebuah kesenangan dan hura-hura,atau sebagian orang kaya raya banyak membuat ulah dengan bertingkah yang tidak wajar dan cenderung "gila-gilaan" menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi.

Sementara di tempat lain,kelaparan,kemiskinan,kemelaratan dan serba kekurangan di kalangan manusia-manusia tertentu yang sangat parah terjadi.Kekurangan uang,kekurangan harta dan materi lainnya. Sangat fakir dan sangat msikin melarat.

Tentu saja jika dibandingkan dengan ukuran yang (maaf) tingkat ekonominya pas-pasan,akan sedikit mengurut dada,"oh walah.sayang duit dan harta segitu dihambur-hamburkan,hanya sekedar bersenang-senang",mugkin akan itu yang terlintas di hati kita.

Lihat saja para orang kaya berduit milyaran ini untuk liburan satu musim saja misalnya bisa menghabiskan duit mereka bejuta-juta dolar,atau bermilyar rupiah hanya untuk berjemur di pantai,pesta-pesta,makan minum dan berbagai kesukaan lainnya yang hanya untuk memuaskan hasrat duniawi mereka.

Ada yang salah dengan mereka..?,secara pribadi tak ada yang salah dengan mereka,toh itu harta milik mereka,hasil dinikmati oleh mereka,digunakan oleh mereka dan tidak menggunakan harta milik orang lain.

Lalu bagaimana yang foya-foya menggunakan duit rakyat dari korupsi misalnya ?,nah kalau yang macam begini layak digantung oleh rakyat banyak,dicincang bersama,foya-foya kok dengan duit rakyat.

***

Yang menggunakan duit atau harta pribadi yang sah miliknya dengan cara mendapatkan yang halal dan lurus ya sah-sah saja,mereka berhak menggunakan harta miliknya sesuka hatinya.

Namun,secara kemanusiaan ya keterlaluan juga sih kalau mengeluarkan harta berlebihan hanya untuk senang-senang pribadi,kalau pikiran dan jiwanya waras mereka tentu hanya akan menikmati dengan cara yang wajar-wajar saja,lalu sebagian harta lainnya mereka pergunakan untuk dana sosial dan berbagi rejeki dengan manusia lain yang bernasib kekurangan atau miskin.Idealnya.

***

Diri kita sendiri,

Dunia ini memang unik,telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan yang maha Tahu dan Adil,tentang pembagian rejeki ini,tidak semua manusia ditakdirkan tajir banyak duit dan kaya raya,tetapi dibuat paling tidak ada tiga jenis tentang kepemilikan rejeki ini.

Golongan yang ditakdirkan kaya raya,meskipun tidak harus bekerja keras dan bercucur keringat yang nasibnya harus kaya raya,mereka akan kaya juga karena takdirnya memang harus kaya.

Kedua kalangan menengah,ya yang biasa saja,Tuhan menciptakan golongan ekonomi ini sebagai penyeimbang bagi kalangan kaya dan kalangan miskin.

Ketiga,kalangan miskin,fakir miskin,termasuk golongan ini Tuhan menciptakan agar terjadi sinergi kehidupan di makhlukNya dengan dasar saling membutuhkan.

Kesemuanya itu ada,adalah untuk bisa membandingkan dan mendapatkan hikmahnya setelah melihat sekeliling dan diri sendiri.Terutama bagi orang-orang yang mau berpikir dan selalu membaca ayat-ayat Tuhan yang tersurat dan tersirat.

***

Diamanapun posisi kita saat ini berada dari ketiga jenis di atas,hanya orang yang pandai bersyukur saja yang akan bisa menikmati semua takdir itu..,yang hanya akan bisa menikmati nyamannya hidup ini.Dialah orang-orang yang pandai dan bisa selalu bersyukur nikmat.

Bila bersyukur,dimanapun posisi kita berada tentu akan bahagia tercipta serta diberi keberkahan hidup dan mati,minimal diberi dan akan merasakan kedamaian diantara takdir,kaya raya,menengah atau bahkan miskin pun tetap akan merasakan kebahagiaan dan kenyamanan hidup.

Harta hanya titipan Tuhan,mengejar dan mencari harta wajib bagi setiap manusia,namun hasil yang akan dicapainya tergantung kepada ridlo dan takdir Tuhan.

Kebahagiaan hidup dan kenyamanan kehidupan hanya akan didapat jika hidup dan mati kita diridloi Tuhan.

Bertujuan untuk menggapai ridlo Tuhan dalam setiap aktivitas kita,termasuk dalam beraktivitas mencari dan mensyukuri rejeki kita, insya Allah akan tercapai hidup nyaman dengan berkah-Nya.Amin,semoga.

0 comments: