Sebagian orang menjadi banyak yang melakukan ibadah naik haji dengan berulang-ulang,berbagai alasan tentunya sesuai dengan pengalaman pribadi masing-masing.Disamping memang suka ada yang semacam rasa "ketagihan" secara sipiritual dan berurusan dengan keyakinan.
Namun ada satu hal yang banyak menjadikan orang selalu mau naik haji lagi,terutama bagi yang pertama kali menginjakkan kakinya di Masjidil Haram tempat ritual umroh dan tempat berdirinya Baitullah atau Ka'bah.
Kita tahu semua kalau yang sudah pernah naik haji,yaitu jika saatnya waktu naik haji di bulan Dzulhijjah,maka di sana berkumpul semua tamu Allah dari semua penjuru dunia,hal tersebut menyebabkan "kemacetan' luar biasa di sekitar Padang Arafah,Mina dan Mekkah terutama di sekitar Ka'bah.
Padahal salah satu wajib haji adalah melaksanakan Thawaf,yaitu ritual yang harus dilaksanakan di sekitar Masjid Al Haram, ritual Thawaf yaitu harus mengelilingi bangunan Ka'bah sebanyak tujuh keliling.
Nah dalam praktek Thawaf inilah ritual paling mengesankan dan menggetarkan hati umat muslim,ketika berkesempatan dan diridloi Allah untuk melakukan mengelilingi rumah-Nya.Salah satu bangunan Syurga yang dinyatakan di dunia saat ini.
Saat hajian tiba kemacetan dan umat manusia membludak,oleh karena itu maka Kerajaan Saudi membangun terus jalan lintas Thawaf dengan lintasan yang ditambah,bukan saja di sekitar lantai dasar bangunan Ka'bah tetapi dibangun lintasan bertingkat di tengah-tengah Masjid Al Haram,agak jauh dari Ka'bah.Meskipun begitu masih Sah untuk melaksanakan Thawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh putaran).
Bagi jemaah kita yang rombongan,memang sengaja dibuat rombongan karena pertimbangan supaya terorganisir dengan baik,maka jarang sekali saat hajian mendapatkan lintasan Thawaf di dekat Ka'bah,atau di teras Ka'bah lantai utama,kebanyakan rombongan jemaah kita Thawaf di lintasan yang tingat dua atau agak jauh dari Ka'bah.
Alasan inilah maka banyak jemaah haji yang tida sempat menyentuh bangunan Suci tersebut,jangankan mencium Hajar Aswad,menyentuh bangunan Ka'bah saja tidak pernah.Dan hal inilah yang selalu menjadi rasa penasaran jemaah yang kuasa untuk selalu datang lagi menunaikan ibadah haji lagi,dengan harapan di ritual berikutnya dapat menyentuh Ka'bah atau malahan mencium Hajar Aswad.
Jangan salah,jangankan pada saat waktu naik haji bulan Hajian,di waktu hari-hari biasa saja tidak mudah kita untuk menyentuh bangunan Suci itu.Karena di sekitar Ka'bah selalu banyak orang membludak dan perlu perjuangan tenaga dan teknik tersendiri jika mau menyentuh Ka'bah,saking semua orang ingin menyentuhnya.
***
Padahal menyentuh bangunan Ka'bah atau mencium Hajar Aswad,tidaklah wajib,yang wajib adalah ritual Thawafnya,dengan jikalau lintasan kita sudah sejajar dengan hajar Aswad,maka jika mungkin cium dulu Hajar Aswad dan kalau darurat (macet dengan orang-orang) cukup dengan tanda melambaikan tangan saja ke arah Hajar Aswad.
Jadi,sebaiknya tak usahlah penasaran kalau saatnya naik haji kita tak sempat menyentuh bangunan Ka'bah atau tidak sempat mencium Hajar Aswad,sebab dengan Tawaf dan melambaikan tangan saja ke Ka'bah sudah sah,Insya Allah.
Selamat menjadi tamu Allah,semoga haji kita mabrur.
***
Wallahualam.
Namun ada satu hal yang banyak menjadikan orang selalu mau naik haji lagi,terutama bagi yang pertama kali menginjakkan kakinya di Masjidil Haram tempat ritual umroh dan tempat berdirinya Baitullah atau Ka'bah.
Kita tahu semua kalau yang sudah pernah naik haji,yaitu jika saatnya waktu naik haji di bulan Dzulhijjah,maka di sana berkumpul semua tamu Allah dari semua penjuru dunia,hal tersebut menyebabkan "kemacetan' luar biasa di sekitar Padang Arafah,Mina dan Mekkah terutama di sekitar Ka'bah.
Padahal salah satu wajib haji adalah melaksanakan Thawaf,yaitu ritual yang harus dilaksanakan di sekitar Masjid Al Haram, ritual Thawaf yaitu harus mengelilingi bangunan Ka'bah sebanyak tujuh keliling.
Nah dalam praktek Thawaf inilah ritual paling mengesankan dan menggetarkan hati umat muslim,ketika berkesempatan dan diridloi Allah untuk melakukan mengelilingi rumah-Nya.Salah satu bangunan Syurga yang dinyatakan di dunia saat ini.
Saat hajian tiba kemacetan dan umat manusia membludak,oleh karena itu maka Kerajaan Saudi membangun terus jalan lintas Thawaf dengan lintasan yang ditambah,bukan saja di sekitar lantai dasar bangunan Ka'bah tetapi dibangun lintasan bertingkat di tengah-tengah Masjid Al Haram,agak jauh dari Ka'bah.Meskipun begitu masih Sah untuk melaksanakan Thawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh putaran).
Bagi jemaah kita yang rombongan,memang sengaja dibuat rombongan karena pertimbangan supaya terorganisir dengan baik,maka jarang sekali saat hajian mendapatkan lintasan Thawaf di dekat Ka'bah,atau di teras Ka'bah lantai utama,kebanyakan rombongan jemaah kita Thawaf di lintasan yang tingat dua atau agak jauh dari Ka'bah.
Alasan inilah maka banyak jemaah haji yang tida sempat menyentuh bangunan Suci tersebut,jangankan mencium Hajar Aswad,menyentuh bangunan Ka'bah saja tidak pernah.Dan hal inilah yang selalu menjadi rasa penasaran jemaah yang kuasa untuk selalu datang lagi menunaikan ibadah haji lagi,dengan harapan di ritual berikutnya dapat menyentuh Ka'bah atau malahan mencium Hajar Aswad.
Jangan salah,jangankan pada saat waktu naik haji bulan Hajian,di waktu hari-hari biasa saja tidak mudah kita untuk menyentuh bangunan Suci itu.Karena di sekitar Ka'bah selalu banyak orang membludak dan perlu perjuangan tenaga dan teknik tersendiri jika mau menyentuh Ka'bah,saking semua orang ingin menyentuhnya.
***
Padahal menyentuh bangunan Ka'bah atau mencium Hajar Aswad,tidaklah wajib,yang wajib adalah ritual Thawafnya,dengan jikalau lintasan kita sudah sejajar dengan hajar Aswad,maka jika mungkin cium dulu Hajar Aswad dan kalau darurat (macet dengan orang-orang) cukup dengan tanda melambaikan tangan saja ke arah Hajar Aswad.
Jadi,sebaiknya tak usahlah penasaran kalau saatnya naik haji kita tak sempat menyentuh bangunan Ka'bah atau tidak sempat mencium Hajar Aswad,sebab dengan Tawaf dan melambaikan tangan saja ke Ka'bah sudah sah,Insya Allah.
Selamat menjadi tamu Allah,semoga haji kita mabrur.
***
Wallahualam.
2 comments:
Semoga suatu saat nanti sy bisa mengunjungi rumah Alloh mas, Amin...
Tp menurut sy jika org yg sanggup utk datang kesana beberapa kali, ada baiknya mending memberangkatkan kerabatnya yg kurang mampu kesana, betul tdk mas, hehe....
Amin Ya Rabb.mudah-mudahan Mas Rudi.
semoga,
sepakat mas,secara wajib haji hanya satu kali,maka jika berkali-kali dan tidak melihat ke sekelilingnya (fakir miskin di sekeliling,atau kerabat yang belum mampu) maka,,wallahualam haji ke berikutnya...no cemment hehe...
sebaiknya setelah haji pertama,lantas pakailah materi berikutnya ke hal yang menebar manfaat selain digunakan untuk naik haji..karena hasrat khusus pribadi .
namun,karena ini menyangkut hak sangat pribadi,jadi terserah ke masing -masing mas .
sepakat dengan komentar mas Rudi.
semoga.Amin.
Posting Komentar