Kamis, 04 Oktober 2012

Demo Buruh,Akar Masalahnya Adalah Korupsi



Demo Buruh hari ini marak dilakukan oleh teman-teman buruh di tanah air terutama di DKI dan sekitarnya,Sejauh pantauan saya yang hanya melihat dari TV dan media online,demo kali ini berlangsung lebih baik,artinya tujuannya sangat jelas,caranya cerdas dan tepat sasarannya,yaitu kebanyakan ditujukan ke wakil-wakil kita di DPR maupun DPRD.

Diantara tuntutannya yaitu :tolak atau penertiban atau penataan ulang sistem outsourcing,buruh masuk ke perusahaan lewat perusahaan perekrutan tenaga kerja.Lalu selanjutnya tolak upah murah,naikkan UMR,lalu yang lainnya,

Demo Buruh saya sendiri sebagai bagian dari Buruh Indonesia sangat mendukung,apalagi disampaikan dengan elegan,cerdas dan tentu serta pasti bin jelas maksud dan tujuan serta tuntutannya.

***

Ijinkan saya berpendapat gan,bahwa sebenarnya tiga serangkai inilah,Buruh-Pengusaha-Pemerintah.

Jalan keluarnya yaitu yang tiga ini harus berurun rembug.Gampang kan kalau hanya teori ?,hehe.

Semoga terdapat kesepakatan yang membawa untung kepada semua pihak.

***
Buruh (baca;Rakyat),saat ini memang dibayar "murah' oleh pengusaha sebagai upah buruhnya.

Pengusaha bukan tidak mau membayar buruh sesuai dengan tuntutan standar dari versi buruh, sesuai kapasitas buruh masing-masin.Namun pengusaha juga masih harus membayar banyak biaya-biaya siluman dalam operasionalnya.Itulah salah satu alasan paling utama yang terjadi,disamping banyak juga yang lainnya.

Intinya,adalah bila masih saja sistem di pemerintahan kita tidak sehat,persoalan paling standar antara Buruh dan Pengusaha tetap akan menuai masalah.

Pengusaha harus menganggarkan biaya-biaya produksi yang tidak produktif,yang tidak efisien dan jauh dari mendongkrak kesejahteraan buruh.Yaitu pengusaha banyak dikuras sebagian keuntungannya oleh para tikus-tikus oknum pemerintah dan sistem yang kurang sehat.

Biaya-biaya siluman,biaya administrasi yang dipersulit jika tidak disogok,aturan dan proses yang dibuat bertele-tele,birokrasi yang tidak efektif dan efisien,terlambat mengurus surat-surat dan perizinan.Kenapa dipermudah kalau bisa dipersulit,pameo inilah belakangan ini yang terjadi.

Biaya siluman yang dipungut oknum birokrat serta biaya-biaya tidak terduga lainnya,itu semua memerlukan duit,pengeluran uang tunai dari perusahaan.Jadi keuntungan perusahaan tidak bisa maksimal mengangkat kesejahteraan buruhnya,dinaikkan gajinya misalnya atau ada tunjangan tambahan lainnya.

Pengusaha menjadi tidak bisa sebab uang tunainya tertarik ke pos biaya siluman,para birokrat koruptor,mereka minta suap,minta uang pelicin,dan berbagai kata turunan lainnya dari kata Memeras Pengusaha.

Ini sudah bertahun-tahun terjadi,pada hari ini,saat ini mudah-mudahan sudah baik,meskipun efek negatifnya masih terasakan oleh rekan buruh saat ini.Diantaranya mereka dibayar murah.

***

Berantas terus korupsi,bersihkan aparat pemerintahan dari oknum bangsat dan siluman yang hanya mau memperkaya keluarga dan dirinya saja,adili para pemeras pengusaha.Berantas terus korupsi agar rakyat sejahtera,ekonomi negara menjadi baik dan sebagainya.

He.gampang bukan..? teori sih..pasti gampang !

Kita tahu ini adalah tantangan bagi pemerintah,pengusaha dan buruh itu sendiri untuk memperoleh jalan terbaik yang saling menguntungkan semua pihak.

Untung buruh,untung pengusaha termasuk pemerintah juga untung dari jalan yang benar,birokrasi yang lurus.

***

Wah terlalu panjang ndan....,maafkan kelancangan saya membuat tulisan amatir ini.Mohon maklum namanya juga juru tulis  amatir.

Tetapi sebagai buruh saya termasuk buruh senior lho,hehe maksudnya dari dulu hingga kini masih tetap status buruh ,hadeuh.....!

Hidup Buruh Indonesia,hidup pengusaha Indonesia,dan semoga tetap jaya negara kita Indonesia.
Salam.

Ilustrasi saya ambil dari dinding facebook teman saya Dadang Novaldi-Jkt (Mohon maaf jika foto ini milik anda)

0 comments: