Senin, 10 Desember 2012

Bumerang dan Senjata Makan Tuan

Senjata khas suku Aborigin di Australia ini terkenal karena keunikannya,yaitu jika sudah dilempar maka akan kembali lagi ke orang yang melemparnya.

Senjata ini bisa terbuat dari kayu atau bahan logam yang tumpul atau tajam,jika tidak pandai dan terlatih menggunakannya tidak jarang terjadi senjata  malah menikam tuan si pelemparnya.

Bumerang secara simbolis banyak terjadi,jika seseorang berkata atau berbuat jahat kepada orang lain dan  akibatnya malah menimpa si pelaku kejahatannya.

Sering dan akan terjadi pula,dimana yang berlaku jahat,suka berkhianat dan munafik malah celaka dengan kelakuan jahatnya sendiri,yang asalnya ditujukan kepada orang lain.Misalnya perbuatan fitnah dan hasutan keji yang dilempar ke orang lain.

Bisa menikam si pelaku sendiri kelihatan dengan kasat mata atau hanya berupa "celaka" musibah dan sangsi-sangsi sosial yang tidak kentara oleh khalayak ramai,tetapi hanya bisa dirasakan oleh pelaku fitnah itu sendiri.

Secara simbolis terjadinya proses senjata makan tuan adalah,ketika dengan sengaja Sang Tuannya senjata berniat untuk mencelakakan pihak lain.

Tetapi keadilan Tuhan yang selalu berada di pihak yang benar tidak akan salah dengan Keadilan-Nya,yaitu selalu yang hatinya busuk dan jahat akan menuai hasil yang buruk dan jahat pula.Akhirnya banyak terjadi perbuatan jahatnya bukan berhasil mencelakakan pihak tertuju,namun kecelakaan berbalik menimpa si empunya hajat jahat tadi.

"Bumerang" yang sering digunakan orang-orang jahat diantaranya adalah berbentuk fitnah.Yaitu memutar balik fakta yang sebenarnya,menuduh seseorang dengan jahat dan keji dengan tujuan agar yang difitnahnya celaka atau rusak baik jasad fisiknya maupun terbunuh karakter dan nama baiknya.

Hukum sebab akibat dan hukum karma menyatakan,barang siapa menanam satu kejahatan maka akan memanen pula keburukan sebagai hasil kejahatannya sendiri.Tinggal menunggu waktu cepat atau lambat pasti akan menuai keburukan hasil perilaku jahatnya.

Kepercayaan dalam agama Islam menyatakan,bila seseorang berbuat jahat maka akan dihitung sebagai dosa,dan dosa sangsinya adalah siksa.Siksaan bisa saja diberikan Allah ketika masih di dunia atau nanti di akhirat,atau bahkan bisa disiksa bagi si pendosa ketika di dunia maupun di akhirat.

Sebagai muslim saya sangat yakin dengan siksa,sebagai bentuk sangsi dari segala perbuatan dosa yang manusia perbuat.Gambarannya seperti Bumerang ,bahwa siapa melempar dosa dan kejahatan maka kejahatan dan keburukan akan kembali lagi ke diri yang berbuatnya.Menurut keyakinan saya agama Islam,akibat buruk itu namanya siksa.Buah dari amal buruk dan jahat yang diperbuat sebelumnya.

Fitnah bisa jadi Bumerang

Termasuk jika seseorang suka melempar fitnah,maka bisa kita saksikan bahkan dengan kasat mata,seseorang yang suka memitnah sesamanya maka orang tersebut bisa terkena akibat buruk fitnahan sendiri pada waktu yang tidak lama setelah dia berbuat.Saat yang tidak lama setelah melempar fitnah tersebut,bisa kita saksikan,bisa kita buktikan akibat buruknya akan menimpa si tukang fitnah,bahkan lebih keji daripada lemparan fitnahan awalnya.

Berkata,berbuat sesuatu,berperilaku dan berbuat jahat,kadang bisa diibaratkan kita melempar senjata Bumerang,senjata yang bisa kembali lagi ke Tuan si pelemparnya.Bahkan bisa menikam diri si pelempar lebih kuat dari lemparan sebelumnya.

Dan tentu saja banyak makna simbolis dan gambaran hikmah Bumerang-bumerang bentuk lainnya.Terima kasih sudah selalu mampir,salam silaturahmi.

Wallahualam.

0 comments: