Rabu, 19 Desember 2012

Ketika Anak Menjadi "Badung" atau Jahat

Punya anak dan keturunan yang baik-baik,berbakti pada orang tua,lalu setelah dewasa mereka berhasil dan berjalan di jalur hidup yang lurus,adalah cita-cita dan harapan semua orang tua.

Banyak macam cara mendidik mereka pada masa kecilnya,namun tidak jarang,malah bisa dibilang banyak anak-anaknya malahan menjadi anak "badung' nakal bahkan menjadi jahat.Naudzubillahimindzalik.

Kenyataan demikian adanya.Tidak sedikit yang orang tuanya sebagai tokoh terkemuka,pemuka agama,pemuka masyarakat,pejabat,orang terhormat,lalu jadi jatuh wibawa dan harga dirinya karena anak-anaknya menjadi anak yang nakal bin badung.

Dari jenis "kenakalan' dan badungnya khas anak-anak,sampai kepada "kenakalan' anak dan remaja yang sudah parah.

Misalnya,anaknya menjadi pemabuk berat,pecandu narkoba,hilang keperawanan,bergaul dengan orang-orang jahat,menjadi teroris,penganut aliran sesat,bahkan menjadi perampok dan penjahat.Atau banyak contoh lainnya perbuatan kriminal yang sangat memusingkan orang tuanya.

Tidak sedikit orang tuanya yang jatuh sakit,yang tidak mengakuinya lagi sebagai anak-anaknya,mengusir anaknya dan sampai kepada yang memenjarakan,baik penjara fisik maupun penjara secara psikis.

Pada umumnya pula,ketika anak-anaknya menjadi nakal,badung dan menjadi orang "jahat",orang tua dengan egoisnya menyalahkan sepenuhnya kepada anak dan pihak lain.

Padahal,sebab yang paling mendasar adalah ada pada diri orang tua itu sendiri.Introspeksi lahir bathin kedua orang tualah yang pertama kali harus diperhatikan ketika putra-putrinya nakal.

Titik awal kenakalan,kejahatan, dan kebadungan anak-anak,adalah orang tua.

0 comments: