Setelah menikah terus punya rumah,setelah ada rumah tentu kita punya tetangga,dari mulai tetangga yang paling dekat bersentuhan jadi batas areal tanah bangunan kita sampai tetangga satu blok atau satu kampung itu masih disebut tetangga.
Sebagai makhluk sosial tentu hidup kita memerlukan bantuan orang lain,atau setidaknya kita suatu saat pasti akan membutuhkan sesuatu dari orang lain termasuk tetangga.
Bertetangga artinya kita berhubungan dengan dunia luar rumah kita,kadang tetangga sebelah itu bisa jadi tulen orang yang sama sekali tidak ada hubungan kerabat,bisa pula tetangga beda agama,beda suku,bahkan beda bangsa.
Bertetangga dan bersosialisasi di pedesaan dan perkotaan sudah pasti jauh berbeda.Di pedesaan pada umumnya tetangga rumah masih ada hubungan kerabat bahkan tetanggaan dengan adik atau kakak kandung,paman bibi,kakek nenek dan bahkan antar orang tua dan anak menantu.
Bertetangga di perkotaan atau di kompleks perumahan sangat heterogen,sangat akan terjadi kita punya tetangga yang berbeda-beda.
Pertanyaannya,bagaimana kita agar hidup bertetangga dengan baik ...?
Tentu jawabannya banyak,tetapi benang merahnya adalah kita harus mengenal atau tahu siapa tetangga kita.
Kedekatan dan keakraban mungkin tergantung kepada kebutuhan bersosialisasi per orang tidak akan sama.
Orang berkepribadian terbuka mungkin akan lebih aktif bertetangga lewat acara ke RTan,acara nikahan,kendurian,atau acara yang ada undangan pasti menghadiri dan ikut aktif beraktivitas.
Orang yang tertutup kemungkinan lebih sulit bertetangga,namun tidak harus juga memaksakan kalau bertetangga tidak nyaman.
Tetapi yang paling baik hidup bertetangga itu kita bisa minimal kenal mengenal nama masing-masing atau wajah tetangga.
Supaya mengantisipasi jika ada orang luar kompleks kita mudah mengenali jika ada tamu atau orang baru yang masuk ke kampung kita.
Mulailah dengan saling menyapa kanan kiri rumah,depan belakang saling menyapa seperlunya.
Terus bisa ikuti juga kalau ada pertemuan RT/RW,sekalian saling mengenal tetangga lebih banyak.
Keakraban dan keintiman antar tetangga sebaiknya hanya sekepentingan saja,sedang-sedang saja,saling menjaga jarak tetapi dekat,tidak terlalu akrab tapi mengenal mereka,dan tentu berhubungan ya hanya sebatas tetanggaan rumah saja.
Karena jika terlalu intim atau akrab apalagi sampai menembus batas privasi keluarga,hal begitu tidak baik untuk keharmonisan keluarga.
Saling menghormati,saling menghargai,saling tolong menolong dalam batas wajar tetanggaan,mengedepankan asas musyawarah bila terjadi salah faham atau ada konflik.
Mempunyai tetangga yang baik,bisa dibilang Anda orang beruntung,karena hal yang terdekat mengetahui kondisi sehari-hari dan orang paling dekat bisa dimintai bantuan darurat adalah tetangga.
0 comments:
Posting Komentar