Ketika menikah hidup kamu sudah tidak sendiri lagi,ada pasanganmu yang akan menyita ego-mu separuhnya harus terbagi dengan suami atau istrimu.
Ego-mu yang tadinya milik sendiri,suka-suka sendiri kini harus berbagi dengan pasangan,tidak bisa lagi kamu mementingkan diri sendiri.
Dan dari ego inilah harus belajar saling memahami dan mengerti satu sama lain.
Ketika suami atau istrimu juga harus berbagi dengan ibunya,bapaknya,saudaranya,tentu sepanjang ukuran tertentu,kamu jangan egois pasanganmu mau milik sendiri.
Bijaklah bahwa disamping kamu,pasanganmu harus juga berkepentingan ke pihak lain,orang tua,saudaranya atau bahkan anak bawaannya.jika jodohmu duda atau janda bawa anak.
Lalu ketika hadir buah hati,anak kandung bersama,tentu perhatian dan kepentingan pasanganmu harus rela dibagi juga dengan anak kalian berdua.
Artinya tanggungjawab dan perhatian pasanganmu,yang asalnya sepenuh buatmu,kini harus rela dia berbagi dengan anak kalian.
Itulah sunatulloh kehidupan,normal terjadi ketika hidup berumahtangga kita harus siap berbagi dengan pihak lain,termasuk kepentingan dan tanggungjawab pasangan ke diri kamu,harus rela dia berbagi.
Hadir anak harus rela pasangan berbagi kepentingan dengan anak,ada orang tuanya,mertua harus ikhlas dia juga berbagi kepentingan dan tanggungjawab sesuai haknya dengan mereka.
Begitulah berbicara tentang ego masing-masing ketika kamu sudah menikah atau berumahtangga.tt
Harus siap menerima dan rela berbagi kepentingan pasangan dengan pihak lain,terutama dengan anaknya,anak berdua,orang tua masing-masing,saudara masing-masing tidak bisa sepenuhnya perhatian pasangan tertuju hanya kepadamu.
Selamat menempuh hidup baru,bagi pembaca yang baru saja menikah.
0 comments:
Posting Komentar