Tampilkan postingan dengan label ABG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABG. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Desember 2012

Surga Dunia Hadir di Saat Berkumpul Bersama

Ilustrasi :Bahagianya di saat semua anggota keluarga yang masih utuh,menyambut bersama kehadiran anggota cucu,anak dan saudara baru.(Foto diambil sekaligus mohon izin dari www.kompas.com)Rumahtangga kepresidenan/Abror Rizky.

Jika nasib dan fase kehidupan kita berjalan normal,maka akan tiba saat-saat seperti Keluarga Besar Presiden RI saat ini,Susilo Bambang Yudhoyono dan Besan-nya Hatta Rajasa.

Entah anda sebagai anak,menantu atau sebagai mertua,ayah dan ibu anak anda atau sebagai kakek dan nenek cucu anda, ketika menyambut kedatangan seorang bayi salah satu anggota keluarga anda.

***

Begitu pula terjadi 15 tahun yang lalu di keluarga kami (penulis):

Saya masih ingat betul betapa bahagianya Bapak dan Ibu Mertua saya ketika kami (saya dan isteri) ditakdirkan Tuhan sekitar 15 tahun yang lalu,bisa mempersembahkan "cucu" bagi mereka.

Begitupun kedua orang tua saya,mereka kadang terlalu berlebihan karena saking gembiranya.Suka citapun terus berlanjut hadir dalam kehidupan keluarga kami,menyusul kehadiran cucu-cucu mereka selanjutnya.Baik dari saya maupun dari saudara kami yang lain.

Dan kini Ayah mertua dan Ayah kandung kami sudah tiada (Meninggalkan dunia).Cucu-cucu mereka,anak-anak kami sekarang sudah besar-besar dan hanya bisa bercengkerama dengan nenek-nenek mereka saja.

Pada saat menjelang dan sesudah lahiran anak pertama kami,adalah persembahan cucu pertama bagi orang tua dan mertua.Meskipun kami bukan keluarga pejabat atau keluarga kaya raya,tetapi nilai kebahagiaannya mungkin bisa bernilai sama.Yaitu sukacita menyambut cucu dan anak pertama.

Begitupun mungkin anda sebagian pembaca tulisan ini,ada yang sudah berstatus kakek,nenek,atau ayah dan ibu,pasti akan merasakan "rasa kehidupan " itu yang tiada akan ada bandingnya.Rasanya syurga hadir di keluarga kita saat itu.

Atau anda adik-adik pembaca yang masih "sorangan' dan masih muda-muda dari kami,suatu saat jika fase-fase kehidupan anda ditakdirkan normal oleh Tuhan,maka anda akan merasakan" sensasi' hidup yang lain itu.Momen yang terindah setelah momen pernikahan yang penuh sukacita bersama keluarga.Semoga.

***
Maka ketika berbagai media memberitakan kelahiran cucu kedua keluarga Pak SBY,Presiden RI saat ini.Saya pun ikut larut terkenang kembali ketika  masa-masa seperti itu terjadi pada keluarga kami.

Dan sedihnya,kedua kakek anak-anak kami itu sekarang sudah pergi ke alam kubur sana,mendahului kami.Semoga Allah merahmati mereka dan keluarga anda sekalian yang sudah lebih dulu meninggalkan kita.Amin.

***
Terkenang ketika bagaimana Bapa mertua saya waktu itu selalu datang setiap selesai shalat Subuh ke rumah kami,hanya untuk menengok dan mencandai anak pertama dan cucu pertama beliau.Lalu setelah bisa ditimang maka setiap hari kalau beliau ada waktu selalu mampir hanya untuk menimang-nimang cucunya.

Lalu setelah agak besar usia Balita,kakek nenek mereka seolah sudah tidak memeperhatikan lagi saya dan isteri (anak-anak mereka),karena hampir semua rezeki yang mereka dapat selalu dihadiahkan hanya untuk si kecil cucu mereka.

Hadiah mainan anak-anak,baju,celana,sepeda,makanan,atau apa saja yang berhubungan dengan menyenangkan cucu,pasti mereka akan berikan sama cucunya.

Jika cucu mereka sakita masuk angin saja,atau di masa pertumbuhan gigi balita kami demam,maka kakek nenek anak sayalah yang paling sibuk dan sewot hehe,mengurusi segala jenis obat dan perawatan,antar jemput ke bidan atau dokter dan memang sayang mereka begitu tidak ternilai.

"Masya Allah,Alahmdulilahirabbilalamiin.Terima kasih Tuhan,Engkau telah memberi kami anggota keluarga yang kaya hati dan penuh kasih.Meskipun secara harta atau kebendaan keluarga kami hanyalah golongan keluarga sederhana saja.Namun syurgaMu telah Engkau berikan pada kelurga kami sebagian di dunia ini"

***
Kebersamaan,cinta kasih dan sayang yang tulus,kebersamaan dengan semangat saling mengasihi dengan sesama manusia.Itulah salah satu kunci "meraih sebagian nikmat syurga dunia".

Bagaimana dengan hidup anda ? Sudahkan anda pernah menikmati saat-saat demikian.Menyambut anak atau cucu pertama dengan penuh kasih dan sayang tulus.

Jika belum pernah,semoga umur kita panjang umur dan penuh berkah,diberi Allah keridlaan untuk mereguk salah satu kenikmatan haqiqi (hakikat) hidup ini.

***
Dan bersyukurlah jika sudah pernah mengalami saat-saat sukacita seperti hal di atas.Jikalau Tuhan mengizinkan,maka anda dan siapa saja semua manusia,pasti akan mengalami momen-momen terindah dalam hidup seperti ini.

Berkumpul dan berbahagia bersama keluarga,menyambut anak atau cucu-cucu yang baru lahir ke dunia.Siapapun manusia itu adanya,apakah Ia seorang Presiden,Petani,Dosen,Guru,Buruh,bahkan sampai ke panganggur sekalipun.Ketika tiba dan mengalami saat-saat seperti ini,sebagai manusia biasa maka nilai kebahagiaannya saya rasa akan sama,meskipun bentuk dan suasananya berbeda-beda.

Kebahagiaan sejati sebagai manusia biasa tentu akan sama.Yaitu bersukacita saat bersama keluarga,yang saat-sata seperti itu akan dengan segera berakhir berlalu demikian cepatnya.

Maka jikalau anda saat ini sedang bersama keluarga,berkumpul dan bersukacita,Alhmdulilah,syukur anda artinya sedang menikmati sebagian nikmat-nikmat syurgawi itu.

Terima kasih sudah membaca.Selamat malam.

Kamis, 27 Desember 2012

"Ikat dan Awasi" Putra-putri Kita di Malam Tahun Baru !

Bagi orang tua yang maaf (sok moderat),bukan moderat dalam arti yang baik,pasti akan membaca dengan nyinyir pada judul postingan ini.Karena dianggap sudah bukan zamannya lagi orang tua "mengikat dan mengawasi" dengan ketat pada anak-anaknya.

Tanda pada kata "Ikat dan Awasi",adalah tanda petik penekanan tentang ada sesuatu yang bahaya dibalik acara tahun baruan,yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan kita dan anak muda untuk mengisinya dengan aktivitas istimewa.

Mengapa saya memberi penekanan,seolah menyarankan "harus mengikat dan mengawasi" anak-anak kita pada malam tahun baruan ?

Ssst...!Saya pernah pengalaman gan.,menyaksikan bagaimana acara tahun baruan dirayakan oleh oknum anak muda usia (ABG) waktu itu,dengan acara "pesta seks" dan sebelum menikah!

Tidak pada tempatnya saat ini saya menulis kesaksian melihat "acara mesum" sekumpulan oknum ABG pada malam tahun baruan beberapa tahun yang lalu itu.

Namun juga menurut hasil obrolan saya dengan teman-teman dan saudara-saudara saya sendiri di kampung,mereka juga pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri,melihat banyak oknum ABG berlainan jenis,bahkan rame-rame berpasangan melakukan "pesta seks"malam tahun baruan.Dengan kedok  melewatkan malam tahun baru bersama teman sekolah,teman komunitas atau lainnya.

Masalahnya,tidak bisa kita untuk ujug-ujug menuntut lingkungan untuk tidak mengadakan perayaan tahun baru bukan? Atau dengan pikiran dangkal,kita ingin lingkungan semuanya baik-baik di malam tahun baru.Oh,sama sekali tidak mungkin!

"Angin" di luar rumah sana lebih dahsyat dibanding dengan keinginan dan angan-angan baik kita di dalam rumah.

Langkah terbaik menyikapinya,bijaksana sekali jika kita "memproteksi dan mengontrol' anggota keluarga kita sendiri di rumah tangga kita masing-masing.Terutama mengontrol aktivitas putra-putri kita.

Jika anak kita meminta izin untuk melewatkan malam tahun barunya dengan kawan-kawannya,patutlah kita sedikit ketat dalam mengizinkannya.

Cari tahu dengan siapa,komunitas macam apa,dimana tempatnya,kasih tahu ke anak bahwa sekitar jam 11 atau jam 1 malam kita akan datang menengoknya dan sebagainya.Atau jika anak kita masih gadis dan cewek,maka akan lebih baik tidak diizinkan saja,dan kita membuat acara keluarga yang membuat mereka lebih tertarik dengan acara keluarga yang kita buat.

Sudah bukan rahasia lagi,jika sekumpulan oknum anak muda berkumpul di tahun baru.Di tempat wisata atau di tempat-tempat hiburan,sangat dipastikan akan hadir di sana bersama minuman keras,mabuk-mabukan,dan kehilangan keperawanan anak gadis,pesta seks,atau seks sembunyi-sembunyi dan sebagainya.

Tetapi,semuanya terserah anda.Maaf saya tidak bermaksud menggurui gan ! hehe.Hanya saya pengalaman saja,yang kebetulan rumah dan tempat tinggal saya terletak di lingkungan daerah tujuan wisata dan sekitar tempat hiburan serta daerah pariwisata.Jadi saya dan saudara tetangga kami bisa menyaksikan hal-hal negatif demikian hanya dari "beranda' rumah kami saja,ibaratnya.

Yang ketika malam tahun baru di daerah saya tentu akan sangat ramai,dan bisa menyaksikan berbagai tingkah dan polah para pelaku penyambut tahun baru yang saya maksud di atas tadi.

Selamat tahun baru 2013 agan-agan rekan pembaca semua.Salam hangat selalu.