Tampilkan postingan dengan label Cara mencegah penipuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara mencegah penipuan. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Mei 2023

Awas Marak Oknum "Cabul"!

Saya garis bawahi yang kita ceritakan adalah ulah oknum,jadi jika bilang kyai cabul,ustadz cabul,guru cabul,dosen cabul,manajer cabul,dokter cabul dan semua profesi yang dibahas kita,mereka yang jahat itu adalah oknum,bukan semua yang berprofesi tersebut orang cabul.

Disklaimer atau penyangkalan di atas perlu saya tulis duluan,karena takut pemahaman selanjutnya menyamaratakan profesinya atau lembaganya.

Seperti halnya kejahatan atau kriminal menurut para ahli bisa terpicu dari dua hal pokok ini,yaitu timbul kejahatan yang berasal dari faktor N dan faktor K.

Faktor N,adalah menang sudah niat si pelaku untuk melakukan tindak kejahatan.Faktor K,ialah kejahatan yang awal mulanya si pelaku tidak berniat namun timbul karena ada Kesempatan untuk berbuat jahat.

Dalam beberapa kasus pencabulan,dalam hal ini bukan lagi pelecehan seksual,tetapi sudah ke tindak pemerkosaan,pengancaman dan tekanan baik mental maupun fisik kepada korban terjadi karena memang ada kesempatan,faktor K.

Mungkin pada awalnya seorang oknum ustadz,oknum guru,oknum manajer,dan semua oknum tidak berniat mencabuli korban yang kebanyakan korbannya kaum perempuan,meskipun ada beberapa kasus oknum perempuan juga bisa mencabuli laki-laki 

Kesempatan berduaan dalam satu ruangan,pada waktu sepi atau malam,atau kesempatan bersentuhan pada suatu kegiatan atau event,sehingga mengundang niat dan hasrat setannya untuk mencabuli korban 

Pada beberapa lembaga pendidikan misalnya,oknum cabul itu biasanya berawal dari kesempatan berduaan atau harus menyentuh fisik korban dalam suatu tempat atau waktu tertentu.

Adapula yang memang tidak pencabulan karena sudah Niat sejak awal pelaku,sebagai contoh banyak oknum Dukun atau guru spiritual palsu yang menang niatnya untuk hasrat pribadi dengan modus mandi malam,mandi pengobatan,mandi atau ritual penyucian korban dan sebagainya.

Untuk kita yang sudah punya anak,bila ingin menitipkan anak perempuan kita di asrama misalnya,harus dan wajib kita tahu sistem pendidikan dan lokasi serta proses belajarnya,siapa saja gurunya,jam berapa belajarnya dan perlu diperhatikan guru anak perempuan kita sebaiknya dipilih yang guru wanita juga.

Terus bagaimana antara asrama putra dan putrinya harus berjarak dan sistemnya aman atau bahaya untuk kondisi dan cara berinteraksi selama anak kita di asrama.

Perlu juga kita memberikan pembekalan kepada anak kita tentang bahaya pencabulan di lingkungan sekolah atau madrasahnya,dan secara hati-hati diamanatkan juga bahwa jika terjadi sikap yang ganjil dari oknum guru lawan jenis atau dari siapapun terhadap anak perempuan kita,jangan segan untuk melapor ke orang tua.

Pelecehan seksual,pencabulan dan sejenisnya bahkan perkosaan bisa terjadi dimana saja,di level mana saja,di lingkungan mana saja,karena naluri seks dimiliki oleh semua orang yang normal.

Hasrat seks liar bisa dimiliki oleh siapapun yang tidak bisa mengendalikan diri dan nafsunya.

Untuk itu,pencegahan terbaik adalah antisipasi dan pengetahuan tentang bahaya ini harus diberitahukan sejak dini khususnya kepada anak perempuan kita.

Karena kita tidak tahu yang berinteraksi sehari-hari dengan anak kita mungkin saja ada beberapa orang yang berkelainan dan kurang kuat mengendalikan hasrat seksnya.

Beritahu agar anak perempuan kita tetap waspada dan jangan ragu untuk memberitahu orang tua bila ada tindakan yang mengarah ke tindak cabul dan pelecehan seksual di lingkungannya.

Dimana pun,kapanpun,terhadap siapapun bila kamu perempuan yang sedang belajar,sedang kuliah,sedang bekerja tetap waspada,karena oknum orang cabul bisa terjadi tanpa bisa diduga.

Terlalu takut jangan,curiga terlalu ke orang lain jangan,tetapi waspada adalah suatu keharusan,jika kamu seorang perempuan atau jika anak perempuan kita tidak mau jadi korban "penjahat kelamin"yang tidak bertanggungjawab.Waspadalah .!

Kamis, 22 Desember 2022

Waspada,Penipuan Lewat Telepon Kembali Marak

Penipuan lewat telepon kembali menelan korban,setidaknya sudah terlanjur ditransfer ke rekening penipu sejumlah 1 juta rupiah dari yang diminta 25 juta rupiah dengan modus untuk menolong saudara atau keluarga yang sedang bermasalah di kantor polisi.

Ibu Hajjah S,bukan nama sebenarnya,pensiunan di sebuah kota di Jawa Barat hari Rabu,19 Desember kemarin menjadi korban penipuan dengan modus ditelepon mengaku polisi dan sedang menangani sodaranya yang bermasalah di kantor polisi.

Dia seolah terkena sihir, langsung percaya dan mengirim sejumlah uang yang katanya untuk menebus perkara saudaranya yang sedang ditahan di kantor polisi.

Setelah ditransfer uang sejumlah satu juta rupiah,maka telepon mereka matikan dan tidak ada kontak sama sekali.Sehingga korban pun bingung,setelah konfirmasi ke kantor polisi ternyata tidak ada masalah apapun,dan saudaranya yang dikatakan korban bermasalah ketika dihubungi sedang dalam kondisi baik-baik saja.

Mungkin itu hanya salah satu modus penipuan lewat telepon atau SMS,untuk itu kita waspada karena berbagai cara penipuan bisa para penjahat lakukan dan mereka sangat-sangat pinter,cerdik dan pandai dalam operasinya.

Beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan agar tidak jafi korban.

1.Jangan terima telepon sembarangan jika belum dikenal.Dan jika sudah terima telepon tidak dikenal lalu ujug-ujug bertanya nama Anda,jangan dikasih tahu nama Anda sembarangan.

2.Jika sudah perkara meminta uang maka perlu klarifikasi ke saudara atau ke anggota keluarga yang dimoduskan sebagai korban.

3.Anda pastikan bertemu muka dan membawa teman jangan sendirian,atau lapor polisi segera jika sudah ada unsur ancaman dan penekanan dari si penipu.

4.Jika penipuan terjadi pemaksaan di tempat umum atau di rumah,jangan lupa teriak minta tolong ke masyarakat sekitar.

5.Selalu berdoa minta perlindungan Tuhan dalam segala aktivitas.

Salam waspada.