Tampilkan postingan dengan label TKI TKW. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TKI TKW. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Februari 2013

Pemulangan TKI Secara Mandiri di Bandara Soetta

Sesuai Permenakertrans No :16/2012 tentang Tata Cara Pemulangan TKI secara Mandiri disana ada prosedur yang mengharuskan didata dulu di kantor perwakilan negara tempat asal bekerja TKI.Lalu setelah di Bandara Sukarno Hatta semestinya di data pula di konter kepulangan.(Dikutip dari artikel BNP2TKI).

Kata "semestinya" menurut saya mempunyai akan mengundang banyak arti dan penafsiran.Kenapa harus memakai  kata "semestinya",tidak tegas saja bahwa :semua TKI yang datang baik yang dijemput atau tidak dijemput saudaranya adalah HARUS DIDATA di konter pemulangan ! Tegas saja katakan bahwa didata dulu di Bandara bagi TKI adalah wajib.

Atau sebaliknya,tegaskan saja bahwa : semua TKI yang datang dari manapun asal negaranya,silahkan tidak ada acara didata-data lagi dan boleh langsung saja pergi dengan bebas mau ke jemputan keluarga atau ke jasa transportasi BNP2TKI.Jelas antara Harus dan Tidak harus mendaftar lagi (didata lagi).

Jadi ada langkah teknis yang jelas bagi TKI secara umum yang baru tiba di Bandara Soeta,bahwa ketika sudah diperiksa Paspor mereka di data dulu baru kemudian menentukan apakah mau pulang sendiri atau memakai jasa angkutan yang disediakan BNP2TKI.

Jangan ada standar ganda,yaitu ketika ada TKI yang tidak lapor melenggang terus dan yang melapor juga tidak apa-apa,tetapi ada upaya penggiringan ke konter data.

Kami TKi kan enggak mau ribet ketika di Bandara,belum mereka pada mabuk kelelahan di perjalanan dan sebagainya.Ketika di Bandara jelas banyak yang kelimpungan dan sedikit bingung.

Jelaskan saja dengan tegas bahwa siapapun,darimanapun TKI yang dijemput sodara atau tidak dijemput sodara,adalah WAJIB melapor dan didata dulu di konter pemulangan TKI.

Atau sebaliknya,semua TKI siapapun dibebaskan saja,sama seperti para "manusia' pada umumnya.

Jika tegas demikian,saya rasa tidak akan terjadi "insiden" ramainya berita petugas BNP2TKI menjambak TKI di Bandara ,pada twitter Ligwina beberapa hari yang lalu.Hanya karena petugas menyuruh TKI termaksud untuk didata dulu dan TKInya malas didaftar-daftar lagi.

Kalau tegas wajib,berlakukan untuk semua TKI tanpa pandang bulu.Wajib didata dulu.Untuk kebaikan bersama.Salam TKI.

Semoga saat ini sudah lebih baik kondisi di Bandara Sukarno Hatta khususnya.





Rabu, 09 Januari 2013

Toko Indonesia Jadi Tempat Kongkow TKI Saudi

TKI Saudi yang laki-laki bukan hanya yang bekerja sebagai Sopir saja,sebenarnya banyak TKI semi Informal lainnya,misalnya kerja di toko,di perusahaan,di kantor-kantor perwakilan,agen dan sebagainya. (Semi informal,istilah admin untuk TKI yang berkeahlian teknis seperti.Sopir dll).

Namun yang paling populer jika berkata TKI Saudi adalah sebagai Sopir pribadi dan TKW PRT.Bagi TKI Sopir dan TKI Laki-laki di Saudi yang adat pergaulannya serta waktu terbatas di rumah majikannya masing-masing,maka tidak banyak untuk mereka mendapat waktu untuk sekedar ngobrol atau berkunjung ke rumah teman TKI ketika berada di kamarnya.

Hanya bisa bersenda gurau dan bertegur sapa dengan bebas,ketika mereka menunggu majikan keluar dari sekolahan atau dari Mall dan acara-acara keluarga boss mereka.

Atau ketika dirasa waktu bekerja yang tanpa jadwal itu longgar,bagi yang kamarnya berdekatan dengan Toko Indonesia,maka mereka suka "mejeng' dan kongkow di sana.Sambil berbelanja keperluan sehari-hari.Ditambah dengan hampir semua toko Indonesia di Riyadh,menyediakan minuman Teh Manis dan Kopi dengan gratis.Jadi ya numpang kopi gratisan juga,hehe!

Berikut ada koleksi foto teman TKI Laki-laki yang sedang "kongkow-kongkow" di sebuah Toko Indonesia di Riyadh.

Inilah sebagian teman-teman TKI yang berjuang demi keluarga dan juga menambah devisa negara Indonesia.

Semua foto koleksi kam,jika untuk dipergunakan sebagai ilustrasi tulisan anda,silahkan gratis dengan menulis link ke www.bernadaindo.com.Terima kasih.

Lagi ngapain Bang,,? hehe.Cepet pulang dong !
(Foto : Cahyo S-Blitar)
Bercanda dan ngobrol ngalor ngidul di Toko Indonesia.TKI Saudi-Riyadh KSA.







Selasa, 01 Januari 2013

Sekilas TKI PRT Kaburan Saudi

Kabur dari majikan (sponsor asli) yang membiayai dan bertanggungjawab selama kerja dan masuk ke Kerajaan Saudi (nama di visa),banyak terjadi sejak lama.Ribuan alasan dan sebab,kenapa mereka kabur dan pergi dari rumah majikan lalu kelayapan sembunyi-sembunyi numpang di rumah teman TKI,di penampungan gelap atau ke rumah kenalannya.

TKI laki-laki yang kabur,mungkin masih mendingan sebab langkah mereka agak lebih leluasa,karena secara fisik Pria untuk berjalan di tempat umum dan beraktivitas sehari-hari bagi pria terlihat lazim,biasa dan tidak mencolok ketika berkeliaran di tempat umum.

Meskipun tetap saja yang namanya kaburan,pasti banyak kendalanya.Misalnya selalu ngumpet-ngumpet ketika di jalanan takut terlihat oleh majikan asli dan atau oleh Polisi.Apalagi jika majikannya melaporkan dengan tuduhan tambahan ke kepolisian.Misalnya dilaporkan telah bertindak kriminal dan statusnya bertambah sebagai buronan kejahatan pula.

Lebih berat lagi yang kaburnya adalah TKW,karena aktivitas perempuan di tempat umum di Saudi tidak selazim dan sebebas di negara lain.Di Saudi seperti sudah anda ketahui,aktivitas semua wanita di tempat umum,harus selalu tertutup seluruh badannya,memakai kain Abaya dan aktivitas berjalan di jalanan sangat tidak lazim.

Akan kelihatan mencolok jika wanita hadir di keramaian dan tempat umum di Saudi yang pada umumnya adalah kaum pria.

Bahkan di beberapa tempat dan kondisi tertentu,aktivitas wanita banyak yang diharuskan beraktivitas harus dengan muhrimnya.Misalnya di restoran siap saj,kedai kopi dan sebagainya.Harus bersama teman muhrimnya,anak,suami atau saduara laki-laki dan orang tua.

Beraktivitas di tempat umum sendirian bagi wanita di Saudi,sangat gampang kentara dan kelihatan mencolok di mata umum yang sebagian besar kerumunan di jalanan dan ruang publik adalah kaum Pria.

Sangat mudah bagi Polisi atau yang berwenang untuk mengintai TKW yang kabur, jikalau kaburnya tidak memakai teknik dan strategi yang jitu dan matang.

Cara kabur yang efektif gaya mereka adalah dengan sebelumnya mengontak sopir taksi atau sopir TKI teman sebangsa.Malah tidak sedikit yang dijemput oleh kawanan mafia penampung kaburan yang sudah profesional.

Meskipun citra kaburan TKI Saudi sudah jelek dan dipandang "buruk' oleh umum,namun tidak semua kaburan adalah berperilaku tidak baik.Karena kaburnya memang ada kondisi dan alasan yang mendesak masalah terjadi di tempat bekerjanya,atau asli ada masalah dengan majikannya.

Yang membuat citra jelek kaburan adalah banyaknya oknum TKI yang memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai wanita penghibur atau bahkan pelacur.Baik disengaja atau dipaksa,kaburan TKW itu kebanyakan menjadi tidak berdaya.Dan terpaksa  menacri uang dengan cara haram.

Tidak berdaya karena langkah mereka yang "sangat terbatas' tadi.Tidak bisa bergerak dengan bebas layaknya di negeri sendiri.Keadaan terbatas inilah disertai kondisi tubuh butuh tempat tinggal,butuh makan minum,butuh uang,butuh perlindungan dan panik serta takut ketahuan oleh Polisi atau majikannya.

Posisi skak-ster inilah,yang membuat mereka akhirnya jadi "takluk' dan tidak berdaya,lemah dan menuruti apa yang dikatakan dan diatur oleh sang penampung.

Ibaratnya,mati hidup mereka ada di tangan si penampung yang tidak semuanya penampung itu baik-baik.Banyak penampung yang hanya butuh duitnya saja,bisnis hitam.

Entah karena keawaman mereka,atau oleh kepanikan dan ketidaksabaran serta emosi sesaat mereka ketika memutuskan kabur dari majikan.Saat di penampungan (yang jahat),pada umumnya mereka sangat menyesali "pebuatan kaburnya" itu.

Namun menyesal kemudian tiadalah arti,harapan mereka kebanyakan menantikan banyak "dewa penolong",yang bisa membebaskan mereka dari jeratan mafia penampung.Atau yang bisa menolong mengembalikan ke tanah air,tidak jarang mereka jadi banyak yang stress,depresi dan akhirnya malah menjadi "super nekad'nyemplung ke dunia hitam "pelacuran terselubung".

Sekali lagi,tidak semua kaburan begitu adanya.Namun kebanyakan ketika sudah kabur dari majikan asli,TKW PRT menjadi ibarat berhadapan dengan buah Simalakama.Di dalam hati terdalam mereka (nurani dan sanubarinya) mereka sangat menyesal,mereka mau pulang dan jadi TKI baik-baik.Namun situasi antara butuh uang,status kaburan dan jeratan mafia penampung hitam,menjadikan mereka susah keluar dari lingkaran setan tersebut.

"Buah Simalakam,dimakan akan mati Ibu,tidak dimakan akan mati Bapak"(naudzubillah).

Sumber : Dari berbagai percakapan dengan para teman TKI Pria dan Wanita PRT di Saudi,lewat hp dan media sosial.

Rabu, 07 November 2012

Khawatirkan Sistem Kepulangan TKI Mandiri

Kekhawatiran dari berbagai pihak yang peduli kepada keselamatan jiwa raga TKI yang pulang lewat Bandara Soetta Tangerang,sangat masuk akal.Termasuk saya sendiri sebagai salah satu dari TKI yang kalau pulang selalu menggunakan Bandara Soetta.

Kekhawatiran ini seiring dengan akan diberlakukannya sistem kepulangan mandiri,yaitu diberikan kebebasan kepada TKI untuk dijemput atau pulang menggunakan transportasi sesuai keinginan TKI.

Di satu sisi sepertinya langkah ini dalam rangka "menghargai" hak pribadi setiap TKI,hal ini saya acungkan jempol kepada pemerintah.Namun khusus untuk Bandara Soetta,pemberlakuan sistem pulang mandiri saat ini belum tepat.Karena alasan keamanan si TKI itu sendiri.

Kebanyakan TKI yang pulang adalah TKW informal yang asalnya dari berbagai pelosok kampung dan daerah yang jauh.Selain faktor pendidikan yang rata-rata rendah juga faktor mental yang seringkali banyak TKW yang seperti "linglung" kelelahan dan tidak sedikit yang dalam kondisi "stress",keika turun dari Kapal di bandara.

Ditambah waktu tiba di Bandara banyak pada saat malam hari.Sudah banyak contoh tentang TKI yang dirampok,dibius,ditipu dan dipermainkan oleh para penjahat di luar Bandara.Seperti kasus hilangnya uang dan sejumlah harta milik seorang TKI pelaut yang dibius oleh oknum supir taksi yang membawanya pulang dari bandara tempo hari.

Masalah yang lain yaitu membludaknya kendaraan jemputan di bandara,ramainya calo-calo dan sebagainya.Tidak bisa dibayangkan jika TKI yang masih "linglung'lelah dan sebagian malah ada yang depresi,lalu tiba malam hari dalam keadaan membawa sejumlah uang dan harta benda,lalu keluar dari Bandara dengan tidak ada jemputan keluarga misalnya.Jelas-jelas akan berpotensi menjadi korban kejahatan orang-orang jahat yang selalu pintar dan cerdik melihat peluang kejahatan mereka.

Menurut saya,sistem yang dikoordinasi serta memakai sistem travel seperti kemarin itu adalah pilihan terbaik.

Atau ada sosialisasi yang jelas bahwa seorang TKI yang tiba di bandara,diperkenankan memilih dua pilihan untuk memilih,yaitu apakah mau memilih travel resmi yang sudah berjalan atau memang sudah ada keluarga yang menjemput di luar bandara sana.

Semoga semua yang berkepentingan dengan ini,mendapatkan jalan terbaik untuk melindungi TKI yang pulang kampung.

Salam hangat,terima kasih telah membaca.