Kabur dari majikan (sponsor asli) yang membiayai dan bertanggungjawab selama kerja dan masuk ke Kerajaan Saudi (nama di visa),banyak terjadi sejak lama.Ribuan alasan dan sebab,kenapa mereka kabur dan pergi dari rumah majikan lalu kelayapan sembunyi-sembunyi numpang di rumah teman TKI,di penampungan gelap atau ke rumah kenalannya.
TKI laki-laki yang kabur,mungkin masih mendingan sebab langkah mereka agak lebih leluasa,karena secara fisik Pria untuk berjalan di tempat umum dan beraktivitas sehari-hari bagi pria terlihat lazim,biasa dan tidak mencolok ketika berkeliaran di tempat umum.
Meskipun tetap saja yang namanya kaburan,pasti banyak kendalanya.Misalnya selalu ngumpet-ngumpet ketika di jalanan takut terlihat oleh majikan asli dan atau oleh Polisi.Apalagi jika majikannya melaporkan dengan tuduhan tambahan ke kepolisian.Misalnya dilaporkan telah bertindak kriminal dan statusnya bertambah sebagai buronan kejahatan pula.
Lebih berat lagi yang kaburnya adalah TKW,karena aktivitas perempuan di tempat umum di Saudi tidak selazim dan sebebas di negara lain.Di Saudi seperti sudah anda ketahui,aktivitas semua wanita di tempat umum,harus selalu tertutup seluruh badannya,memakai kain Abaya dan aktivitas berjalan di jalanan sangat tidak lazim.
Akan kelihatan mencolok jika wanita hadir di keramaian dan tempat umum di Saudi yang pada umumnya adalah kaum pria.
Bahkan di beberapa tempat dan kondisi tertentu,aktivitas wanita banyak yang diharuskan beraktivitas harus dengan muhrimnya.Misalnya di restoran siap saj,kedai kopi dan sebagainya.Harus bersama teman muhrimnya,anak,suami atau saduara laki-laki dan orang tua.
Beraktivitas di tempat umum sendirian bagi wanita di Saudi,sangat gampang kentara dan kelihatan mencolok di mata umum yang sebagian besar kerumunan di jalanan dan ruang publik adalah kaum Pria.
Sangat mudah bagi Polisi atau yang berwenang untuk mengintai TKW yang kabur, jikalau kaburnya tidak memakai teknik dan strategi yang jitu dan matang.
Cara kabur yang efektif gaya mereka adalah dengan sebelumnya mengontak sopir taksi atau sopir TKI teman sebangsa.Malah tidak sedikit yang dijemput oleh kawanan mafia penampung kaburan yang sudah profesional.
Meskipun citra kaburan TKI Saudi sudah jelek dan dipandang "buruk' oleh umum,namun tidak semua kaburan adalah berperilaku tidak baik.Karena kaburnya memang ada kondisi dan alasan yang mendesak masalah terjadi di tempat bekerjanya,atau asli ada masalah dengan majikannya.
Yang membuat citra jelek kaburan adalah banyaknya oknum TKI yang memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai wanita penghibur atau bahkan pelacur.Baik disengaja atau dipaksa,kaburan TKW itu kebanyakan menjadi tidak berdaya.Dan terpaksa menacri uang dengan cara haram.
Tidak berdaya karena langkah mereka yang "sangat terbatas' tadi.Tidak bisa bergerak dengan bebas layaknya di negeri sendiri.Keadaan terbatas inilah disertai kondisi tubuh butuh tempat tinggal,butuh makan minum,butuh uang,butuh perlindungan dan panik serta takut ketahuan oleh Polisi atau majikannya.
Posisi skak-ster inilah,yang membuat mereka akhirnya jadi "takluk' dan tidak berdaya,lemah dan menuruti apa yang dikatakan dan diatur oleh sang penampung.
Ibaratnya,mati hidup mereka ada di tangan si penampung yang tidak semuanya penampung itu baik-baik.Banyak penampung yang hanya butuh duitnya saja,bisnis hitam.
Entah karena keawaman mereka,atau oleh kepanikan dan ketidaksabaran serta emosi sesaat mereka ketika memutuskan kabur dari majikan.Saat di penampungan (yang jahat),pada umumnya mereka sangat menyesali "pebuatan kaburnya" itu.
Namun menyesal kemudian tiadalah arti,harapan mereka kebanyakan menantikan banyak "dewa penolong",yang bisa membebaskan mereka dari jeratan mafia penampung.Atau yang bisa menolong mengembalikan ke tanah air,tidak jarang mereka jadi banyak yang stress,depresi dan akhirnya malah menjadi "super nekad'nyemplung ke dunia hitam "pelacuran terselubung".
Sekali lagi,tidak semua kaburan begitu adanya.Namun kebanyakan ketika sudah kabur dari majikan asli,TKW PRT menjadi ibarat berhadapan dengan buah Simalakama.Di dalam hati terdalam mereka (nurani dan sanubarinya) mereka sangat menyesal,mereka mau pulang dan jadi TKI baik-baik.Namun situasi antara butuh uang,status kaburan dan jeratan mafia penampung hitam,menjadikan mereka susah keluar dari lingkaran setan tersebut.
"Buah Simalakam,dimakan akan mati Ibu,tidak dimakan akan mati Bapak"(naudzubillah).
Sumber : Dari berbagai percakapan dengan para teman TKI Pria dan Wanita PRT di Saudi,lewat hp dan media sosial.
TKI laki-laki yang kabur,mungkin masih mendingan sebab langkah mereka agak lebih leluasa,karena secara fisik Pria untuk berjalan di tempat umum dan beraktivitas sehari-hari bagi pria terlihat lazim,biasa dan tidak mencolok ketika berkeliaran di tempat umum.
Meskipun tetap saja yang namanya kaburan,pasti banyak kendalanya.Misalnya selalu ngumpet-ngumpet ketika di jalanan takut terlihat oleh majikan asli dan atau oleh Polisi.Apalagi jika majikannya melaporkan dengan tuduhan tambahan ke kepolisian.Misalnya dilaporkan telah bertindak kriminal dan statusnya bertambah sebagai buronan kejahatan pula.
Lebih berat lagi yang kaburnya adalah TKW,karena aktivitas perempuan di tempat umum di Saudi tidak selazim dan sebebas di negara lain.Di Saudi seperti sudah anda ketahui,aktivitas semua wanita di tempat umum,harus selalu tertutup seluruh badannya,memakai kain Abaya dan aktivitas berjalan di jalanan sangat tidak lazim.
Akan kelihatan mencolok jika wanita hadir di keramaian dan tempat umum di Saudi yang pada umumnya adalah kaum pria.
Bahkan di beberapa tempat dan kondisi tertentu,aktivitas wanita banyak yang diharuskan beraktivitas harus dengan muhrimnya.Misalnya di restoran siap saj,kedai kopi dan sebagainya.Harus bersama teman muhrimnya,anak,suami atau saduara laki-laki dan orang tua.
Beraktivitas di tempat umum sendirian bagi wanita di Saudi,sangat gampang kentara dan kelihatan mencolok di mata umum yang sebagian besar kerumunan di jalanan dan ruang publik adalah kaum Pria.
Sangat mudah bagi Polisi atau yang berwenang untuk mengintai TKW yang kabur, jikalau kaburnya tidak memakai teknik dan strategi yang jitu dan matang.
Cara kabur yang efektif gaya mereka adalah dengan sebelumnya mengontak sopir taksi atau sopir TKI teman sebangsa.Malah tidak sedikit yang dijemput oleh kawanan mafia penampung kaburan yang sudah profesional.
Meskipun citra kaburan TKI Saudi sudah jelek dan dipandang "buruk' oleh umum,namun tidak semua kaburan adalah berperilaku tidak baik.Karena kaburnya memang ada kondisi dan alasan yang mendesak masalah terjadi di tempat bekerjanya,atau asli ada masalah dengan majikannya.
Yang membuat citra jelek kaburan adalah banyaknya oknum TKI yang memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai wanita penghibur atau bahkan pelacur.Baik disengaja atau dipaksa,kaburan TKW itu kebanyakan menjadi tidak berdaya.Dan terpaksa menacri uang dengan cara haram.
Tidak berdaya karena langkah mereka yang "sangat terbatas' tadi.Tidak bisa bergerak dengan bebas layaknya di negeri sendiri.Keadaan terbatas inilah disertai kondisi tubuh butuh tempat tinggal,butuh makan minum,butuh uang,butuh perlindungan dan panik serta takut ketahuan oleh Polisi atau majikannya.
Posisi skak-ster inilah,yang membuat mereka akhirnya jadi "takluk' dan tidak berdaya,lemah dan menuruti apa yang dikatakan dan diatur oleh sang penampung.
Ibaratnya,mati hidup mereka ada di tangan si penampung yang tidak semuanya penampung itu baik-baik.Banyak penampung yang hanya butuh duitnya saja,bisnis hitam.
Entah karena keawaman mereka,atau oleh kepanikan dan ketidaksabaran serta emosi sesaat mereka ketika memutuskan kabur dari majikan.Saat di penampungan (yang jahat),pada umumnya mereka sangat menyesali "pebuatan kaburnya" itu.
Namun menyesal kemudian tiadalah arti,harapan mereka kebanyakan menantikan banyak "dewa penolong",yang bisa membebaskan mereka dari jeratan mafia penampung.Atau yang bisa menolong mengembalikan ke tanah air,tidak jarang mereka jadi banyak yang stress,depresi dan akhirnya malah menjadi "super nekad'nyemplung ke dunia hitam "pelacuran terselubung".
Sekali lagi,tidak semua kaburan begitu adanya.Namun kebanyakan ketika sudah kabur dari majikan asli,TKW PRT menjadi ibarat berhadapan dengan buah Simalakama.Di dalam hati terdalam mereka (nurani dan sanubarinya) mereka sangat menyesal,mereka mau pulang dan jadi TKI baik-baik.Namun situasi antara butuh uang,status kaburan dan jeratan mafia penampung hitam,menjadikan mereka susah keluar dari lingkaran setan tersebut.
"Buah Simalakam,dimakan akan mati Ibu,tidak dimakan akan mati Bapak"(naudzubillah).
Sumber : Dari berbagai percakapan dengan para teman TKI Pria dan Wanita PRT di Saudi,lewat hp dan media sosial.
0 comments:
Posting Komentar