Tampilkan postingan dengan label cerita kawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita kawan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Januari 2023

Tuyul di Tempat Usaha?

Saya menulis ini dengan sedikit senyum-senyum,topik klenik,hal-hal gaib dan sesuatu tentang supernatural di internet ini selalu mengundang untuk dilihat,ditonton,dibaca atau disimak 

Konten-konten berbau gaib dan klenik selalu mendapat kunjungan banyak hits dan ditonton hingga berjuta views.

Di medsos atau YouTube misalnya,konten "Uka-uka" (istilah populer berasal dari nama acara sebuah stasiun tv tentang hantu dan hal gaib, topik hal dukun atau gaib dan jadi istilah ngetop untuk obrolan warung kopi),selalu ramai penonton.

Apalagi yang bisa meramunya dengan konten gaib settingan,berlindung di balik jenis konten hiburan.

Beberapa akun ada yang jadi viral dan bermasalah dengan delik penipuan,karena tidak disebutkan sejak awal bahwa kontennya hanya settingan dan untuk tujuan hiburan.

Menurut hemat saya,mungkin untuk konten hiburan yang digarap secara fair dan jujur dengan disclaimer di awalnya bahwa itu konten hiburan semata,masih bisa kita anggap tidak masalah sehubungan dengan pembohongan publik.

Namun yang parah banyak oknum kreator yang menayangkan konten bohong tanpa pemberitahuan bahwa itu hiburan.Untuk pemirsa yang awam sangat berbahaya karena semua kejadian dianggap nyata dan terjadi asli,sehingga ....bla..bla....dan seterusnya dan seterusnya...hehe..

Mohon maaf saya tidak bisa meneruskan komentar tentang itu...secara ranah internet saat ini sudah tak bisa dibendung konten apapun seperti bebas saja dibuat orang...!

Saya dalam hal ini merasa belum berhak dan tidak mau komentar menghakimi,pilihan terbaik mengakses konten ada di pilihan Anda semua.

                      ******

....kembali ke topik....:Tuyul di Tempat Usaha tertentu,Benarkah cerita itu.....?

Berawal dari cerita teman saya waktu indekost di sebuah kawasan Kota B,tahun 1992 an,sekitar tiga puluh tahun yang lalu.

Saat itu kami masih sekolah,dan saya indekost karena berasal dari luar kota,kampus kami berada di pusat kota dan indekostan pun di pemukiman pusat kota yang padat dan ramai.

Sebagai anak kost,tentu uang bulanan dari orang tua harus diusahakan cukup untuk 30 hari setiap kiriman datang.

Kiriman uang saat itu,jika Ayah atau Ibu tidak datang langsung ke kostan kita,uang atau bekal makanan dititipkan ke saudara atau ke Sopir angkutan satu jurusan ke rumah asal kita.

Zaman itu belum ada ATM,setahu saya belum ramai ATM yang ada juga biasa memakai jasa  kiriman Pos Wesel,dikirim lalu dicairkan di Kantor Pos dan Giro waktu itu.

Nah,saya suka diberi uang tunai bulanan sekitar 60 ribu rupiah,berbentuk uang kertas satu ribuan,lima ratusan uang kertas,dan logam 500 perak campur logam seratusan rupiah.

Jika bepergian tentu uang tunailah yang kita pikul,..eh bawa ...uang recehan dan pecahan kecil di dompet.Dompet kita melendung,kembung karena duit kertas pecahan seribuan.

Makanya zaman itu orang yang kaya suka disebut kalangan dompet tebal.Karena orang berduit kala itu kelihatan dari tebal dompetnya.

Jika saya makan,saya suka ke warung nasi yang ramai orang makan di sana.Konon kata kawan saya kalau makan di restoran atau warung nasi carilah warung yang ramai pengunjungnya,sebab dapat dipastikan rasanya enak dan jarang ada makanan basi dihangatkan lagi.Itu kata kawan saya...maaf!

Di dekat kostan waktu itu ada sebuah toko makan,warung nasi ramai sekali pada saat saya baru tinggal disitu.

Dan saya pun selalu makan di sana,karena tempatnya bersih,pelayannya bersih rapi,rasanya sih biasa saja standar sana dengan yang lain,tapi semua bahan makanan selalu segar dan tidak pernah ada nasi atau kuah basi,terasa masih segar.

Pelayan dan bossnya ramah,jika melayani mereka sangat profesional.

Tidak aneh,pengunjung yang makan disitu dan yang membawa ke rumahnya,makin hari makin banyak dan tidak jarang saya harus rela antri sepuluh sampai 20 menit.

Padahal saya hanya mau makan sama Tahu Tempe,oseng Leunca dan Oncom,Dadar Telor tambah kerupuk saja,8seharga Rp.250,-,dua ratus lima puluh rupiah.

Untuk anak kost level kami sungguh mewah makan seperti itu zaman dulu.

Warung nasi itu dari bulan ke bulan,hampir dua tahun saya berlangganan semakin ramai.

Tapi,suatu waktu saya ngobrol dengan teman beda kamar,di beranda rumah kost kami,dia sedang penelitian untuk tugas akhir kuliahnya dan mengambil di kota B.

Dia bertanya saya suka makan dimana,dia juga bertanya tempat makan yang murah,bersih,enak,dan dekat.

Maka saya rekomendasikan ke tempat biasa saya makan yang ramai dan bersih itu.

Teman saya terperanjat dan bilang,"...Oh, warung nasi Anu ya,yang sebelah Anu...Ih,jangan makan disitu Kang,kata warung sebelahnya yang saya waktu makan kemarin,tempat itu ada Tuyulnya....!!".

Kata tukang becak langganan saya keliling kota,warung nasi itu ada Tuyulnya makanya dia dua tahun ini ramai pengunjung,dan katanya-katanya lagi suka banyak pembeli yang sering hilang uang gak jelas.Teman saya lanjut terus bercerita.

Seterusnya setelah beredar kabar warung nasi itu ada Tuyulnya,saya juga agak terpengaruh,dan jadi sedikit enggan untuk makan di sana,takut cerita teman dan tukang becak langganannya bisa saja benar.

Dan saya takut uang bulanan saya yang pas-pasan dicuri Tuyul pula....wkwk!

Dengan cerita itu terdengar di telingaku,saya saja yang terus terang selalu menggunakan sebagian besar cara berpikir logis jadi terpengaruh juga Apalagi masyarakat saat itu masih banyak yang sangat percaya kepada hal demikian.

Akhirnya saya pun sering makan di tempat lain,selain saya juga tak selalu ada waktu di dekat kostan,pas pada jam biasa saya makan banyak menghabiskan waktu di tempat lain.

Lalu beberapa Minggu kemudian,saya sengaja mau makan di warung biasa itu,dan apa ternyata......saat itu saya mau makan malam sekalian nongkrong di perempatan...eh warung itu sudah tutup.

Iseng saya tanya ke Abang becak di pangkalan dekat situ.Ternyata kata mereka warung nasi itu beberapa bukan ini sepi pembeli,dan sudah seminggu warungnya tutup ..!

Aneh bin ajaib,bisikku...dalam hati.Jangan-jangan kabar dari teman saya tentang gosip warung berTuyul sudah membuat pelanggannya takut datang ,jadi sepi dan ...bangkrut.

Sungguh keji fitnah memang,karena mungkin ada pesaing usaha sejenis atau motif apa yang iri dengki,dia sebarkan gosip jahat berupa fitnah itu ke masyarakat,dan ampuh....warung nasi yang bersih,murah,sehat lagi ramai itu sekarang bangkrut,tutup usahanya karena sepi  pembeli,yang mungkin para pelanggan selain saya juga sudah termakan berita fitnah bahwa warung termaksud warung yang ada Tuyulnya.

Persaingan usaha di tingkat manapun tentu akan menimbulkan efek baik dan tidak jarang efek negatif.

Iri dan dengki sesama rekan usaha selalu ada,bahkan ada manusia jahat yang tega merusak usaha orang lain dengan rekayasa apapun demi usaha orang saingannya bangkrut.

Untuk jangka pendek,orang yang suka menjatuhkan saingan usaha orang lain dengan jahat mungkin merasa menang,boleh jadi usaha dia akan seperti maju.Tetapi jika bersaing kotor semacam itu dilakukan ke sesama rekan usaha tentu akibat buruk hukum karma akan menimpa pelaku jahat,hanya soal waktu balasan buruk itu akan terjadi kepada si pelaku ,mungkin nanti sore,Mungin besok atau kapan tidak tahu kita,tetapi pembalasan buruk akan terjadi pada saatnya.

Ternyata berita Tuyul di warung laris itu hanyalah cerita rekayasa saingan usaha saja,Tuyul hanya dijadikan korban saja oleh mereka penjahat yang suka iri dan dengki.

Semoga kita selalu ada dalam lindungan dan pertolongan Alloh Tuhan yang Maha Kuasa.

Semoga bermanfaat 

Kamis, 05 Januari 2023

Pura-pura Kesurupan Bag.2

 ..cerita ini sambungan dari.....:Cerita teman:bag.1

Cerita sebelumnya:

Kang Soleh sedang menghadiri acara hajatan kakaknya menikahkan keponakannya.Cerita di acara hajatan zaman baheula,model tahun 60 dan tahun 80an.

***

Hajatan nikahan waktu itu di rumah kakaknya termasuk hajatan orang menengah biasa,era itu kakaknya sangat dihormati sebagai seorang Mantri Guru (Sebutan untuk kepala sekolah SD) waktu itu.

Profesi guru zaman itu sangat dihormati dan disegani,termasuk tokoh terpandang di kampungnya bahkan sekecamatan kakak Mang Soleh ini terkenal kebaikan dan suka menolong,walau gajinya pas-pasan tetapi penghormatan kepada seorang guru SD kala itu begitu tinggi dari masyarakat yang rata-rata tidak lulus SD malahan masih banyak yang buta huruf.

Guru di desa waktu itu dianggap manusia istimewa,pintar,menak (ningrat),dan dianggap orang paling tahu.

Guru SD zaman itu tidak aneh jika sewaktu-waktu bisa jadi konsultan hukum atau menjadi tempat untuk menyelesaikan konflik sosial di lingkungannya.

Malahan bisa juga sewaktu-waktu jadi penasehat keluarga yang sedang konflik dan ucapannya masih sakti guru zaman itu.

Tidak aneh ada banyak guru dimanfaatkan secara politik oleh pemerintah saat itu untuk meraih simpati partai tertentu.

Dan sangat ampuh,ajakan seorang guru zaman dahulu bisa menghipnotis banyak suara jadi pemilih sesuai yang disarankan guru yang dipolitisir partai berkuasa saat itu.

Begitu wibawanya guru pada era itu.Bahkan profesi guru bisa menaikkan status sosial secara tidak langsung yang asalnya anak petani biasa jika berhasil jadi guru otomatis penghargaan masyarakat menjadi naik level ke kalangan menengah secara penghargaan masyarakat walaupun secara ekonomi guru saat itu terkenal dengan PNS gaji kecil.

Nah,Kaka mang Soleh yang lagi hajatan ini dia kebetulan seorang guru senior,dia sudah jadi Kepala Sekolah Dasar.

Tidak aneh ketika punya hajatan menikahkan anaknya banyak yang membantu,menolong,mendoakan dan menyumbang sukarela karena buah dari sikap dan perilaku baik dan kebaikan beliau selama ini.

Hajatan yang tadinya mau secara sederhana berhubung secara biaya Pak Mantri Guru ini bukan termasuk orang kaya.Tetapi pada waktunya simpati masyarakat diluar perhitungan Kakak Mang Soleh ini.

Dua hari lagi menjelang hari akad tikah,di rumah Pak Hajat sudah ramai orang yang datang menyumbang dengan berbagai bawaan.Orang datang seperti di pasar rakyat sangat ramai.

Ada yang menyumbang Beras,Sayuran,Buah-buahan,Khewan Ternak,Domba terkumpul belasan ekor,Ayam hampur ratusan ekor,kueh-kueh kering lokal,Opak,Ranginang,Wajit,Dodol,Kue Ali,dan makanan lainnya menumpuk di kamar khusus yang sengaja disiapkan oleh panitia.

Tempat untuk menyimpan stok makanan dan kue disebut Goah ( kamar khusus logistik) lengkap dengan kepala gudangnya.

Dari sinilah nanti distribusi kueh dan makanan untuk tamu undangan atau untuk kue balasan bagi yang nyumbang diatur.

Saking banyaknya orang yang hadir,sanak famili kenalan dari kampung jauh menginap bersama di sekitar rumah pak hajat.

Sebagian tidur di kamar dan rumah  pak hajat,sebagian lagi numpang nginap dan menunggu hajat usai di rumah tetangga atau saudara yang dekat,atau yang lelaki numpang nginap di mushala atau mesjid DKM terdekat.Tak ada yang menginap di hotel atau villa saat itu 

Satu hari menjelang ajad tikah puncak acara hajatan,suasana rumah dan lokasi sangat ramai,pengunjung tamu,pedagang kaki lima dadakan dan penonton membaur jadi satu.

Ramai hilir mudik keluarga besar bercampur layaknya keramaian terjadi di pasar tradisional.Sangat Ramai dan....sibuk.

Di tengah keramaian tersebut,Kang Soleh ingin memanfaatkan momen langka tersebut untuk menunjukan dirinya,ingin diakui sebagai Soleh yang punya kelebihan.

Rasa ingin dihargai tetapi Soleh minim prestasi,tidak sehebat di kenyataan seperti kakaknya yang dengan sendirinya masyarakat menghargai secara alami karena berbagai kebaikan yang diperbuat kakaknya untuk masyarakat.

Sosok kakaknya yang dihormati masyarakat bukan karena fisik materinya,hanya seorang pengajar yang baik hati dan berkepribadian tulus jika menolong masyarakat.

Sedang kan Soleh adiknya belum banyak berbuat,senasa hidupnya dia habiskan untuk berpoya dan sibuk sombong sana sini.

Giliran saat ini dia akan mencoba mencalonkan diri jadi Lurah di desanya akan memanfaatkan kerumunan masyarakat simpatisan kakaknya yang Soleh asli.

Kang Soleh pun memutar otak,aku harus cari perhatian masyarakat saat ini,begitu pikirnya saat itu.

Kebiasaan dan budaya di masyarakat waktu itu selain menghargai dan menghormati kaum priyayi,ningrat dan rasa feodal lainnya,masyarakat di desa Soleh masih menghormati juga kepada orang yang dianggap "pintar" atau punya kemampuan diluar nalar atau yang dianggap bisa berhubungan dengan roh-roh pembantu hidup manusia,menurut kepercayaan masyarakat saat itu.

Pikiran kang Soleh langsung mendapat ide,pada saat ini di keramaian pesta kakaknya dia mau menunjukkan siapa dia.

Ingin menunjukkan bahwa dia punya kemampuan luar biasa yaitu bisa berhubungan dengan alam gaib.

Supaya masyarakat menghormati dan simpati untuk memilih dis jadi Lurah yang kurang enam bulan lagi akan digelar di kampungnya.

Pikiran Soleh yang minim prestasi buat masyarakat,saya harus bisa mengelabui rakyat kampung,biar mereka menganggap aku sakti,lanjut pikirnya sekotor demikian.

Tiba hari akad tikah anak kakaknya sampai waktu yang ditentukan.Selang dua jam setelah akad nikah selesai,Soleh tiba-tiba di tengah kerumunan tamu,sanak saudara yang sedang bahagia,tiba-tiba Kang Soleh menggeram seperti suara Harimau,mengaum dan dia kesurupan.

Sangat menarik perhatian semua orang di tengah keramaian,di titik kumpulan inti hajatan Soleh kesurupan...!

Sontak tetua betanya:"....Kenapa kamu Soleh...?".

Soleh menjawab,"....Auuummm......gerrr...hrengg....akuh bukan Soleh,akuh ...eyang kalian....".

...sontak semua terpaku seluruh mata memandang Soleh,yang sengaja matanya dimeremkan.

Ratusan warga yang hadir jadi pada penasaran dan mau melihat Kang Soleh.

Pancingan Soleh berhasil,perhatian warga yang hadir semua terpusat ke dirinya.

Dia pun meneruskan akting bodohnya,mengaum dan sesekali berdehem wibawa agar semua lebih memperhatikan dirinya 

Lalu diapun berceloteh menyathan bahwa saat itu yang bicara bukan dirinya,tetapi Eyang Siliwangi yang masuk ke dirinya.

Ingin mengatakan pesan sesuatu kepada warga kampung semua,bahwa Desa ini akan maju dan makmur jika yang jadi lurahnya adalah si Soleh.

Mengaku eyang Pajajaran dan petatah petitih kuno konyol Kang Soleh terus nyerocos dan mulai....ngawur ..!

Soleh tak peduli,yang penting warga sudah mendengar dan memperhatikan dia,dan menyatakan pilihlah si Soleh agar jadi Lurah berikutnya di kampung ini.

Hampir setengah jam rangkaian acara pernikahan jadi tertunda karena Soleh pura-pura kesurupan Eyang.

Dan Soleh baru sadar ketika satu ember air mengguyur seluruh kepala dan tubuhnya disiramkan dan satu pukulan keras ke dadanya,pukulan dan air satu ember itu berasal dari telapak tangan kakaknya yang punya hajat.

"Soleh......adikku,tolong sudahi sandiwaramu..kembalilah kamu ke jalan yang lurus...!".Kata kakaknya bijak dan membuat Soleh sadar dan menangis.

Soleh setelah itu pergi ke luar kampungnya karena malu permainan bohongnya diketahui oleh semua warga.

Dan tentu besoknya akan ramai jadi bahan pembicaraan warga Desanya.

Soleh malu dan akhirnya dia pergi ke Jakarta terus memperbaiki diri,dan sekarang walaupun tidak kesampaian jadi Lurah di kampungnya,karena tidak pernah bohong lagi,kini dia dipercaya jadi Manajer di sebuah Bengkel mobil lumayan besar di sebuah kawasan Jakarta.

Dan bertemu dengan saya di sebuah garasi,lalu dia bercerita tentang ini.

Tamat.

...seburuk apapun masa lalu,jika hari ini baik dan istiqamah baik,Tuhan akan membuat hari esokmu akan baik pula.....

***

Rabu, 04 Januari 2023

Cerita Teman Pura-pura Kesurupan

Teman yang satu ini humoris,dalam kesehariannya mudah akrab dan selalu tersenyum,sedikit kalem namun jika sudah ngobrol bisa lima jam kita habiskan ngalor-ngidul cerita apa saja.

Bawaan tubuh dan auranya menyenangkan bisa membuat nyaman untuk kenalan baru atau sekedar bertemu kebetulan satu kursi di mobil Bus atau Kereta Api.

Seolah dunia ini dia nikmati sepanjang waktu,kadang-kadang saya sempat iri juga tidak seperti saya yang melankolis,kadang waktu banyak uang saya senang dan kalau uang sedikit di dompet,mood saya sering sedikit krodit...!

Tapi tidak dengan teman yang saya sebut Kang Soleh saja ya,bukan nama sebenarnya.

Suatu waktu pernah cerita,begini.....:

Mungkin kejadian sekitar 20 tahun yang lalu tahun 1980an,saat itu jika keluarga hajatan menikahkan atau kendurian pada umumnya yang punya hajat memasak dan bertempat di rumah sendiri.Atau menumpang di rumah saudara yang halamannya lebih luas serta punya perabotan masak yang komplit.

Suatu waktu kakaknya Kang Soleh ini hajatan menikahkan anaknya.

Keponakan Soleh ini pengantin perempuannya,sudah kebiasaan resepsi hajatan nikah dilakukan di orang tua pengantin istri.

Hajatan model kampung saat itu jauh-jauh hari sekitar tiga bulan sebelumnya sudah persiapan,membuat kue-kue kering,memelihara ternak Domba,Ayam,Sapi,Kerbau dan sebagainya.Bahkan ikan pun mereka siapkan termasuk menumbuk atau menggiling padi untuk persediaan beras saatnya nanti 

Panggung dan tenda saat itu dibuat mendadak dari papan bahan bangunan sendiri atau punya tetangga,tiangnya menebang pohon Bambu diikat oleh bahan tali dari jenis bambu yang liat suka disebut Awi tali dari Bahasa Sunda.

Hiasannya ada kertas warna Emas dililit dan kertas krep warna warni menyerupai pesta film India yang meriah dengan hiasan kertas atau tali berwarna.

Didominasi oleh hiasan Janur,yaitu hiasan dari gedebog pisang,dirangkai bersama daun kelapa muda ditambah buah-buahsn atau bunga asli dari kebun sekitar 

Kebutuhan dagingnya memotong khewan ternak sendiri,dipotong diolah dan dimasak di dapur khusus pinggir rumah menakai tungku kayu bakar dadakan.

Sound systemnya cukup dengan sebuah amplifier dab sepeaker merk Toa,yang hari ini masih digunakan untuk kumandang adzan di mesjid-mesjid.

Kalau keluarga kaya bisa memotong berpuluh ekor ayam kampung,belasan Domba atau Kambing,dan ditambah beberapa ekor Kerbau atau Sapi.

Dan pada zaman itu kue Tart,kue bolu masa kini masih dianggap makanan "mewah" bagi banyak kalangan kampung waktu itu.Kue bolu campuran terigu,susu,telor,dan mentega saat itu jadi pavorit sanak keluarga karena belum banyak kue seperti hari ini.

Saat acara nikahan atau khitanan,di kampung Soleh teman saya ini,suja dibuatkan kue pengantin,baik pengantin nikahan atau pengantin sunat.

Dibuat khusus ukuran besar,bisa bertingkat,dan berhias mentega warna warni sesuai keahlian si pembuat kuenya.

Hari itu sangat jarang yang bisa membuat kue gede atau bolu istimewa zaman itu Biasanya di ujung tertinggi bagian kue itu dipasang patung kecil dua pengantin atau patung anak yang disunat 

Bahannya membeli dari toko kue di kota besar,karena di kampung belum ada yang bisa mencetak patung pengantin yang bahan dasarnya gula pasir atau mentega saya kurang tahu.

Yang jelas bisa digunakan berkali-kali jika tidak dimakan saat digunakan kue bolu pertama kali.

Atau jika zaman sekarang menyerupai robot mainan anak,Spiderman atau Superman mini tapi ini bentuk pengantin khusus untuk kue bolu besar saat nikahan atau khitanan.

Hajatan zaman dahulu mempekerjakan banyak orang,mulai dari tukang masak di dapur kotor,tukang daging,tukang masak di tungku,tukang menasak nasi,tukang menunggu kueh,tukang menjaga ternak sekaligus pemotongan dan pembersihan,tukang hias,tukang speaker,juru tulis,juru tulis dibutuhkan karena yang menyumbang dicatat untuk dikembalikan lagi saat dia punya hajatan.

Pekerja memasak,penerima tamu,juru tulis,pekerja dapur kotor penjaga tungku,penjaga ternak,penjaga kueh,pembuat panggung dan hiburan,sangat banyak orang terlibat dalam suatu hajatan zaman dahulu.

Dan biasanya mereka kerabat,tetangga,teman saudara yang sukarela membantu tanpa bayaran hanya ikut makan minum saja selama pra,in,post waktu hajatan 

Rasa kekeluargaan sangat kental,keakraban sebuah keluarga besar,persaudaraan yang erat,disela bekerja yang butuh 2 atau 3 hari sampai hari H nya hajatan mereka berkumpul bersama,begadang bersama,bekerja bersama mengintimkan rasa persaudaraan lebih erat 

Momen itulah yang saat ini di zaman instan dan serba dibayar uang,nilai itu sudah berkurang bahkan hampir punah.

Hajatan sekarang keluarga cukup datang,beri amplop,yang masakin siapa,panitia siapa pada gak kenal,datang satu dua jam lalu pulang,hajatnya juga di gedung orang lain disewa,Jam 13 siang semua acara selesai dan semua bubar tanpa kesan mendalam sesama saudara.

Mungkin abadi di dinding medsos,di layar hape foto bersama,Selfi bersama,tapi tak ada rasa dekat seperti hajatan keluarga zaman dulu 

Hari ini hajatan instan,pantianya orang lain,gedung orang lain,panitia orang lain,yang ketika sudah dibayar mereka bergegas pulang sebagian tak peduli siapa yang datang siapa yang hajatan.

Datang,ucapin selamat semu,foto-foto,makan sendiri-sendiri,dan bergegas pulang.....!kurang berkesan....!

Diantara kesan unik hajatan zaman dahulu adalah suka menghormati para anggota keluarga yang sudah meninggal dunia atau Karuhun keluarga hajat 

Biasanya ,bukan memuja ya jangan salah faham,menghormati dan untuk mengingatkan kepada yang sedang bergembira agar tidak lupa daratan.

Bahwa mereka juga akan mati,jika pesta hajatan bersenang dan berbahagia bersama jangan lupa dan jangan melewati batas agar ingat pula kesenangan dunia selalu ada akhirnya.

Pesta hajatan agar tidak membuat terlena sehingga lupa bahwa hidup yang punya hajat,punya orang-orang yang sudah berjasa saat dahulu yang sekarang sudah tidak bersama lagi,

Bersambung......ke:

Pura-pura Kesurupan

Senin, 02 Januari 2023

Suara Keran Air WC Tengah Malam,Jangan Langsung Pikiran ke Hantu

Kira-kira pukul satu tengah malam,Madhapi 35 tahun,bukan nama sebenarnya,seorang Sopir kantor yang bertugas mengawal seorang pejabat,mendengar suara kran air di kamar mandi kamar hotelnya seperti dibuka tutup kerannya.

Sayup-sayup kadang sangat jelas suara air mengalir seperti suara toilet sedang ada yang menggunakan.

Madhapi,menginap di sebuah kamar hotel lantai 2,kesemuanya hotel kecil itu ada 3 lantai.Masih banyak kamar sebenarnya di lantai tiga,juga di lantai dua ada sekitar 12 pintu lainnya kamar untuk menginap.

Boss Madhapi,menginap di hotel lain,tentu yang berbintang,sesuai anggaran kantor,Madhapi sudah syukur bisa bermalam di hotel sekelas penginapan melati berlantai tiga.

Letak hotelnya di tengah keramaian kota,bagian samping hotel semua pertokoan dan bagian belakang ada rumah penduduk model zaman Belanda.

Cuaca di sana sedang dingin,angin sejuk dinihari tentu sangat enak untuk tidur lelap berselimut tebal nan hangat.

Tapi tidak begitu dengan Madhapi,angin dingin dan sejuk,sepi suasana dinihari yang hanya sesekali terdengar deru mobil dari jalan raya,menambah bulu kuduknya semakin merinding dan perlahan keluar keringat dingin,...dia ketakutan.

Dari dalam toilet kamarnya suara air yang seperti keran dibuka air mengalir sangat jelas terdengar lagi,pernah tadi sebelum ketakutan dia beranikan diri melihat ke toilet sekalian buang air kecil,suara itu tidak ada dan keran semua tertutup tak ada bekas air mengalir.Bahkan lantai WC nya pun kering tak ada tanda bekas air mengalir.

Dan dia semakin ketakutan,terbayang cerita temannya juga pernah bercerita tentang hantu yang seperti memainkan air keran dibuka dan ditutup terdengar air mengalir,tapi tak pernah mereka lihat lebih jelas,keburu takut hanya menduga-duga saja dari balik selimut ranjangnya,dugaan saja itu karena perbuatan hantu air.

Tidak jarang teman Madhapi dalam ceritanya,mereka langsung pindah tidur ke ruang security,atau numpang di Mushala dekat ruang manajemen,...terlalu...!

Kini Madhapi mengalaminya sendiri,tengah malam,sepi,sendiri di kamar,dan sayup-sayup terdengar suara seperti keran air dibuka tutup,suara air mengalir dan berhenti seperti suara toilet sedang ada yang menggunakan.

Mungkin ada setengah jam suara itu kadang sepi kadang terdengar lagi,Madhapi jengkel dia sudah merapalkan ajian warisan pengusir hantu berkali-kali,dan ngomong sendiri seolah permisi ke penghuni gaib di kamarnya...!

Selang dua jam kemudian sekitar jam 3.30 dari kejauhan sudah ada suara yang Tarhim dari Toa mesjid di pemukiman,mau menjelang shalat subuh pikirnya,suara toilet dan air mengalir ada lagi,...Madhapi yang belum sempat tidur naik juga tensi darahnya.Dengan segala kekuatannya dan perasaan hari sudah mulai mau pagi,dia sekarang memberanikan diri untuk masuk WC kamarnya, untuk melihat hantu air yang mempermainkan keran WC-nya.

Sedikit nekad Madhapi masuk WC,pintu dibuka dan memeriksa sekeliling WC mungil itu,terlihat keran semua tertutup,keran shower,keran ember,keran washtafel dan cliset tetutup,kering tak ada air mengalir,tetapi suara air mengalir masih jelas meskipun tidak kencang terdengar dari sudut dinding WC.

Penasaran dia dekati dan ditempelkan telinganya ke dinding semakin jelas suara gemericik air mengalir di dalam dinding WC.

Ternyata suara air seperti hantu sedang bermain keran itu adalah berasal dari suara air mengalir dari kamar lantai 3,kamar di bagian atas kamar Madhapi.

Saluran air WC karena mungkin waktu membangunnya memasang pipa pembuangan hanya dilapisi plesteran tembok tipis saja,sehingga jika kamar paling atas mengalirkan air,tentu suara air mengalir terdengar di WC lantai bagian bawahnya.

Maklum Madhapi nginapnya di penginapan murah dan memang meriah...sampai tak bisa tidur disangka ada hantu yang main air.

Jadi,jangan dulu rasa takut dikedepankan jika kita sedang berada di suatu tempat dan mendengar atau melihat hal yang ganjil.

Waspada tentu perlu,takut boleh saja tetapi ketenangan dan keselamatan mesti diutamakan jangan mudah panik dan ketakutan yang konyol,nanti bisa celaka hanya dengan hal yang sebenarnya belum tentu benar adanya hantu misalnya.

**Seperti yang diceritakan teman saya,ketika kami kumpul bareng di sebuah garasi di dekat tempat kerja kami.

Kisah ini benar terjadi,tetapi saya kemas dalam rangkaian cerita untuk berbagi agar kita tetap tenang dan mawas diri,jangan mudah panik dan mudah terbawa perasaan yang belum tentu benar adanya.

Selamat malam.