Senin, 26 Maret 2012

Cara Berpakaian Mempengaruhi Perasaan dan Sikap Kita

Diantara sekian macam yang termasuk kebutuhan primer dalam hidup adalah termasuk Pakaian,yang fungsi utamanya untuk melindungi tubuh kita dari pengaruh alam sekitar,kemudian ketika peradaban lebih maju pakaian menjadi bertambah fungsinya sebagai bagian dari kesopanan dan juga sebagai cermin kepribadian seseorang,walau yang terakhir ini dengan pakaian dalam perkembangan selanjutnya selalu ada oknum manusia yang meyalahgunakan pakaian/penampilan untuk kegiatan menipu orang lain.

Tak penting masalah pakaian yang sering menipu pribadi sebenarnya, di ulah oknum manusia jahat,misalnya seragam polisi dipakai untuk menipu sejumlah perawan,padahal dirinya bukan polisi asli,hanya berpakaian seragam polisi,disini penampilan bisa menipu dan jauh dari keadaan pribadi aslinya.

Yang saya maksud sekarang,pakaian dengan yang sering kita kenakan sehari-hari,ternyata gaya dan cara berpakaian kita sehari-hari bisa mempengaruhi sikap dan pikiran serta tindakan yang kita lakukan.

Coba saja pakaian kita lusuh,kumal dan kotor,mood yang kita dapatkan akan tidak jauh dari pikiran-pikiran yang kumal,kuno,lusuh dan kotor selalu, tindakan kita pun akan cetek,sempit,rumet dan rudet, ,lalu penilaian dan sikap orang lain ke kita pun, ya tak akan jauh beda pasti memandang kita sebagai pribadi kotor,jorok,kumal lusuh dan tidak layak dihargai,jadi jangan salahkan orang lain jika mereka melecehkan kita,karena penampilan kita mengundang demikian.

Pengaruhnya ke diri sendiri bila berpakaian lusuh,kumal dan kotor, sikap kita pun akan selalu rendah diri,kurang percaya diri dan minder,sehingga bahasa tubuh pun mengikuti pikiran kita,bahasa tubuh mengisyaratkan ke alam dan orang-orang bahwa kita adalah orang yang tidak layak dihargai,secara spontan bahasa tubuh demikian hanya satu sebab kita berpakaian kotor nan lusuh serta kumal.

Inilah yang disebut merubah Nasib salahsatunya,coba rubah sekarang dengan mandi yang bersih,kemudian buang semua pakaian kotor kumal dan lusuh itu,ganti dengan pakaian yang bersih,rapi,wangi dan disetrika dengan rapi,tentu saja harus disesuaikan situasi kondisi ya..hehe juga tepat tidak berlebihan,coba rasakan !,apa yang sekarang pikiran anda pikir ?,apa yang hati anda rasakan sekarang?,dipastikan akan hadir  sebuah stuasi kenyamanan,percaya diri dan semangat.

Respek orang lain dan alam sekitar pasti menghargai anda,menghargai kita,karena pikiran dan bahasa tubuh kita secara bersamaan akan seirama dengan cara berpakaian anda,yaitu bersih,percaya diri dan mantap semangat.

Atau coba ibu-ibu kalau lagi di rumah,dalam keadaan santai,ketika sedang berkumpul dengan anak-anak,suami isteri,dan sang isteri mondar-mandir melayani keluarga atau suami hanya dengan memakai baju daster yang tipis,lusuh,ledrek,warnanya sudah memudar,rambut awut-awutan,dibagian ketiaknya sudah robek,dan bentuk tubuh anda (isteri) seperti halnya orang-orangan di sawah,seperti jailangkung,apa yang ibu rasakan..?,pasti kelesuan,kejenuhan dengan harus melayani kerutinan di rumah,dan bahasa tubuh ibu hanya akan bergerak dan bertindak sekelas "daster lusuh" saja.

Akibatnya,semua anggota keluarga dan terutama suami ibu,jikalau terus berpenampilan demikian,memandang ibu dengan tidak "nafsu',memandang ibu dengan layu,dengan jenuh,bahkan muak,dan tak ada semngat se-layu dan se-lusuh daster yang selalu ibu kenakan.

Coba balikkan suasannya,pakailah pakaian yang pantas,yang bersemangat,yang bersih,tidak harus mahal tetapi pantas dan memikat,sesuai, dan intinya selalu menjaga penampilan kita di saat apapun tentu saja harus sesuai dengan saat apa dan sedang apa.Karena penampilan mempengaruhi pikiran dan sikap bahasa tubuh kita ke alam sekitar dan orang-orang.


Selain mempengaruhi ke lingkungan sekitar,penampilan diri terutama cara berpakaian yang pantas dan benar serta sesuai (jangan salahpaham bukan pakaian yang harus selalu mahal dan mewah,pembaca lebih mengerti deh..hehe...),akan pengaruh juga pada suasan hati,pikiran dan berdampak pada sikap selama berenampilan tersebut.

Coba misalnya kita lihat jika anak kita sedang memakai "pakaian lengkap seragam 'Panji Milenium' atau pakian 'Satria baja Hitam' ",maka anak kita akan terus berpikiran seolah sedang jadi Panji dan Satria baja Hitam beneran,semua permainan dan tingkahnya akan seperti dua tokoh yang model pakaiannya sedang dikenakan putra kita,atau seorang anak putri yang sedang memakai pakaian Dora,maka sebagian besar tingkah dan sikapnya selama berpakaian Dora akan seolah sebagai Dora yang cerdas dan selalu ingin tahu banyak,dan lain-lain.

Buanglah pakian yang sudah lusuh dan rusak,buangnya ya dimanfaatkan ke yang lebih membutuhkan,misalnya di kasih ke saudara-saudara yang suka bekerja di kebun atau sawah,untuk seragam mereka bekerja,atau yang sudah tak layak pakai rusak parah,ya buang saja !,toh disedekahkan pun hanya akan membuat sakit hati yang diberinya.(bukankah sadakah yang baik itu harus barang yang baik-baik,hehe..?).

Maksud ulasan di atas ini,tidak harus pakaian itu mahal dan mewah,meskipun mahal dan mewah belum tentu pantas dan sesuai.Yang biasa dan normal saja,namun yang penting selalu menjaga "performa penampilan kita dengan baik,bersih,tepat,sesuai dan semangat,karena cara berpakaian pun mempengaruhi suasana pikiran dan hati serta tindaan kita sehari-hari, dalam proses menikmati hidup yang singkat ini".

Penulis : A.Wierodjampang


0 comments: