Sabtu, 23 Juni 2012

Jika Sudah Berhasil,Suka Terlena dan Sombong

Terlena terbuai manisnya buah sukses setelah target tertentu tercapai seolah menjadi hal yang biasa bagi yang masih bermental rapuh,terutama bagi yang usaha pencapaian suksesnya berproses seperti dikarbit,matang sebelum waktunya dan berhasil dengan instan.

Seperti biasa,..meghindarkan kontra pendapat nih hehe,seperti biasa tidak semuanya yang sukses gampang terlena,tetapi pada kebanyakan orang sukses momok terlena ini suka menghantam dan mengenai jiwa dan sikap kebanyakan orang sukses.

Makna sukses di sinipun berbagai macam sesuai target sukses masing-masing,namun ada kesamaan yaitu setelah mencapai keberhasilan dengan mencapai target sebuah perjuangannya, sikap terlena suka hinggap,lebih beratnya bisa kena sifat sombong dan serakah dan nati kritik meskipun dari keluarga terdekat.

Bila sudah masuk kategori sombong dan serakah,ini yang berbahaya sebab tidak sedikit contoh orang yang setelah sukses hanya karena Terlena,Sombong dan Serakah,akhirnya jatuh kembali ke jurang kegagalan bahkan kehancuran ,kehinaan dan kesengsaraan lebih buruk dari kondisi sebelum berjuang dan sukses.

***
Dalam sehari-hari saja misalnya seseorang yang berjuang keluar dari status miskin dan nganggur lalu berusaha berjuang untuk ingin punya penghasilan,ingin bekerja dan punya duit atau harta banyak,lalu setelah mencapai puncak keberhasilan,lantas menjadi suka menyepelekan hal-hal kecil.

Sebut saja misalnya,seseorang yang asalnya semasa perjuangan dahulu  hanya cukup makan minum di rumah saja made in dapur sendiri,setelah sukses jadi makan setiap waktunya di restoran,atau yang perokok sebelumnya hanya merokok murahan dan satu bungkus bisa habis satu minggu,lalu setelah sedikit sukses menjadi perokok berat merk mahal dan menghabiskan dua atau tiga bungkus sehari.

Atau ada pula yang jika sebelumnya nyaman dengan memegang satu perusahaan yang sehat dan telah mengantarkannya ke keberhasilan,eh karena serakah dengan harapan banyak perusahaan berarti banyak proye,banyak proyek artinya banyak keuntungan dan banyak job-job sampingan yang dengan rakus di embatnya tanpa memikirkan mengambil semua itu sudah mampu atau tidak.

Atau jika ada pihak investor dan bank karena melihat perusahaan kita maju dan sehat, lantas mereka menawarkan lagi modal dan hutangan terbaru dengan nilai berlipat-lipat dari nilai kredit sebelumnya yang padahal sudah hampir lunas,maka cenderung jika sudah sukses pertamas maka akan diambil lagilah itu hutangan baru dengan  tidak mengindahkan lagi kaidah sabar dan tekun dengan pengembangan perusahaan yang sudah ada nan sehat.

Terlena,serakah dan sombong serta keras kepala menjadi anti kritik,menjadi semau gue karena ke-PD-an angkuh setelah berjuang mati-matian di tahap awal dan memang berhasil.

Tetapi jangan salah jika langkah berikutnya setekah mencapai sukses pertama,lalu bergerak lagi dengan bergeraknya karena serakah dan sombong,besar kemungkinan bukan sukses kali kedua yang akan menjemput,tetapi kehancuran semua jaringan bisnis kita,termasuk perusahaan awal hasil perjuangan pertama tadi.

Dikalangan para politisi dan pengusaha besar di tanah air sudah cukup banyak contoh yang patut kita renungkan,tentang bagaimana mereka merangkak berjuang dari bawah lalu berhasil dan menjadi serakah serta terlena sombong dan terlena dengan gelimang duit rakyat( korupsi ) ,dan berakhir dengan kehinaan dan kehancuran semua hidupnya.Naudzubillah.

Dalam lingkup kecil bisalah kita ambil hikmatnya bagi langkah hidup kita selanjutnya,inipun bagi yang masih mau terus bersama belajar memperbaiki diri kita sendiri.

Semoga bermanfaat,Salam.

0 comments: