Selasa, 10 Juli 2012

Gusdur : Memaafkan sih Iya,Tetapi Lupa sih Enggak

"Memaafkan sih iya tetapi melupakan sih enggak," ini jawaban dari Gusdur,Kyai dan tokoh serta salah satu putra terbaik bangsa Indonesia,ketika ditanya oleh Andi F Noya,pemandu talk show Kick Andy di Metro TV dalam sebuah episode beberapa waktu yang lalu.

Jawaban tersebut ketika menjawab pertanyaan Andi Noya tentang siapakah menurut beliau Gusdur, orang yang paling harus bertanggung jawab dan paling berdosa dalam " melengserkan" Gusdur, ketika dia diturunkan dari jabatan Presiden RI beberapa tahun yang lalu.

Lalu Gusdur menjawab," dua orang yaitu Amin Rais dan Megawati ,"setelah itu disusul pertanyaan ,apakah Gusdur sudah memaafkan mereka ,Amin Rais dan Megawati.Dan itulah jawaban jujur terbuka dan manusiawi dari seorang tokoh humanis ini,jawabannya,"Memaafkan sih iya,tapi melupakan sih enggak".

***
Menurut saya jawaban ini sangat pintar,cerdas,manusiawi,dan jujur.Sesuatu yang wajar kita tidak akan bisa pernah "melupakan" dengan begitu saja terhadap sikap orang lain yang pernah mengecewakan secara pribadi kepada kita,sangat susah melupakan sangat manusiawi sekali dan kalau mau jujur itulah semua perasaan hati kita jika pernah dikecewakan orang.

Namun ada satu hal menarik yaitu cepat memaafkan.Memaafkan ini yang sulit bagi sebagian diantara kita,ketersediaan memaafkan seseorang kepada pihak yang pernah menyakiti diri kita dalam kehidupan adalah sangat susah jika hati kita masih dikotori oleh berbagai perasaan dendam dan masih dangkal.

Perlu ilmu dan berbagai pengalaman serta pemahaman yang tidak sedikit baik ilmu yang diperoleh dari pendidikan formal,non formal maupun pelajaran dari universitas kehidupan,untuk dapat bersikap bisa memaafkan pihak atau orang lain yang pernah mengecewakan kita.

Meskipun susah paling tidak bagi kita,ngikutin Gusdur saja deh dalam menyikapi orang yang pernah mengecewakan kita,yaitu "memaafkan sih iya,tetapi melupakan tentu tidak semudah memaafkan" dalam tingkatan begini pun sudah bukan main hebatnya jiwa besar kita.

Tentu saja yang terbaik adalah,memaafkan dan melupakannya,dan sudahlah berlalu untuk selanjutnya kita fokus ke perbaikan diri sendiri untuk menikmati masa depan agar tidak dikecewakan orang,dan yang penting juga diri kita tidak dan jangan mengecewakan orang atau pihak lain pula.

Ya begitulah pendapat dan cara pandang kita pasti berbeda,apapun pendapat pembaca tentang ini,ya silahkan saja toh kita bebas menentukan sikap diri kita masing-masing.

Salam semangat berbagi pengalaman.

Sumber : youtube.com dan berbagai sumber serta pengalaman pribadi.

0 comments: