Jumat, 27 Juli 2012

Jangan Isi Otak Kita dengan Lumpur

Oleh : Aang Wiero Dj.

Dalam buku Berpikir dan berjiwa Besar,ditulis sebuah ilustrasi tentang ini,bahwa jika setiap pagi sebelum berangkat kerja kita memasukkan selalu lumpur ke mesin mobil atau motor kita,niscaya mobil atau motor kita akan rusak dan bisa menghambat semua rencana serta perjalanan kita.

Maksudnya jangan biarkan otak dan pikiran kita terlalu larut dan selalu diisi oleh banyak pikiran negatif,kembangkan sikap selalu biasa mengisi otak dan pikiran kita dengan hal yang positif atau baik.

Nikmati semua perjalanan hidup ini dengan selalu bersyukur terhadap semua nikmat dan karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita,sangat klasik memang pernyataan ini,namun benar adanya.

Yang disarankan tentang berpikir positif adalah "jangan berlebihan mengisi otak kita,walaupun mengisinya dengan pikiran positif" sesuai porsinya saja.

Teori bepikir positif sangat direkomendasikan hampir oleh semua motivator,oleh semua teori tentang motivasi,oleh hampir semua penasehat-penasehat dan konsultan pemecah masalah,atau bahkan oleh para pemuka agama,termasuk agama Islam,sangat menganjurkan untuk selalu berpikiran positif dengan semua karunia dan segala takdir yang telah digariskan Tuhan kepada makhlukNya.

Wujud kongkrit berpikir positif dalam Islam diantaranya,pandai mensyukuri nikmat yang ada dalam makna yang luas,bersyukur dengan ucapan,mengucap Puji Tuhan,(Alhamdulillah,segala puji bagi Allah) diteruskan dengan berperilaku baik dan memanfaatkan semua kondisi serta segala karuniaNya untuk bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi diri sendiri,keluarga dan sesama makhlukNya.

Otak atau ikiran dan hati adalah penggerak utama terhadap bagaimana sikap dan tingkah laku kita dalam kenyataan,jika isi otak dan pikiran serta hati hanya bersi kotoran saja ,tentu hasil keluaran atau produk yang dihasilkan dari tubuh demikian akan banyak kotoran saja,sebaliknya jika otak dan pikiran diisi segala bentuk kebaikan,maka keluarannya cenderung akan menghasilkan yang baik pula,lebih jauh tubuh yang diisi oleh segala kebaikan,dalam hal ini pikiran positif maka selain bisa menghasilkan keluaran kebaikan juga bisa menetralisir energi buruk yang memang sudah hukum alam akan selalu ada di sekitar kita.

Hanya yang sudah bisa menemukan jati diri dan selalu mengisi dengan segala pikiran positif saja,jiwa dan tubuh seseorang akan menjadi lebih bermanfaat dan berkah,minimal bagi dirinya ,keluarganya,orang-orang terdekatnya bahkan untuk semua makhluk.

Menilai sendiri tentang ini,sudahkah diri dan jiwa kita membawa berkah dan manfaat yang banyak bagi diri sendiri,bagi keluarga dan sebanyak-banyaknya sesama ?

Jika jawabannya belum, berarti ada yang harus terus dan segera diperbaiki dalam tubuh dan jiwa kita selama ini,karena tubuh kita bisa jadi kurang bermanfaat,kurang berkah dan kurang diridloi oleh Tuhan.Bahkan tubuh dan jiwa kita selama hanya selalu sebagai pembawa masalah,pembawa sial dan pembawa segala keburukkan saja,Naudzubillahi Mindzalik.

Salah satu sebab mengapa tubuh dan jiwa tidak berkah,tubuh kurang bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama,karena bisa saja di pikiran dan hati kita masih terlalu banyak kotoran,(pikiran negatif dalam arti luas) yang memang selalu kita masukkan dengan sadar atau tidak sadar,berpikiran negatif terhadap diri sendiri,,negatif terhadap lingkungan,terhadap orang lain bahkan bisa saja berpikiran negatif kepada Tuhan.

Berpikir positif,berbaik sangka dan selalu berniat diri ingin dijadikan sebagai pembawa berkah dan manfaat bagi diri dan sesama akan megundang energi-energi baik bahkan energi terbaik selalu ingin bersama jiwa dan tubuh demikian.

Karena salah satu pendukung mencapai "Kebahagiaan dan keselamatan" sebagai tujuan utama manusia hidup,adalah jikalau di dalam hidupnya ,tubuh dan jiwanya selalu membawa dan bisa memberi manfaat ,selalu membawa kebaikkan,selalu membawa berkah,bagi diri dan sesama serta lingkungannya.Tanpa ini semua tak akan ada kebahagiaan yang di damba,malah kehampaanlah yang didapat.

Dalam jiwa dan tubuh yang penuh kebaikkan,akan hadir Ridlo Tuhan,akan Tuhan jadikan jiwa dan tubuhnya sebagai media,sebagai jalan,sebagai alat,sebagai wakilNya untuk memberi dan menebar berkahNya kepada seluruh pengisi alam semesta,dan jiwa raganya akan didamaikan serta dibahagiakan oleh Tuhan.

Dan di saat banyak membawa keberkahan serta banyak memberi manfaat kepada orang lain itulah Kabahagiaan yang selalu di damba semua manusia akan terasakan,akan tercapai.

Isilah jiwa dan tubuh dengan segala kebaikkan,nantikan dan yakinkan ridlo Tuhan menghampiri jiwa dan tubuh kita,lahir dan bathin kitapun akan damai,akan bahagia dan menjadi jalan Tuhan sebagai syariat dalam menyampaikan sebagian karuniaNya ke penghuni alam semesta.

Tanpa diri dan jiwa yang baik dan penuh kebaikkan,mustahil ridlo dan kebahagiaan dari Tuhan akan menghampiri dan singgah di tubuh kita.Wallahu alam bisawab (***Renungan menasehati diri sendiri,AWD)

Disarikan dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.

0 comments: