Rabu, 29 Agustus 2012

Dahlan Iskan dan Pendidikan Karakter

Saya selalu salut dengan "aksi" yang spontan,dari sebuah tindakan hal terkecil dan nyata serta hal-hal yang memang sebenarnya kalau "ada kemauan" dari si pengelola tentu bisa,namun karena pada umumnya jikalau sudah besar suka lupa atau pura-pura lupa pada hal-hal kecil padahal mempunyai nilai pendidikan karakter yang baik,jadinya hal yang kelihatan remeh temeh itu terabaikan.

Seperti misalnya berita-berita yang kita baca tentang Dahlan Iskan,menteri BUMN dengan segala contoh tindakan praktisnya dan "mengena',selalu membuat mata ini terbuka dan menyadari oh iya ya selama ini kita itu sebenarnya bisa berbuat seperti itu,atau dilain waktu ah sebenarnya hal-hal yang digebrak pak Menteri itu kan hal yang biasa hanya karena orang-orang berkepentingan di sana suka terlena saja dengan kursi empuk dan kesibukkan maka sudah tidak diperhatikan lagi hal sepele macam berbagai tindakan pak DI.

"Pak Dahlan Membersihkan WC Bandara Soetta,(finance.detik.com-28/08/12)".

Ini misalnya contoh pendidikan karakter ala pak Dahlan,selama ini pengelola dan manajemen memang sudah berbagi tugas sesuai jabatan dan jenis pekerjaannya,misalnya tidak mungkinlah seorang direktur bandara terus tiap hari mengecek seluruh wc yang ada di wilayah kerjanya,namun sudah ada semacam pendelegasian ke bawahannya lebih dekat lagi dengan pengawas terendah yang langsung bersentuhan dengan para pekerjanya.

Kita maklum pucuk pimpinan sebuah lembaga atau badan atau perusahaan atau BUMN besar begitu pasti sibuk bahkan super sibuk,namun apakah Pak menteri juga tidak sibuk...?Pak Dahlan Iskan tidak sibuk..? oh pasti lebih sibuk dari hanya sekedar para direktur misalnya..,tetapi mengapa Pak DI bisa sih melihat hal kecil yang penting dengan begitu mendetail sampai ke masalah kebersihan closet dan lantai wc pun terdeteksi oleh "tubuh kreatif' ini.

Satu hal diantaranya ,yaitu karakter.Karakter pak Dahlan sudah terbiasa dan sudah terbentuk sedemikian pekanya dan sangat profesional dalam mengelola dan menjalankan suatu sistem.

Karakter yang cerdas,peka terhadap segala kekurangan,peka terhadap lingkungan sekitar terutama di wilayah "kekeuasaanya",dan tentu saja disertai dengan pengetahuan untuk jalan keluarnya dari segala masalah yang dimulai dari hal-hal terkecil tadi.

Memecah masalah dan menyelesaikan segala tugas-tugas perlu kemampuan seseorang yang berkarakter kuat dengan prinsip kebaikan,peka,banyak bicara juga banyak bekerja,sadar diri dan lingkungan,dan berbagai karakter baik lainnya.

Membersihkan wc di sebuah bandara yang menjadi bagian wilayah tanggung jawab kerjanya oleh seorang menteri,secara normal sangatlah langka apalagi memegang sapu atau sikat lalu menggosok-gosok membersihkan lantai jorok sebuah wc.

Namun dibalik itu ada sebuah pelajaran karakter yang sangat kuat yang sedang ditanamkan oleh seorang "maha guru" tindakan,Pak Dahlan Iskan.

Hasil dari sebuah pendidikan karakter semacam itu,wah saya kerepotan mencari pilihan katanya,..,saya hanya paling bisa menuliskan sebagai berikut:

Tindakan pak Dahlan Iskan semacam itu tentu tidak akan mudah dilupakan oleh yang mengetahuinya,dan berefek bagus terhadap terutama kepada orang-orang yang berkepentigan dan bersentuhan langsung dengan lingkup tanggung jawab Kementrian BUMN.

Tindakan pak DI kalau semua pihak berpikiran positif adalah suatu pendidikan karakter yang sangat akan berguna lebih dari sekedar menyadarkan akan pentingnya sebuah kebersihan WC bagi citra Bandara.

Ya ada nilai-nilai "pendidikan karakter" yang berguna  untuk diterapkan dalam berbagai aktivitas hidup ini.Diantaranya karakter yang selalu inovatif dan kreatif,otak menyala terus untuk demi sebuah dan berbagai perbaikan dan perubahan dengan cara langsung memberi contoh tauladan dan dengan cara yang santun dan bertindak.

Walaupun dasar sifat seperti karakter pak DI itu sudah ada dalam setiap diri manusia,namun setidaknya dengan melihat segala sikap dan tindakan seorang Dahlan Iskan dan kebaikannya,maka akan menginspirasi diri kita untuk berbuat dan bertindak pula seperti karakter termaksud dalam kehidupan sehari-hari kita.

Dalam kehidupan kita,di rumah tangga,di Toko kita,di sekolah,di kantor kita,di perusahaan  dan dalam segala aktivitas kita.

Salut.

0 comments: