Sabtu, 29 September 2012

Kebiasaan Berbeda Dua Sahabat Saya Ketika Selesai Shalat

Saya punya teman asli orang Saudi,keduanya sudah bekerja satu di PLN-nya Saudi dan yang kedua seorang Guru di sebuah Madrasah di Riyadh.Mereka sangat baik setidaknya sikap mereka ke saya dan teman-teman TKI lainnya di sekitar kampung kami.


Di Saudi pada umumnya shalat lima waktu berjamaah adalah wajib hukumnya,malahan negarapun sangat campur tangan karena memang sistem hukumnya memakai Syariat Islam,yaitu suka menyuruh umat lewat pengeras suara di tempat umum oleh Mutawwa,(polisi agama) untuk segera ke masjid shalat berjamaah bagi pria khususnya.


Kamipun para TKI menjadi ikut tebiasa terbawa adat dan kebiasaan serta keharusan di sini,yaitu selalu shalat berjamaah di mesjid setiap tiba saat shalat fardlu lima waktu.Dari kegiatan rutin inilah saya mendapatkan banyak kenalan dengan warga Saudi yang baik hati dan tidak somseu.

Sebut saja kedua teman Saudi saya ini adalah Abdullah dan yang kedua Majid (maaf bukan nama sebenarnya,disamarkan).Umurnya Abdullah dan Majid adalah 33 dan 35 tahun.

Yang menarik adalah ketika saya berbincang tentang kebiasaan kedua teman saya ini ketika selesai shalat fardlu berjamaah.Yaitu ketika saat sudah selesai mengucapkan salam terakhir di akhir shalat.

Abdullah,setelah mengucapkan salam langsung cabut,berdiri dan pergi dari tempat duduknya,sedangkan Majid setelah salam beliau masih tetap duduk lalu berdzikir diteruskan dengan berdoa meskipun tidak dengan mengangkat kedua tangan seperti layaknya orang berdoa.

Suatu ketika karena saya sudah kenal dekat maka saya tanyakan ke mereka,tidak berbarengan waktunya,saya bertanya secara terpisah.

Pertama saya bertanya kepada Abdullah yang kalau sudah salam terakhir shalat langsung cabut pergi dari tempat duduknya,pertanyaan saya kepada Abdullah ,"Abdullah,kenapa kamu tidak duduk dulu dan berdoa ketika selesai shalat fardlu,kok kamu langsung cabut pergi  ?'.

Jawaban Abdullah ," Lha,bukankah selama ritual shalat itu adalah sebagian besar adalah rangkaian doa-doa,dan doa-doa di dalam bacaan shalat itu hampir semua hajat kita dunia dan akhirat sudah termasuk di dalamnya,jadi mengapa harus berdoa lagi kalau waktu kita mepet dan sibuk,Cukup dengan shalat".

Lalu saya tanya kepada Majid,yang suka berdoa dan berdzikir lagi setelah salam terkahir,kenapa berdoa lagi setelah shalat,padahal shalat itu sendiri adalah sebagian besarnya adalah rangkaian doa.

Majid menjawab,"mau yang langsung pergi dari setelah selesai salam silahkan,atau mau yang bedzikir dulu setelah shalat silahkan,itu semua baik.Nahna kulu wahid (kita semua sama agama yang satu),yang tidak baik adalah orang yang meninggallkan atau tidak melakukan shalat,dan orang yang selalu usil serta mencari-cari bahan perdebatan yang tiada arti,seperti anda ini ,(ke saya-tanya-tanya perbedaaan cara orang setelah selesai shalat.)".

"Agama itu bukan untuk diperdebatkan bukan pada tempatnya,tetapi untuk diamalkan..!"lanjutnya.

Saya ," ok.ok...siap brother...hehe....".dan sayapun tak berani tanya-tanya kebiasaan-kebiasaan tentang ritual ibadah yang lainnya ke mereka,malu deh hehe,meskipun sebenarnya masih banyak yang mau saya cari tahu.

Ngapain tanya-tanya dan usil tentang cara dan kebiasaan orang lain,urus saja urusan dirimu sendiri.Benar juga ya,wualah malu saya he.

Ini share pengalaman saja pembaca,tidak ada bermaksud apapun.semoga ada manfaatnya.Terima kasih telah membaca.Salam silaturahmi.

(awd)