Rabu, 24 Oktober 2012

Aha,Saya Lupa Mencatat Pak Ahok....!

Basuki Tjahaya Purnama,akrab dipanggil Ahok beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Saya bukan penganut yang hanya melihat darimana asal usul dan siapa keturunan siapa atau malah satu kepercayaan atau tidak dengan saya,jika menghormati dan mengambil pelajaran untuk kehidupan.

Saya suka mengambil dari siapapun dan dari apapun,jika sesuatu itu berharga,nyata,dan memang berkualitas,bermanfaat paling tidak untuk peningkatan kualitas diri sendiri.

Termasuk kepada Ahok,saya menghargai dan menghormati beliau sebagai pejabat yang paling tidak menurut berita saat ini,beliau seorang yang cerdas,amanah,sederhana,pintar,jujur,terbuka,tegas,simpel dan profesional serta tetap berwibawa.

Suatu hari,hari ini di kompas.com :

"Masa notulen mencatat pakai tulisan tangan? Ah, kampungan sekali. Mana itu Blackberry dan laptop yang dibeli dari anggaran miliaran rupiah? Masa tak ada satu pun laptop di ruangan ini," kata Basuki dengan nada penuh emosi.

..dan selanjutnya,masih dari sumber kompas.com,Ahok berkata pula :

"Mana orang saya? Panggil sekretaris yang bisa mengetik dengan sepuluh jari. Kalau sebelas jari itu sama saja karena lebih cepat dengan catatan tangan ".

Ini semua dikatakan Pak Wagub DKI,ketika para petugas notulanya tidak bekerja sesuai keinginan beliau.
(kompas.com/24-10-12).

***
Kesan yang sederhana dan nyantai tidak serta merta menjadikan mereka jatuh wibawanya,justeru wibawa sebagai pejabat yang merakyat,wibawanya ditambah dengan perasaan mencintai mereka.Karena keprofesionalan dikedepankan juga,saat ini tahun 2012 lah bro,memang layak untuk setingkat para pejabat dan memang ada anggarannya dari uang rakyat untuk itu,perangkat canggih untuk membantu melancarkan tugas mengabdi ke rakyat,saatnya digunakan.

Misalnya gadget dan perangkat komputer,SDM PNS yang berkualitas,sehingga pekerjaan untuk membangun kesejahteraan rakyat semakin efisien dan efektif.Khusus tentang SDM PNS sudah waktunya perekrutan (rekruitmen) PNS jangan ada lagi nepotisme yang dipaksakan,seseorang yang tidak punya keahlian apa-apa lalu menjadi PNS karena nepotisme dan membayar sejumlah uang sogokan sudah bukan zamannya lagi.

PNS semacam itu hanya akan memboroskan anggaran belanja saja,membuang-buang uang rakyat saja,kerjaan mereka hanya datang,baca koran,merokok,ke kantin dan pulang lalu diakhir bulan terima gaji buta.Sementara PNS yang lainnya sibuk dengan tugas yang menumpuk,karena rekan PNS yang dilingkungannya banyak PNS yang asal masuk saja tanpa keahlian.

Masa PNS ngetik saja tidak bisa cepat,atau menggunakan dua tangan saja,terutama yang berurusan dengan ke-jurutulisan.

Pernyataan Ahok di atas yang dimuat kompas.com tadi,seolah menyadarkan bahwa memang sudah saatnya,semua anggaran yang sudah direalisasikan harus digunakan dengan maksimal untuk kepentingan rakyat,termasuk harus ada upaya upgrade skill PNS dan sistem perekrutan PNS yang benar-benar berkualitas,berkeahlian dan berketerampilan sesuai bidangnya.

PNS yang jadi pegawai negeri hanya karena nepotisme dan menyogok sejumlah uang,lalu padahal tidak punya keahlian apapun,hanya bisanya merokok dan jajan di kantin,kini sudah bukan zamannya lagi.

Dan Ahok,wakil gubernur DKI telah menyadarkan serta menyindir halus dengan pernyataan ini :

""Mana orang saya? Panggil sekretaris yang bisa mengetik dengan sepuluh jari. Kalau sebelas jari itu sama saja karena lebih cepat dengan catatan tangan ".

***
Salam hangat semuanya.

Sumber/Inspirasi dari :di sini

0 comments: