Selasa, 05 Februari 2013

Tinggal di Rumah Mertua Indah

Sebenarnya rada canggung saya mau menulis ini,takut banyak yang tersinggung.Terutama bagi  Anda yang sudah menikah cukup lama lebih dari 1 tahun,tetapi belum ada rezeki untuk pisah rumah sebagai tempat tinggal,yaitu masih bersama dan numpang di rumah mertua.Terkenal dengan istilah masih beralamat di perumahan "Mertua Indah".

Sebagai pasangan yang sudah menikah tentu saja secara lahir dan bathin selayaknya sudah mampu untuk hidup mandiri.Termasuk hidup dan tinggal di rumah milik sendiri.Keluarga yang ideal adalah ketika seorang suami sudah mampu diantaranya memberikan rumah tinggal bagi anak dan isterinya.

Tinggal terus menerus dalam jangka lama di rumah milik mertua akan banyak menimbulkan masalah.Akan banyak timbul konflik-konflik kecil yang tidak menutup kemungkinan malah akan berubah jadi percikan api jadi menyala membuat masalah keluarga yang sangat besar.Tidak sedikit jalinan perkawinannya yang hancur,hanya gara-gara terlalu lama numpang di rumah mertua.

Idealnya,bagi keluarga yang normal setelah menikah 2 atau 3 bulan segera sang suami memboyong isterinya menempati sebuah rumah tinggal yang terpisah dari kedua pihak ibu dan bapak mertua.Terkecuali ada alasan lain yang khusus bagi keluarga-keluarga tertentu,misalnya isteri atau suaminya anak tunggal,ibu atau bapak mertuanya sudah tinggal sebelah,pasangan mertuanya sudah meninggal dan sebagainya.

Namun,tetap yang paling ideal bagi sebuah keluarga yang mandiri dan baik adalah setelah menikah langsung menempati rumah milik berdua.

***
Apalagi jika ibu dan bapak mertua masih hidup,ditambah oleh kakak dan adik ipar yang masih tinggal bersama satu rumah.Hal demikian akan banyak mengundang masalah,dimulai dari hal-hal terkecil,macam rebutan waktu mandilah,rebutan jatah masakanlah,privasi yang tidak baiklah,terganggu kenyamanan intim berdua,rebutan remote control dan sebagainya.

Belum perbedaan karakter dan watak yang berbeda-beda diantara seluruh warga rumah.Dan yang paling penting adalah harga diri sebagai suami akan jadi tidak ada sama sekali.

Terlalu lama dikelonin mertua juga berakibat kurang baik kepada pembentukan mental dan pribadi mandiri.Menjadikan keluarga benalu dan bermental kanak-kanak terus menerus sampai tua.Kurang tahu peranan dan tugas serta tanggungjawab sebagai kepala atau ibu rumah tangga dan sebagainya.

***
Tinggalkan rumah mertua,cari rumah kontrakan kalau belum bisa membeli atau membangun sendiri.Jiwa mandiri dan mental tanggungjawab kita selalu manusia dewasa,perlahan dan seiring waktu berjalan,sikap dan pribadi mandiri,dewasa,dan biasa bertanggungjawab akan terasah dan secara tidak sadar kita telah mendapat sebuah proses pembelajaran untuk menjadi manusia seutuhnya.Manusia yang tegar,tabah,dewasa dan segera tahu siapa jati diri dan hakikat kehidupan yang sebenarnya.

Makna perjuangan hidup ketika kita terlepas secara fisik dan mental dari kelonan orang tua akan membuat hidup kita jadi lebih berarti dan bermakna.Dan akan lebih bisa menikmati dan mengahargai makna hidup bersama dengan orang yang kita sayangi dan cintai.Hidup bersama suami dan isteri anda tercinta.

***

2 comments:

wilujeng wengi Kang Aang. ngiring nyimak artikelna

Bagea Kang Pepep..!

Wilujeng wengi deui atuh.Kumaha damang kang.

Haturan kang,ah ieu mah seratan tamba sare sore-sore bae kang,tambi ngalamun..hehe.

Hapunten seratana masih acak adul,maklum masih teras diajar sim kuring mah Kang..hehe.

Hatur nuhun tos kersa rurumpaheun ka lapak sim kuring Kang Pepep.

Haturan ka kulawargi sadayana.

salam hangat.