Kamis, 28 Maret 2013

Mencari Nafkah,Capekah ? Mari Niatkan untuk Ibadah

Dipersembahkan khususnya bagi yang sudah berkeluarga,maaf ini hanya berbagi pengalaman saja.

Sesungguhnya mencarikan nafkah dan membiayai segala hidup suatu keluarga adalah tugas lelaki atau suami sebagai kepala keluarga.Namun jika memungkinkan dan dianggap tidak akan mengganggu tugas pokok sebagai Ibu Rumah Tangga,tidak dilarang seorang isteri dalam kondisi tertentu untuk membantu suami mencari nafkah juga.Usahakan jenis pekerjaannya disesuaikan dengan kodrat dan "aman" sebagai wanita.Sebagai hanya membantu usaha suami saja.

Idealnya menurut nilai-nilai Islam adalah begitu,tugas utama mencari nafkah keluarga adalah Suami! Suami yang nota bene adalah seorang lelaki,seorang pria,seorang kepala keluarga,seorang pemimpin bagi keluarganya.

Di keterangan lain,antisipasi agar sebuah keluarga tidak lantas kacau balau setelah menikah,dianjurkan kepada semua pria atau lelaki,bahwa jika belum "mampu" menikah,belum mampu memimpin sebuah keluarga,terutama belum mampu memenuhi nafkah keluarganya,maka dianjurkan bagi lelaki untuk cukup berpuasa saja.

Hal ini agar jangan banyak terjadi sebuah keluarga yang lelakinya belum mampu menafkahi ,alu grasa-grusu menikah dan akhirnya jadi cerai berai,kacau balau kehidupan perkawinannya karena masalah ekonomi keluarga,kurang duit atau kurang uang dan biaya.Suami pengangguran,tidak bekerja,suami tidak mampu menafkahi akhirnya keluarga cerai dan berjalan tidak harmonis.

***

Lalu setelah menikah dan punya anggota keluarga,setelah kita punya pekerjaan atau usaha tetap demi menafkahi anak isteri,sangat manusiawi jika kita merasa cape dan lelah.Baik cape pikiran,lelah hati dan cape fisik.Tenaga dan pikiran dicurahkan kepada menafkahi anak isteri.Jika dihitung secara lahiriah,kita cape-cape amat repot mengurusi keluarga dan anak orang lain (mertua) bukan ? Hehe.

Itu pemikiran dangkal dan bercandanya,secara lahiriah kita pergi pagi pulang petang membanting tulang,mengerahkan segenap kemampuan demi menafkahi anak isteri.Jika tidak diniatkan dan dilandasi oleh pemikiran bahwa kesemuanya itu adalah rangkaian aktivitas ibadah,kadang suka menggerutu dan banyak mengeluh lelah dalam kesehariannya.

Akhirnya tidak sedikit yang banyak mencari suasana lain di luar rumah,dengan dalih mencari kesegaran dan refeshing demi selalu bertahan bisa terus bekerja demi keluarga.Refreshing dengan mencari penyegaran lahiriah di luar rumah adalah tidak jelek-jelek amat,selama dilakukan tidak berlebihan.Namun merefresh diri dan semangat dengan cara tadi,hanya mementingkan kesegaran lahiriah saja terlalu banyak resiko dan bisa mengundang efek buruk lainnya.

Efek buruk yang paling bahaya adalah ketika sudah merasa tidak betah lagi di rumah sendiri,ketika lelah dan cape setelah seharian bekerja.Sebut saja misalnya refreshing ke Cafe-cafe,ke karaoke,ke tempat-tempat hiburan malam yang tidak melibatkan keluarga atau anak isteri lainnya.Dengan dalih ingin penyegaran diri dari kerutinan sehari-hari,meskipun banyak yang berkilah,toh ini semua dilakukan demi menafkahi keluarga juga.Ini sangat berbahaya bagi kelanggengan dan masa depan keluarga.

Dan masih banyak lagi cara ingin menyegarkan kembali semangat dan tubuh yang sedikit keliru,jika dilakukan oleh seorang kepala keluarga untuk menyegarkan kembali semangat bekerjanya.

***

Pepatah bijak dan orang tua serta berbagai keyakinan menyarankan,jika anda dilanda kelelahan dan rasa cape yang sudah memuncak di dalam bekerja mencari nafkah bagi keluarga,obat termujarab untuk selalu semangat dan tidak banyak keluh kesah adalah terus melatih rasa Ikhlas dari dalam hati Anda! Rasa ikhlas ini tidak akan hadir di hati,jika keyakinan Anda kepada kalimat ini kurang dihayati dan tidak diamalkan.

Kalimat sakti untuk selalu ikhlas dalam bekerja menafkahi keluarga ialah "yakinlah selalu bahwa aktivitas Anda bekerja dan berusaha menafkahi anak isteri itu adalah sebagai bagian dari Ibadah".Ibadah bagi diri Anda,dimana segala yang bernilai ibadah akan membuat jasamani dan rokhani kita akan selalu baik.

Kegiatan ibadah yang ikhlas dan ridlo akan membuahkan pahala bertambah di mata Tuhan,kebaikan menempel di pribadi kita,dan segala kegiatannya bisa meluruhkan dan memusnahkan dosa-dosa.Beberapa keterangan yang lain menyatakan,bahwa bekerja mencari nafkah itu adalah bagian dari JIHAD yang sebenarnya,sebaik-baik Jihad di jalan Allah.

Artinya berbagai kebaikan akan mengelilingi diri kita,jika semua aktivitas bekerja disertai rasa ikhlas dan ridlo di hati,serta yakin bahwa bekerja kita itu adalah salah satu dari bentuk ibadah juga.

Berbuat kebaikan pasti akan menuai hal-hal yang baik pula.Meyakini bahwa usaha dan bekerja kita sebagai rangkaian aktivitas ibadah,akan membuat sehari-hari kita tidak banyak mengeluh,tidak banyak menggerutu kecapaian dan tidak akan membuat jiwa kita cengeng tidak karuan.

Aktivitas akan selalu "cool" dan semangat walau fisik sudah lelah,walau tubuh sudah cape tetapi jiwa dan hati yang ikhlas penuh ridlo disertai keyakinan bahwa semua ini adalah bentuk ibadah,maka dengan sendirinya kegiatan memberi dan mencari nafkah bagi keluarga adalah suatu kenikmatan tersendiri bagi yang menyadarinya semua prinsip tadi di atas.Lebih jauh akan merasakan suatu kepuasan hidup tersendiri dan mudah-mudahan hidupnya diridloi serta diberkahi Tuhan selalu.

Jika kegiatan bekerja dan usaha kita diniatkan dan diyakini sebagai ibadah,maka hasilnya yang didapat adalah segala kebaikan bagi diri dan orang lain,mendapatkan pahala dan bisa menghapus dosa-dosa di setiap kucuran keringat Anda dalam ikhlas dan ridlo.Insya Allah.

Wallahualam,jika anda punya cerita pengalaman lain tentang keihklasan dalam menafkahi keluarga,silahkan berbagi di kolom komentar gan !

Salam buat keluarga anda semua.Selamat bekerja selamat berjuang dan selamat menjadi pahlawan-pahlawan keluarga dan masyarakat dalam berbagai manfaat dan kebaikan.

0 comments: