Sedang giat-giatnya bangsa memerangi korupsi,untuk yang kelas kakap diujung tombaki oleh KPK.Dan hasilnya "menakjubkan'..! Sudah banyak yang terjaring gerakan pemberantasan ini.Namun hasil maksimal belum tercapai,ibarat membasmi Tikus di sawah,satu dinasti perkorupsian terungkap,bermunculan lagi tikus-tikus lainnya,baik tikus lama maupun tikus baru.
Dari korupsi yang terang-terangan yang sudah rahasia umum,misalnya pernah ramai heboh di you tube,seorang oknum Polantas memalak turis di sebuah tempat wisata sampai kasus korup trilyunan rupiah.
Modusnya ? Banyak,dari mulai suap hingga penyalahgunaan wewenang.Rupanya masih harus terus menguras waktu dan energi semua elemen bangsa,teurtama yang langsung bersentuhan dengan hal praktis di lapangan.Karena godaaan untuk korupsi bagi para pemegang jabatan sebagai pemberantasnya pun tidak kurang hebatnya,godaan untuk berkorupsi ria.
Bagi koruptor yang tertangkap sudah biasa lagi mereka banyak berkilah,mereka lalu ibarat berteriak,bagai seorang pengemudi mobil yang ditilang teriak kepada polisi yang "menangkap tangan pelanggarannya'.
Si pelanggar berteriak:"..Duh,pak polisi kenapa cuma saya yang ditangkap,kok itu mobil yang lain ada yang melanggar ketika saya ditangkap,kok melaju terus sih.Bebas-bebas saja...".Lalu jawab polisi ," Lah,mereka itu kan hanya masih bernasib baik saja kok,kamu lagi nasib sedang buruk saja saat ini,jadilah tertangkap tangan saat melakukan pelanggaran".
Artinya yang baru tertangkap koruptor di kita hanyalah yang sedang bernasib sial saja dengan pelanggarannya,yang terus dan sedang ber-korupsi dengan masih enak melanggang kangkung terus beroperasi pasti masih saja ada.Karena sistem yang belum sempurna karena masih baru semangat membuka korupsinya,ditambah personel lembaga hukum terkaitnya masih kurang,berkaitan dengan keseriusan anggaran juga di dalamnya.
Meskipun belum maksimal kinerja KPK dan jajarannya,tetapi banyak hal yang sudah menggembirakan,kasus-kasus yang besar dan berkelas mega korupsi berhasil diungkap,walau hukuman maksimal bagi koruptornya masih dianggap beberapa kalangan kurang memuaskan.
Bahkan beberapa orang banyak yang mengharapkan hukuman terberat bagi koruptor adalah pemiskinan harta dan keluarganya,disertai hukuman mati bagi koruptor yang kelas kakap.
Tuntutan hukuman yang berat ini sangat masuk akal,meskipun secara hukum berlaku belum mendukung,masuk akal karena dengan hukuman yang sudah dijatuhkan saat ini dianggap terlalu ringan jika melihat nilai korupsinya,maka efek jera kepada para pelaku korupsi menjadi kurang.Sehingga meskipun mereka tahu saat ini sedang kuat-kuatnya aroma perang kepada koruptor,nyatanya masih saja setiap hari banyak kasus korupsi bermunculan.
Para koruptor baru seolah 'meledek' kepada hukuman yang dianggap ringan yang sudah dijatuhkan kepada koruptor kakap pada masa yang lalu.Mereka tidak takut lagi,sehingga banyak lontaran candaan yang berbunyi,; Yah ,kalau hukumannya bagi koruptor milyaran hanya 2 atau 3 tahun saja ya enak mereka dong,3 tahun vonis penjara ditambah pengurangan-pengurangan akhirnya paling di penjara hanya 2 tahun sekian.Sedangkan harta hasil korupsinya bermilyar-milyar".
Efek jera tidak ada,atau kurang menggigit.Upaya KPK dan jajarannya layak diapresiasi namun mohon dilanjutkan dengan follow up yang lebih "tajam' dan kalau bisa hukuman bagi koruptor lebih "mengerikan'.Supaya tindakan korup selanjutnya berkurang dan uang rakyat digunakan sebesar-besarnya bagi rakyat,bukan digunakan hanya untuk keuntungan pribadi atau golongannya saja.
Pendidikan moral,pendidikan agama dan sebagainya masih memerlukan penegakkan hukun yang kuat,hukuman yang tegas dan berat,karena tidak sedikit yang koruptor itu justeru berasal dan dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan dan beberapa orang bahkan mempunyai latar belakang pendidikan agama yang baik.
Walau masih berat jalan panjang pemberantasan korupsi di kita,namun jika kita semua bersatu untuk berupaya menguranginya,semua elemen bangsa satu tujuan kurangi korupsi,minimal dari sikap dan perilaku diri sendiri lalu ke keluarga dan lingkungan kita.Insya Allah Republik Indonesia akan segera maju,adil dan sejahtera akan tercapai.
Selamat bekerja KPK dan semua aparat terkait.Semoga Allah senantiasa member taufik dan hidayah-Nya kepada kita.Selamat pagi.
Dari korupsi yang terang-terangan yang sudah rahasia umum,misalnya pernah ramai heboh di you tube,seorang oknum Polantas memalak turis di sebuah tempat wisata sampai kasus korup trilyunan rupiah.
Modusnya ? Banyak,dari mulai suap hingga penyalahgunaan wewenang.Rupanya masih harus terus menguras waktu dan energi semua elemen bangsa,teurtama yang langsung bersentuhan dengan hal praktis di lapangan.Karena godaaan untuk korupsi bagi para pemegang jabatan sebagai pemberantasnya pun tidak kurang hebatnya,godaan untuk berkorupsi ria.
Bagi koruptor yang tertangkap sudah biasa lagi mereka banyak berkilah,mereka lalu ibarat berteriak,bagai seorang pengemudi mobil yang ditilang teriak kepada polisi yang "menangkap tangan pelanggarannya'.
Si pelanggar berteriak:"..Duh,pak polisi kenapa cuma saya yang ditangkap,kok itu mobil yang lain ada yang melanggar ketika saya ditangkap,kok melaju terus sih.Bebas-bebas saja...".Lalu jawab polisi ," Lah,mereka itu kan hanya masih bernasib baik saja kok,kamu lagi nasib sedang buruk saja saat ini,jadilah tertangkap tangan saat melakukan pelanggaran".
Artinya yang baru tertangkap koruptor di kita hanyalah yang sedang bernasib sial saja dengan pelanggarannya,yang terus dan sedang ber-korupsi dengan masih enak melanggang kangkung terus beroperasi pasti masih saja ada.Karena sistem yang belum sempurna karena masih baru semangat membuka korupsinya,ditambah personel lembaga hukum terkaitnya masih kurang,berkaitan dengan keseriusan anggaran juga di dalamnya.
Meskipun belum maksimal kinerja KPK dan jajarannya,tetapi banyak hal yang sudah menggembirakan,kasus-kasus yang besar dan berkelas mega korupsi berhasil diungkap,walau hukuman maksimal bagi koruptornya masih dianggap beberapa kalangan kurang memuaskan.
Bahkan beberapa orang banyak yang mengharapkan hukuman terberat bagi koruptor adalah pemiskinan harta dan keluarganya,disertai hukuman mati bagi koruptor yang kelas kakap.
Tuntutan hukuman yang berat ini sangat masuk akal,meskipun secara hukum berlaku belum mendukung,masuk akal karena dengan hukuman yang sudah dijatuhkan saat ini dianggap terlalu ringan jika melihat nilai korupsinya,maka efek jera kepada para pelaku korupsi menjadi kurang.Sehingga meskipun mereka tahu saat ini sedang kuat-kuatnya aroma perang kepada koruptor,nyatanya masih saja setiap hari banyak kasus korupsi bermunculan.
Para koruptor baru seolah 'meledek' kepada hukuman yang dianggap ringan yang sudah dijatuhkan kepada koruptor kakap pada masa yang lalu.Mereka tidak takut lagi,sehingga banyak lontaran candaan yang berbunyi,; Yah ,kalau hukumannya bagi koruptor milyaran hanya 2 atau 3 tahun saja ya enak mereka dong,3 tahun vonis penjara ditambah pengurangan-pengurangan akhirnya paling di penjara hanya 2 tahun sekian.Sedangkan harta hasil korupsinya bermilyar-milyar".
Efek jera tidak ada,atau kurang menggigit.Upaya KPK dan jajarannya layak diapresiasi namun mohon dilanjutkan dengan follow up yang lebih "tajam' dan kalau bisa hukuman bagi koruptor lebih "mengerikan'.Supaya tindakan korup selanjutnya berkurang dan uang rakyat digunakan sebesar-besarnya bagi rakyat,bukan digunakan hanya untuk keuntungan pribadi atau golongannya saja.
Pendidikan moral,pendidikan agama dan sebagainya masih memerlukan penegakkan hukun yang kuat,hukuman yang tegas dan berat,karena tidak sedikit yang koruptor itu justeru berasal dan dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan dan beberapa orang bahkan mempunyai latar belakang pendidikan agama yang baik.
Walau masih berat jalan panjang pemberantasan korupsi di kita,namun jika kita semua bersatu untuk berupaya menguranginya,semua elemen bangsa satu tujuan kurangi korupsi,minimal dari sikap dan perilaku diri sendiri lalu ke keluarga dan lingkungan kita.Insya Allah Republik Indonesia akan segera maju,adil dan sejahtera akan tercapai.
Selamat bekerja KPK dan semua aparat terkait.Semoga Allah senantiasa member taufik dan hidayah-Nya kepada kita.Selamat pagi.
0 comments:
Posting Komentar