Rabu, 10 Mei 2023

Usaha Kecil Beternak Kenapa Rugi dan Susah Maju?

Beberapa teman saya ada yang buka usaha ternak kecil ayam kampung.Yang disebut kecil modal pertama dibawah nilai uang lima puluh juta rupiah.

Mereka ada beternak unggas lainnya seperti Itik atau bebek selain ayam kampung,ada yang masih sampingan,baru merintis dan ada yang akhirnya hanya jual beli.

Kali ini saya menyoroti tentang usaha beternak Ayam kampung.Masalah mereka untuk usaha ini diantaranya yaitu tidak signifikan kemajuannya malah cenderung terus merugi dan di dua tahun berikutnya ada yang bangkrut,selesai...!

Jika dianalisa detail kenapa mereka merugi dan tidak maju....? Perlu artikel panjang membahasnya.

Mereka rugi karena sistemnya yang belum baik,keahlian dan ketekunan masih kurang,manajemennya belum rapi,tekadnya belum kuat,faktor lingkungan,penyakit,dan sebagainya.

Padahal hasil ternaknya laku,banyak yang mencari,dibutuhkan masyarakat,berkelanjutan dibutuhkan orang,padahal usaha mereka sudah berjalan...dan seribu padahal yang bukan alasan untuk bangkrut.

Tidak semestinya bangkrut,produknya laku,dibutuhkan orang sepanjang waktu,gampang menjualnya,bandar banyak,pengepul banyak,tapi itulah kenapa bisa bangkrut dan yang berjalan pun tidak maju bisa mensejahterakan peternaknya.

Khusus untuk ternak ayam kampung,secara sederhana seharusnya usaha ini maju.

Bayangkan setiap waktu daging Ayam kampung dibutuhkan orang,artinya penjualan bisa lancar.

Kedua,khewan ayam kampung jika lambat laku,bukannya bobot ayam semakin berkurang,normalnya sebagai makhluk hidup jika semakin lama di kandang tentu akan perlahan bertambah besar,dan tentu saja harga jualnya akan meningkat.

Dari dua hal sederhana di atas saja,usaha ini mempunyai potensi untung dan bisa diandalkan untuk dijadikan pekerjaan utama peternak.Kemungkinan untung sangat masuk akal.

Tetapi kenapa banyak yang rugi,bangkrut,atau berjalan tetapi untungnya sedikit?

Rasa penasaran itulah maka penulis mencoba menggali sebab tersebut langsung ke teman saya yang pernah usaha ternak kampung ini,dan menurut dia rugi...!

Menurut dia sumber kerugian beternak ayam kampung adalah karena biaya produksinya mahal.

Biaya operasionalnya mahal.Masih menurut beliau,harga pakan mahal untuk per satu ekor ayam biaya sampai panen mahal tidak tertutupi oleh keuntungan ketika masa panen ayam dijual partai besar atau borongan oleh Bandar.

Tentu saja pengepul atau bandar membeli ayam dalam jumlah banyak tetapi dengan harga di bawah harga pasar.

Masalah utama tidak maju usaha ini adalah karena mahalnya harga pakan,setidaknya itulah menurut penndapat teman saya mantan peternak yang kini sudah bangkrut.

Itulah sebab utama peternak ayam kampung susah maju bahkan merugi,yaitu karena harga pakan ayamnya mahal..

Pakan ayam saat ini berkisar antara sepuluh sampai dengan lima belas ribu rupiah per kilogram.

Dan inilah biang utama sebab usaha ini susah maju.

Jalan keluarnya berarti harus menekan biaya membeli pakan.

Kalau bisa pakan itu diperoleh dengan cara gratisan,bisa dengan cara membuat dan mengolah sendiri dari alam.

Cara membuat dan mengolah pakan murah dari alam sekitar kita tulis di artikel lain.

Kesimpulannya jika usaha ternak ayam kampung Anda mau untung,maka salah satu caranya adalah harus mengolah dan membuat pakan sendiri,pakan ayamnya tidak mengandalkan harus membeli.

Dengan demikian,maka biaya operasional jadi lebih hemat dan kecil.Maka ketika ayam dijual dengan harga murah pun peternak akan tetap untung.

Apalagi jika peternak bisa menjual langsung. ke  konsumen,artinya alur distribusinya dipangkas bisa untung lebih banyak dibanding dijual melalui pengepul atau bandar.

Bagi rekan peternak ayam kampung,mohon maaf artikel ini tidak bermaksud menggurui dan berarti ini paling benar,tentu tidak begitu maksud penulis,namun semoga bisa menyadarkan kembali sekaligus menyemangati semangat kita untuk maju lagi membuka usaha ternak Anda.

Dan masalah utama tantangan tentang bisa memperoleh dan membuat mandiri pakan murah bisa kita terapkan,sehingga keuntungan kita pun semakin bertambah supaya usaha ternak kita tetap maju dan bisa bermanfaat lebih besar.

Salam pengusaha kecil.

Baca juga yang ini ya...Pelangi kehidupan

0 comments: