Konon karena keadaan alam tanah Priangan yang di kelilingi dan di penuhi gunung-gunung dan tempat tinggi,yang menurut kepercayaan karuhun, (orang-orang tua Sunda buhun,jaman baheula),adalah tempat bernaungnya para hyang (dewa),Maka wilayah yang meliputi sekitar Cianjur,sebagian Sukabumi,Bandung,Garut,Tasik,Ciamis dan Sumedang serta wilayah Jawa Barat selatan populer dengan sebutan Parahyangan atau Priangan.Maknanya sebagai tempat yang tinggi tempat yang dipercayai sebagai alam habitatnya para dewa (hyang).
Menurut legenda Sunda,tanah Priangan diciptakan para dewa ketika para dewa sedang tersenyum dan sedang mood untuk memberkahinya.Maksudnya untuk menggambarkan alam Priangan yang elok dan subur makmur serta indah.Sebagian besar penduduknya berbahasa sehari-hari bahasa Sunda khas Parahyangan.
Termasuk jaman dahulu..(maklum kan jadul belum banyak internet dan belum banyak informasi media seperti saat ini,hehe...),terkenal dengan kecantikan-kecantikan gadis Parahyangannya (mojang Priangan).
Padahal sebenarnya ya banyak juga alam yang indah-indah nan elok di seluruh bumi Nusantara ini,termasuk para gadis cantik juga terdapat dimana-mana malahan sekarang mojang-mojang "geulis" banyak berpindah tempat ke dunia maya,di facebook di twitter di dunia maya lainnya.Mau yang bagaimana di dunia maya ada,yang jelek,yang cakep,yang nyleneh,yang sok alim,yang alim beneran,yang kudung,yang berjilbab,yang aneh,yang tertutup,yang telanjang wah segala macam mojang membludak pokoknya.
...mulai deh ngawur haha...balik deui ka topik..!
Ini hanya opini saja gan,mungkin,ini mungkin ya karena alam indah dan segala macam kesuburan tanah syorga itu pulalah banyak pemuda-pemudi di priangan yang terlena,termasuk para orangtua juga hehe.
Terlena dengan alam yang memanjakan,keindahan kampung halaman menjadikan sebagian besar warga di Priangan enggan bepergian jauh dari rumahnya,kurung batok ya itu zaman dulu...(ah jangan berdebat dulu ya kalau enggak setuju kita bicara blak-blakan saja..untuk maju harus jujur menilai kelebihan dan kekurangan diri ,bukan ?),eh..lagian siapa yang tak setuju..?,..ya kali aja perasaan saya ada yang protes tuh pembaca haha...!..nyantai ya gan...!
Terlena karena saking indahnya kampung halaman,indah dan subur sehingga ini jaman dulu ya,sehingga kebanyakan orang tua dahuluuu...merasa tidak perlu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang tinggi-tinggi,karena cukuplah mengolah kebun dan sawah atau jadi kuli kontrak di perkebunan-perkebunan sekitarnya,atau sebagian lainnya mojang priangan di suruh cepat nikah saja,..eits sekali lagi ini jaman dulu teteh,,akang.
Jaman dahulu mana..?,ya jaman yang ngerasa saja,,sulit kalau ditanya tahun berapa,abad berapa,kerajaan apa ?jaman apa ?,pokoknya jaman seperti halnya saya tulis demikian.
Mojang di Priangan jaman dahulu kalau sudah lulus SD cukuplah,lalu harus segera menikah satu atau dua tahun kemudian.
Wah enggak begitu amat deh..?!,iya jaman sekarang enggak begitu amat,ini cerita jaman dahulu amang..!Jaman dulu..?
Wah saya benar-benar tak bisa terus nulis ini ulasan tentang sekilas Parahyangan dengan lengkap,karena memang ini bukan artikel sejarah atau apapun,bukan pula artikel ilmiah,wah jauh..!,tulisan ini hanya sebuah coretan humor ringan saya sebagai anak priangan,mantan jajaka priangan,lha..kok mantan ?,deuh....ya iya saya kan udah enggak jajaka (pemuda) lagi..sekarang sudah mantan jajaka tetapi sudah jadi kolot Priangan,kalau begitu sesepuh ya..?,wah tidak juga, sesepuh artinya tokoh.saya bukan tokoh...atau sesepuh .tapi "Saya sudah Sepuh"...Tua..saya orang dewasa Priangan.
Sebagaimana biasa manusia di manapaun di seluruh dunia,pasti ada adat budaya yang baik dan ada pula kebiasaan-kebiasaan jelek.
Apalagi hari gini,seolah batasan antar perbedaan wilayah ipoleksosbudhankam hehe kaya PMP ya,sangat tak terbatas,globalisasi informasi dan transportasi yang sangat maju,menjadikan adat kebiasaan suatu daerah tertentu tak bisa dipertahankan keorisinalannya,keasliannya,mau tidak mau harus menerima proses akulturasi di berbagai bidang,campuran di berbagai bidang,kalau mau maju.
Maka dari itu saya "heurin ku letah" (agak sungkan), kalau mau nulis tentang adat kebiasaan yang jelek-jelek" tentang tanah kelahiran saya.
Karena ukuran jelek dan buruk kebiasaan atau gaya hidup sekarang sudah banyak berubah,berubah dan berubah serta bersifat umum.
Namun ada satu hal yang bisa kita perhatikan,yaitu suka sungkan untuk bicara terbuka dan blak-blakan terbuka,dianggap merubah pakem dan lain-lain,apalagi membuka bobrok kelemahan lingkungan sendiri dianggap kurang ajar.
Padahal mengungkap kelemahan diri atau lingkungan secara objektif,lalu di jadikan pembelajaran untuk merubah ke arah yang lebih baik itu mutlak perlu untuk sebuah perubahan dan perbaikan.
Kalau banyak sungkan dan enggak boleh,yang diungkap yang baik-baik saja,yaitu tadi jadi Terlena dan lambat untuk berubah menjadi maju.Lambat.
Itulah salahsatu kelemahan kami eh saya haha...Belum apa-apa,berbuat apa belum disimak dengan lengkap sudah banyak yang mendebat,sudah banyak yang "poporongos" bahwa itu tidak baik,ini tidak baik sambil dirinya sendiri ngumpet di belakang.Bahkan sesekali "menikam" di belakang di balik kursi.Sama saudara sendiri.
Wuih kalau ini bukan kebiasaan orang Priangan saja,bisa marah lho semua orang Sunda..iya-iya...sikap begini sudah menjadi penyakit bangsa saat ini...penyakit semua yang jiwanya pada sakit.
Makanya baca yang tuntas jangan menyimak setengah-setengah,yang setengah-setengah itulah yang selalu membuat konflik,berbagai konflik karena salah paham.
Ya jelas dong kalau setengah-setengah,mana isteri akan puas.....!,hah..nah ini lagi,satu kebiasaan jelek,selalu mengalihkan topik dan selalu "jaka sembung" tidak nyambung.
Biarin..! gue-gue eluh-eluh..kumaha dewek bae (gimana saya saja,kasar)...,nah itu satu lagi keluar juga ya..kalau dipancing !
Ya pembaca sudah dulu tulisannya,nanti bisa menggelontor tak karuan tulisan ini...hehe.Bisa banyak yang tersinggung kalau diteruskan,ya saya sendiri maksudnya yang tersinggung hehe.
Hanya humor saja,Humor itu kan tidak harus lucu..!Ya kan..?,ya enggak tahu..!Iya...sudah...!
Sumber dan referensi :wikipedia.id dan sumber lain serta pengalaman penulis.
Sumber dan referensi :wikipedia.id dan sumber lain serta pengalaman penulis.
0 comments:
Posting Komentar