Jumat, 09 Maret 2012

Meminjam Barang

Kadang-kadang kita suatu waktu pernah atau bahkan sering meminjam sesuatu hal,baik barang atau uang kepada pihak lain,terutama ke teman,tetangga atau anggota keluarga.


Entahlah itu misalnya pinjam tangga buat benerin genteng bocor,pinjam palu,konci-konci pas atau kunci inggris buat benerin mobil atau motor,atau apapun keperluan rumah tangga kita.

Meminjam barang,artinya hanya untuk numpang memakai manfaatnya dan setelah selesai langsung harus dikembalikan karena memang barangnya milik dan hak orang lain.

Nah saya sering pinjam barang begituan misalnya pinjan gergaji,atau pinjam tangga karena gergaji saya juga hilang dipinjam orang lain tidak dikembalikan.

Apalagi kunci-kunci bengkel semacam kunci inggris,kunci pas,kunci sok sederhana kunci 8 inch sampai 24 inch asalnya saya punya,tetapi saat ini raib entah dimana.

Apalagi yang namanya tang,biasanya saya beli hari ini satu minggu kemudian sudah pasti tang punyaku akan berkeliaran entah kemana dan berakhir dengan kehilangan.

Kebiasaan selalu meminjam di lingkungan saya seakan menjadi biasa,maklumlah tingkat toleransi dan rasa kebersamaan kekeluargaan di kampungku masih kental.Disamping memang kami adalah orang-orang yang berekonomi sedang malah kebanyakan yang miskin.Jadi tahu sendiri kami selalu membutuhkan sesuatu pada orang lain untuk sesuatu hal karena kami tak memilikinya,untuk membeli barang yang sifatnya temporer begitu di kalangan kami kurang diperhatikan sebab untuk memenuhi kebutuhan pokok saja ngos-ngosan.

Kebiasaan saling membantu,meminjamkan sesuatu mungkin berangkat dari budaya saling membantu gotong royong warisan leluhur kami,tetapi manakala kebiasaan itu menjadikan terlena pada si peminjamnya tentu akan membuat sedikit jengkel.

Meminjam barang kita lalu mereka lambat mengembalikannya,kemudian kita suatu saat sedang membutuhkan barang yang dipinjam tersebut,pastilah muncul perasaan kesal dan jengkel.

Seperti halnya saya waktu itu,motor saya ngadat remnya harus di buka dibersihkan semua komponennya,pagi-pagi sekali dari sejak subuh saya mencari kunci-kunci peralatan bengkel,tetapi apa lacur,kunci 12 inch gak ada,kunci 10 juga raib,kunci 17 gak tahu rimbanya,kunci inggris hilang,tang tak ada ditempatnya.

Akhirnya saya tak jadi pergi hari itu,sudah terlanjur kesal.Ketika kutanya ke isteriku wah katanya,dipinjam si fulan di pinjan si anu dan lain sebagainya.

Mending kalau hanya pinjam meminjam barang begituan,coba hal ini,
Sudah 3 bulan teman saya meminjam kodak digital saya,katanya untuk membantu dia mengambil gambar-gambar proyek dan gambar lainnya,janjinya mau hanya seminggu saja,eh tiga bulan sudah berlalu belum juga dikembalikan.

Tangga persediaan buat bila genteng rumah bocorpun sekarang tak tentu rimbanya,belakangan saya lihat ada di rumah tetangga disandarkan di dinding pinggir rumahnya, (dih segitunya..kayak miliknya saja deuh..hehe).

Tetapi yaitulah hidup bermasyarakat memang sekali-kali harus legawa juga terhadap kondisi-kondisi demikian,terutama kita jangan sampai lupa mengembalikan hak dan kepunyaan orang lain.

Mereka bisa jengkel ke kita walaupun mereka akan sungkan mengatakannya di depan kita.

0 comments: