Kamis, 30 Agustus 2012

Masih Banyak TKW Saudi Yang "Kabur"

Suara di handphone :" Halo mas,apa kabar ?,ini sama Yuli (nama disamarkan),mas bisa enggak ikut nginap di kamar sebentar,saya sudah kabur nih dari majikan sekarang sedang di "penampungan".

Percakapan seperti itulah yang kerap terjadi bila seorang TKI Wanita (TKW) kabur dari rumah majikannya di Saudi,mereka suka meminta pertolongan ke rekan TKI laki-laki,terutama para sopir pribadi yang dikenalnya,baik dikenal melalui perkenalan di darat waktu bertemu di tanah air atau perkenalan yang hanya melalui saling memberi nomor telepon cowok dari teman ke teman sesama TKW.

Lalu anda sebagai saudara sebangsa setanah air jika berposisi sebagai yang diminta "pertolongan" pasti dilema bukan...?,simalakama..? ditolong mati ibu tidak ditolong mati bapak.

Ditolong artinya diinapkan di kamar tempat tinggal para TKI baik yang singel maupun yang suami isteri,wah bagi sebagian TKI yang sudah beristeri dan patuh kepada aturan,pasti menolak walau dengan hati yang berat karena seolah membiarkan rekan sebangsa akan menderita selama perjalanan kaburnya.

Tetapi kalau diterima nginap di kamar,waduh bahayanya akan banyak gan...!?

Tahu sendiri deh apa jadinya jika dua orang berlainan jenis berada di kamar kecil (pada umumnya kamar sopir TKi kecil-kecil gan di Saudi) maksudnya jarang yang berbentuk rumah,malah tidak jarang yang hanya berukuran 5 x 1 meter saja,kasur,kompor,wc di satu tempat.

Lalu apa jadinya kalau seorang pria dan seorang wanita dalam keadaan kamar tertutup rapat dan budaya tertutup ala Saudi,maka kemungkinan terbesar akan terjadi juga perbuatan yang mengarah ke perjinahan,bersetubuh karena enggak munafiklah kedua pihak sama-sama pada umumnya sedang "lapar' biologis,bertahun-tahun jauh dari pasangan hidup atau malah sebagian duda dan janda,waduh...pembaca akan tahu episode berikutnya..pasti....."adegan ranjang".(walau tidak semuanya..ya,tetapi sekuat apa iman seseorang jika faktor kesempatan begitu dekat dan di depan hidung)..wkwk.

Belum resiko kalau ketahuan oleh aparat terutama oleh majikan si TKL nya atau oleh tetangga rumah warga Saudi dan dilaporkan ke polisi syariah (mutawwa),wah akan diseret semua pihak ke penjara dengan tuduhan jinah dan perbuatan kotor serta menampung warga ilegal (karena kabur,jadi pasal berlapis).Naudzubillah.

Lalu dilain pihak jika kita tidak menolong,terbayang ditengah padang pasir nan gersang dengan budaya dimana kehidupan sosial dan bermasyarakat tertutup dan tidak bebas wanita berkeliaran di jalan dan tempat umum,apalagi wanita pendatang seperti halnya TKW,kalau peristiwanya di tanah air mungkin akan mudah sembunyi dibalik keramian,tetapi ini di Saudi gan.akan dengan sangat mudah terlihat mana wanita yang berkeliaran di jalan karena saking jarangnya wanita yang berjalan kaki atau berjalan di muka umum.Mereka harus kucing-kucingan dan sampai ke penjemput dengan selamat tidak ketahuan dan tidak tertangkap,alangkah menderitanya mereka terutama saat-saat penjemputan oleh "calon penanggung jawab "(populer dengan istilah Masul,bs Arab),penampung sementaranya.

Saya salut akan keberanian para TKW yang kabur dari majikannya ini,nyali mereka sangat besar...bener-bener salut,dan mereka sanggup bertindak penuh resiko,(kalau ketangkap langsung penjara imigrasi sudah jelas).

Oh jelas gan,tentu mereka kabur tidak sembarangan,sebelumnya sudah ada" deal-deal dan teknik" yang baik dengan strategi yang paling hebat yaitu sudah ada channel-chanel tempat dan orang yang ditujunya.Mereka pada umumnya sudah janjian dengan seseorang sebelum kabur,bisa sebagai pacar-pacaran atau pacar asli atau mereka yang sudah bermain di penampung kaburan dan semacamnya.

Namun menurut saya yang meskipun pria..hehe,(saya kurang berani kalau bertindak seperti ini,rentan dengan berurusan sama hukum dan polisi ..),meskipun mereka sudah janjian dengan pihak tertentu tetapi dalam proses penjemputannya tidaklah semudah di tanah air,karena jarang lalu lalang orang dijalanan apalagi di perkampungan sehingga proses penjemputan adalah proses yang paling menegangkan karena takut dicurigai orang sekitar dan dilaporkan polisi.

Namun sekali lagi saya "salut' juga dengan pihak penjemput ini (orang kita lho) mereka cerdik dan bermain sudah licin sangat menguasai lapangan dan tahu strategi terbaik untuk bisa menjemput "kaburan' dengan aman sampai ke tempat persinggahan sementara.

Wah akan panjang cerita begonoan ,namun satu hal yang bisa kita ambil,yaitu saat ini pun TKW yang kabur dari rumah majikan masih banyak terjadi,mereka nekad dan nyalinya besar-besar,mereka pemberani dan sangat nekad.Sangat-sangat nekad.

Tahu sendiri bahwa meskipun sudah tidak sekuat dan selurus sepuluh tahun lalu lagi, penegakan hukum di Saudi masih kuat dibanding dengan Indonesia saat ini.Hukum syariat Islam yang dipakai oleh Kerajaan masih tegak dengan tegas walau disana-sini ada juga oknum yang bermain kotor,nah di tengah ketegasan penegakan hukum Saudi,malah TKW banyak yang berani mereka bertentangan dengan hukum di sana.mereka berani melanggar hukum yang kuat,ketat dan fanatik di Saudi.

Berbagai alasan TKW menjadi kabur,nanti insya Allah saya tulis lagi di posting yang lain sesuai pengalaman pribadi dan hasil ngobrol langsung dengan rekan-rekan TKI lainnya.

Kembali lagi bahwa moratorium yang sedang dijalankan oleh pemerintah RI saat ini terutama bagi pengiriman TKW ke Saudi,mudah-mudahan mendapat jalan terbaik bila suatu nanti dibuka lagi pemerintah mendapat sistem yang lebih baik dalam mengurus para TKI sebagai pahlawan keluarga, juga pahlawan devisa dan sebagai para Mujahidin pencari nafkah keluarga,supaya lebih baik dari yang sudah berlalu.

Bukankah mencari nafkah buat keluarga itu termasuk Jihad...? (ijma ulama,saya dengar juga dari beberapa Syeh di Saudi saat mereka berdakwah).

***
Dan kenyataanya sampai hari ini rekan TKW yang kabur dan berstatus kaburan masih banyak terjadi,mereka tersebar di sejumlah rumah-rumah Saudian "nakal" (yang mau mempekerjakan TKW kaburan itu).Beberapa diantara mereka ada yang sedang kebingungan bagaimana caranya pulang nanti ke kampungnya masing-masing..???..deuh..!

Mengapa mereka nekad kabur..? mengapa berani..?,bagaimana mereka nanti bisa pulang ke Indonesia padahal pasportnya mereka tidak pegang karena kabur..?,bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan lagi padahal status mereka seorang kaburan (kabur dari sponsor resmi sebagai pemegang visa dan pasport Saudi asal) dan sebagainya...nantikan di postingan berikutnya ..Insya Allah..

Dengan tujuan saya tulis bukan untuk menbuka aib teman sebangsa tetapi mudah-mudahan ada manfaat bagi sistem pengelolaan TKI informal ke depannya terutama para TKW,walaupun tulisan ini hanyalah sebuah bagian skrup terkecil dari bagian problema per TKW an di tanah air kita.

Salam.


0 comments: