Pernahkah Anda berdoa sesuatu lalu tidak bergitu lama akhirnya doa itu terkabulkan dan diijabah Allah? Atau pernahkah Anda mendoakan orang lain,keluarga yang sakit lalu setelah selesai berdoa,sakitnya lalu hilang? Dan lalu berdoa yang sama ketika pada kejadian di lain waktu,sudah berdoa sekhusyuk mungkin lalu seperti (seolah-olah) tidak ada reaksi apapun.
Atau mungkin Anda sudah berdoa berkali-kali tetapi belum juga kesampaian hajatnya? Atau mendoakan (meruqyah) seseorang di lain waktu menjadi seperti tidak ada hasil apapun tidak seperti ketika berdoa pada pertama kali ketika doa kita seperti dikabulkan Tuhan?
Ya,tidak setiap saat doa kita selalu akan (kontan) dikabulkan Tuhan.Secara hakikat bisa saja doa kita ditunda pemenuhannya untuk dikabulkan di lain waktu.Tetapi pertanyaan kritis yang sangat manusiawi selalu muncul di kepala kita orang tentang : Mengapa sih doa yang sama seperti doa waktu langsung dikabulkan,kok diulangi pada hari ini,malahan seperti tidak ada reaksi apapun?
Jawaban yang sebenar-benarnya untuk pertanyaan itu adalah rahasia Tuhan semata.Namun secara logika ada pendapat di teman blogger innuri.blogspot.com yang menulis jawaban hampir sama dengan pertanyaan kritis kita kali ini.
Tepatnya,mengapa keajaiban-keajaiban dan jawaban doa itu tidak selalu sering terjadi,dan jika meskipun diulangi dengan doa yang sama,kok seperti tidak terjadi hal apapun saat ini ?
Jawabannya, menurut Innuri adalah bahwa karena telah terjadi pergeseran orientasi! Bisa saja ketika berdoa atau mendoakan orang lain pada pertama kali,hati dan tauhid kita sedang suci dan bersih hanya kepada Allah-lah kita mengharap tanpa ada sesuatu perasaan yang lain.Lalu pada doa kedua kali atau kesekian kalinya,sudah tidak murni suci dan lillahitaala lagi,mungkin secara disadari atau tidak disadari telah terkontaminasi pengharapan dan kotoran hati selain hanya karena Lillahitaala.
Misalnya ketika mendoakan orang lain pada kali pertama hanyalah murni semata-mata karena Allah.Lalu pada proses mendoakan selanjutnya sudah tercampur dengan rasa sombong,takabur,atau perasaan riya dan sebaginya yang hadir secara halus di bathin kita.Sudah tidak hanya karena Allah semata,itulah mengapa berdoa kali berikutnya seolah tidak dikabul Allah dan keajaiban tidak datang seperti waktu berdoa pertama kali.
Mari untuk selalu memihara kebersihan hati dan selalu menguatkan Tauhid kita selamanya.Agar Allah selalu ridlo kepada doa-doa baik kita di kehidupan dan doa-doa selanjutnya.Wallahualam.
Salaman hangat.
Atau mungkin Anda sudah berdoa berkali-kali tetapi belum juga kesampaian hajatnya? Atau mendoakan (meruqyah) seseorang di lain waktu menjadi seperti tidak ada hasil apapun tidak seperti ketika berdoa pada pertama kali ketika doa kita seperti dikabulkan Tuhan?
Ya,tidak setiap saat doa kita selalu akan (kontan) dikabulkan Tuhan.Secara hakikat bisa saja doa kita ditunda pemenuhannya untuk dikabulkan di lain waktu.Tetapi pertanyaan kritis yang sangat manusiawi selalu muncul di kepala kita orang tentang : Mengapa sih doa yang sama seperti doa waktu langsung dikabulkan,kok diulangi pada hari ini,malahan seperti tidak ada reaksi apapun?
Jawaban yang sebenar-benarnya untuk pertanyaan itu adalah rahasia Tuhan semata.Namun secara logika ada pendapat di teman blogger innuri.blogspot.com yang menulis jawaban hampir sama dengan pertanyaan kritis kita kali ini.
Tepatnya,mengapa keajaiban-keajaiban dan jawaban doa itu tidak selalu sering terjadi,dan jika meskipun diulangi dengan doa yang sama,kok seperti tidak terjadi hal apapun saat ini ?
Jawabannya, menurut Innuri adalah bahwa karena telah terjadi pergeseran orientasi! Bisa saja ketika berdoa atau mendoakan orang lain pada pertama kali,hati dan tauhid kita sedang suci dan bersih hanya kepada Allah-lah kita mengharap tanpa ada sesuatu perasaan yang lain.Lalu pada doa kedua kali atau kesekian kalinya,sudah tidak murni suci dan lillahitaala lagi,mungkin secara disadari atau tidak disadari telah terkontaminasi pengharapan dan kotoran hati selain hanya karena Lillahitaala.
Misalnya ketika mendoakan orang lain pada kali pertama hanyalah murni semata-mata karena Allah.Lalu pada proses mendoakan selanjutnya sudah tercampur dengan rasa sombong,takabur,atau perasaan riya dan sebaginya yang hadir secara halus di bathin kita.Sudah tidak hanya karena Allah semata,itulah mengapa berdoa kali berikutnya seolah tidak dikabul Allah dan keajaiban tidak datang seperti waktu berdoa pertama kali.
Mari untuk selalu memihara kebersihan hati dan selalu menguatkan Tauhid kita selamanya.Agar Allah selalu ridlo kepada doa-doa baik kita di kehidupan dan doa-doa selanjutnya.Wallahualam.
Salaman hangat.
0 comments:
Posting Komentar