Sabtu, 10 Maret 2012

Boss bilang;"Ini semua adalah kelalaian saya.!".


Bekerja menjadi pegawai atau karyawan atau menumpang kerja ke orang atau pihak lain,seringkali banyak saat-saat yang tidak enak.Terutama jika boss atau atasan yang tidak tenggang rasa dan kurang bijaksana,bahkan otoriter dan mau menang sendiri.Yang padahal sebenarnya wajar ,wong dia yang punya perusahaannya.

Sehingga ada istilah bilang bahwa Atasan atau populer di sebut Boss pasti akan selalu benar.

Namun ada satu pengalaman saya,meskipun kondisi ini bukan di sebuah instansi formal,sebuah badan atau lembaga,tetapi tetap saja bentuknya hampir sama,yaitu hubungan antara boss dan pegawainya.

Mengapa saya betah dan cocok dengan majikan ini,dari berbagai sebab ada salahsatu saat dimana saya sangat simpati dan menghormati pekerjaan dan boss saya ini.
Sehingga saya tetap bersemangat dan menghormati serta semakin produktif di mata perusahaan dan saya menikmatinya sebagai pegawai Perusahaan beliau.

Suatu hari pertengahan tahun 2008 saya karena sedikit lalai dan melamun,menabrak trotoar dan sebuah signboard iklan Restoran Herfy di Jalan Anijjah di sebuah distrik di AL-Rayyan Riyadh.

Lumayan rusak juga mobilnya satu sayap depan dan pelek serta bannya sebelah kiri hancur di tambah kap dan radiator serta komponen lainnya bagian depan rusak,balon air bag juga pecah di bagian setir dan dashboard,kaca depan juga pecah karena tertimpa papan iklan Restoran Herfy.Mobil bagian depannya penyok,beruntung saya hanya sedikit memar saja karena kena tendangan balon pengaman dari setir
.
Sejujurnya kecelakaan itu adalah sepenuhnya kelalaian saya,saya sedang melaju di kecepatan sekitar 80 km/jam di jalan kompleks pertokoan bukan jalan Tol,dan pikiran saya tengah melamun dan sedang tidak fit saat itu,disamping dikejar target waktu yang harus segera sampai ke tempat tujuan konsumen perusahaan.Di Saudi kalau menyetir sebuah Truk Kontainer pun tak ada kernet,hanya sopir sendirian.

Mobil yang saya kendarai waktu itu Mobil van Toyota Previa model 2005,setelah saya keluar dari mobil dan mengamankan mobil dari bahaya kebakaran,membongkar accu batterey dan instalasi elektriknya,saya telepon boss saya,sebagai pemberitahuan.

Berkata majikan di handphone,kamu bagaimana..?,nabrak orang atau mobil lain enggak..? dimana posisi..?.Sama sekali tak menanyakan mobilnya rusak atau enggak,padahal mobil model itu harga barunya sekitar 90.000 riyal setara 200 juta lebih kalau rupiah.Heran saya waktu itu.Katanya,panggil aja mobil derek dan ke bengkelkan,kamu segera ke Rumah Sakit dan telepon orang kantor buat bantu kamu ke Rumah Sakit.

Karena diri saya tak begitu parah,saya tak terbiasa cengeng hehe..lalu saya di jemput teman karyawan lainnya pulang ke mess kami.

Malam harinya saya dipanggil majikan ke Rumahnya,deg-degan saya karena kerusakan mobil ditaksir tak akan kurang dari 8000 riyal untuk memperbaikinya,kabar dari bengkel tadi sore.8000 riyal Saudi sama dengan sekitar 18 juta rupiah gan..dan sama dengan 5 bulan gaji saya.Waduh”.mati “saya dan anak isteri,bisik saya dalam hati kalau majikan minta saya yang bayar.

Masuklah saya menghadap Pak Boss di ruang tamunya.Setelah salam dan bertanya kabar,Pak Boss menanyakan keselamatan tubuh saya,sampai melihat bibir dan pipi saya yang bengkak kena airbag setir dan tangan kena kaca pintu.

Berkata Pak Boss:’ Aan Bilang Alhamdulillah (Puji Tuhan),badan kamu selamat dan tidak menabrak manusia lainnya !,lain kali lebih berhati-hatilah,ingat anak isterimu menunggumu di Indonesia”.

Saya menjawab:” Puji Tuhan (Alhamdulillah) Ya Rabb.terima kasih Ya Abu Abdallah (boss maunya di panggil dengan sebagai bapak anak-anaknya Bapaknya Abdullah).

” Maafkan saya Ya Abu Abdalah,saya bertanggungjawab karena kelalaian saya,saya bersedia di potong dari sebagian gaji saya untuk perbaikan mobil.” Kata saya lebih lanjut
.
Beliau menjawab :’Ya kamu harus bertanggung jawab,tanggungjawab kamu adalah harus mengambil pelajaran ke depannya,jangan berlaku lalai lagi,meskipun kecelakaan dan musibah bukan kemauan kita,tetapi tetap kita wajib waspada!”.

Lanjutnya,Kamu tidak usah membayar perbaikan mobil itu,karena ini kesalahan saya juga,maafkan saya mungkin selama ini kamu banyak pikiran karena saya kurang memperhatikan kamu dengan maksimal,saya jarang berkomunikasi dengan kamu,dan ini adalah peringatan Tuhan ke saya untuk memperhatikan para pegawai saya lebih baik,dan saya memang sudah dua bulan ini belum bersedakah jariah ke siapapun sepeserpun.

“Jadi sekarang Tuhan mungkin telah membawa sebagian rejeki yang saya miliki untuk menjadi rejeki sebagian orang lainnya melalu ikerusakan mobil milik saya,melalui kecelakaan kamu,hingga rejeki itu terbagi kepada montir,kepada pedagang spart part dan tukang derek mobil dlsb”.

“Bukan salah kamu dalam hal ini,maaf ini salah saya telah lalai dalam mengelola harta titipan Illahi,saya sudah dua bulan tidak bersedekah sepeser pun,karena terlalu sibuk dengan target perusahaan”.

Saya mengucap syukur karena bukan saja saya bebas dari potongan gaji,tetapi saya telah bertemu orang-orang yang langka saat ini.

Seorang majikan mampu berkata , maaf saya yang salah,saya telah melalaikan kalian para pegawai kecil,dan telah lalai pada rejeki titipan Tuhan,yaitu tidak segera membersihkan rejeki yang di dapat,karena dari sebagian rejeki yang kita dapat itu ada bagian hak orang lain yang fukara dan miskin.

Sehingga Tuhan bisa saja membawa sebagian rejeki itu dengan “sedikit paksa”dengan cara yang bermilyar cara,bisa melalui penyakit yang tak kunjung sembuh,bisa dengan ada yang menipu,bisa dengan ada yang mencuri bisa dengan yang kecelakaan lalu lintas atau lainnya.
“Sadakah jariyah selain mendapat pahala di akhirat,juga akan menghindarkan kita dari musibah dunia’ (sari sebuah al-hadist).

Jadi teringat saya,saya juga belum berzakat buat membersihkan rejeki yang selalu kudapat setiap awal bulan ini,syariat lahiriahnya rejeki dari perusahaan hakikat rejeki dari Tuhan.

0 comments: