Jumat, 19 Agustus 2022

Jika Suami Gak Betah di Rumah

Suami istri ideal adalah selalu hadir di rumah bersama ketika malam tiba.Pagi-pagi berangkat kerja lalu sore pulang dan malam harinya menghabiskan waktu di rumah.

Tapi zaman sudah berubah posisi waktu bekerja dan istirahat kini bisa sembarang saat.Apalagi jika istri juga bekerja dengan jadwal shift-shift an,bertambahlah ruwet mengatur waktu kebersamaan suami istri di rumah.

Atau ada pula yang tempat bekerja suami atau istri nun jauh di luar kota,luar provinsi bahkan luar negeri.Nampak semakin kuranglah waktu kebersamaan itu.

Walaupun secara virtual saat ini bisa berkomunikasi secara onlen,video call,atau chating tetap gak bisa tergantikan.Kehadiran fisik badan selalu dirindukan setiap pasangan suami istri yang baik.

Mungkin kita bicara di lain artikel tentang kondisi keluarga yang berjauhan.Kali ini saya berbagi pengalaman khusus untuk yang kesehariannya suami istri yang bekerjanya bisa pulang normal setiap hari ke rumah.

Sebut saja Nina,bukan nama sebenarnya.Mengeluh suaminya suka pulang terlambat ke rumah dari biasanya sampai rumah sekitar menjelang magrib,namun beberapa bulan ini suka terlambat datang.

Pernah suatu hari bahkan sekarang jadi sering pulang larut malam.Suaminya seorang karyawan yang jelas jam kerjanya,yaitu dari jam 7.00 sampai jam 4 sore.

Biasanya sekitar jam 6 sudah tiba di rumahnya dan melewatkan awal malam hingga subuh bersama istrinya.

Namun menginjak usia perkawinan ke 3 tahun,suaminya mulai sering pulang lambat ke rumahnya.

Bila ditanyakan alasan lambatnya,suami menjawab ke sodaranya dululah,macetlah,ada kerjaan tambahanlah,ke rumah temannya,olahragalah dan sebagainya.

Hingga terdengar kabar suaminya terlambat karena dia nongkrong bersama teman prianya bahkan ditambah berita buruk suka ikut mabuk-mabukan.

Sebagai istri bingung juga kan?

Bertanya langsung secara frontal,malah dijawab dengan agak kasar bahkan pernah sampai membentak.

Itulah laki-laki....!

Ketika sudah berkeluarga,kaum pria suka merasakan kejenuhan berada di rumah dan di tengah keluarga.Walaupun bukan selingkuh punya pacar baru misalnya.Tidak selalu begitu.

Kaum pria biasanya ingin suasana baru di luar rutinitas kerja,dapur,kasur,istri,anak,rumah,mertua,orang tua.

Bukan mau negatif,tetapi hanya untuk penyegaran suasana keluar dari rutinitas yang mulai terasa jenuh dengan hal yang berulang berjalan sekian ratus hari.

Kaum pria type begini jangan dulu diserbu dengan emosi yang konfrontasi dari istri.Bisa perang Bu,kalau emosi istri dikedepankan dalam hal ini...!

Santai dulu,dekati....lebih dekati suami baik dengan frekuensi pertemuan,dengan sapaan,atau dengan ranjang.

Perbaiki dulu sikap dan pelayanan istri dengan sifat keibuamu.Layani dengan lebih dan lebih dalam perhatian atau perihal malam-malam hubungan suami istri.

Pria itu lebih mengedepankan rasio dan logika.Setelah dekati jiwa dan fisiknya,pelan-pelan ajak berbicara dengan hati dan jangan nada mendikte apalagi menginterogasi.Jauhkan nada tersebut.

Bisa dimulai dengan menjelaskan tentang perjalanan perkawinan Anda berdua.Ingatkan lagi masa-masa indah ketika mulai berjanji sampai merajut kebersamaan dalam perkawinan.

Rengkuhlah hati dan pikiran suami dengan romantisme dan kasih sayang tulus.Pelan-pelan ajaklah bicara tentang komitmen untuk saling menjaga dan menghargai cinta dan kasih berdua.

Tepuklah dadanya dan tanyakan adakah beban pikiran atau masalah yang sedang dihadapinya.Dengarkanlah bila dia mengeluh atau bahkan diam.

Mungkin suami stress di tempat kerjanya,atau ada masalah yang terpendam tapi tak kuasa curhat ke istri.

Ajaklah semua terbuka,bukalah tutup keseganan curhat ke istri,dorong dia bicara seluruh masalahnya ke istri.Sentuhlah hatinya dengan mengingatkan bahwa kita tidak sendirian,ada Anda di hidupnya.

Katakan dengan mesra tapi tidak cengeng,karena beberapa laki-laki tidak suka istrinya cengeng,bahwa kita saling membutuhkan,mari saling mengerti dan belajar terus untuk memupuk kebersamaan dalam cinta,dalam kasih,dalam sayang dan rasa satu tujuan,ingin hidup bahagia bersama.

Dan masih banyak lagi,"teori" menghadapi suami yang sudah tidak betah di rumah.

Sedikit-sedikit dulu ya sis,amalkan dulu pelan dan mantap.Hidup bukan pertandingan adu cepat lari ke tujuan,tapi hidup adalah proses perjalanan.

Jadi santai dan tenang,hadapi jalani proses kehidupan dengan menikmati semua suasananya.

Jakarta Timur,Augustus2022.

0 comments: