Tiga hal itu adalah tubuh,pikiran dan perasaan selalu bersatu dan bersama.
Menikmati makanan,bayangkan jika kita sekedar makan,tidak ternikmati,hanya berbuah kenyang saja.Pikiran Anda di tempat kerja,tubuh Anda di meja makan,perasaan Anda gak tahu ada dimana.Alhasil makan hanya berbuah kenyang,makanan apapun yang tersaji tidak ternikmati,malah cenderung bersisa dan dosa membuat rezeki mubadzir dibuang ke tempat sampah.
Coba ketika menikmati suatu makanan,tubuh Anda di meja makan,pikiran Anda disitu hadirkan penuh,tatap ikannya,hirup wangi kuahnya atau aroma lauk pauk,nasinya,sentuh dengan perasaan syukur kita masih bisa makan,pikirkan nasinya yang hangat bersih dan pulen,lauk dan sayurnya yang bergizi dan lezat,raba dengan tangan,suapkan sedikit dan cicipi,hadirkan hati dan perasaan dikunyahan yang pertama,rasakan semua rasa makanan di mulut,gerak mekanis mulut dan lidah mengunyah,pikiran hadir dan rasakan lezatnya.
Ketika tubuh,pikiran dan perasaan bersatu hadir bersama,maka karunia Tuhan apapun ternikmati dengan benar.Praktekan saja tak bisa saya tulis rasa nikmatnya ketika 3 hal tersebut hadir dalam suatu momen makan.
Dalam hal menikmati yang lain pun,saya kira demikian,rasanya itu lho...harus sampai dapat ,feel,"nya.Baru hidup akan terasa nikmat.
Ketika bekerja,hadirkan pikiran,tubuh,dan hatimu di tempat kerja.Pekerjaanmu tidak akan terasa berat,justru ternikmati dan bersyukur masih bisa bekerja.
Nikmati masa berangkatnya,nikmati sampai ke tempat bekerjanya,raba semua komponen pendukung kerjamu,hadirkan hatimu juga di saat bekerja.Hadirkan 3 hal tersebut sampai waktu habis jadwal kerjanya.
Pulang di perjalanan,nikmati pula kondisi apapun di perjalanan,jika 3 hal dihadirkan perjalanan ibadah pulang kerja pun akan jadi nikmat yang selalu kita syukuri.
Setelah pulang ke rumah,tunda semua pikiran apapun,hadirkan tubuh,pikiran dan perasaan atau hatimu di rumah saja.
Dalam aktivitas apapun,untuk bisa selalu kita nikmati,hadirkan 3 hal di atas pada saat itu.Jika 3 hal tersebut selalu bersatu,selalu hadir dalam setiap babak hidupmu,insya Alloh hidup akan terarah,konsentrasi,produktif,ternikmati dan akan selalu muncul rasa bersyukur.
Termasuk jika Anda seorang muslim,saat ritual ibadah shalat misalnya,seluruh rangkaian shalat akan ternikmati jikalau 3 hal tersebut hadir dalam shalat kita,atau dalam doa kita.Pikiran,Jasad,hati atau perasaan bersatu dalam satu saat,niscaya ritual shalat bukan hanya sebagai kewajiban dan gerak-gerak gak jelas rasanya saja,tetapi jika 3 hal tersebut dihadirkan dalam shalat kita,ritual ibadah itu akan terasa nikmat dan tak bisa saya ungkap dengan kata.
Mungkin juga,untuk pembaca sahabatku yang beragama non Islam,pada dasarnya sama,aktivitas ibadah akan ternikmati jika rasa,pikiran dan tubuh kita bersama bersatu.
Tentu khusus untuk pengalaman spiritual masing-masing pribadi akan berbeda,namun benang merahnya tetap tersambung bahwa hidup akan ternikmati jika kita bisa terus menyatukan kesadaran pikiran,tubuh fisik kita dan hati atau perasaan dalam saat yang satu.
Khusus contoh yang berhubungan dengan kepercayaan saya tidak bisa membahas lebih jauh,karena tidak dalam kapasitas saya sebagai rohaniwan atau ahli agama.
Contoh tentang shalat di atas,semata hanya pengalaman spiritual pribadi saya,penulis yang saya adalah seorang moslem, semoga bisa diambil.manfaat buat pembaca.
Intinya jika hidup ingin segala hal ternikmati,3 hal pokok di atas yaitu Pikiran,Tubuh jasad fisik,dan Hati atau perasaan harus tetap terjaga mereka bersatu jangan sampai mereka berkeliaran masing-masing.
Dalam hal apa saja,jika ingin ternikmati hadirkan tiga hal tersebut dalam aktivitas itu,pasti akan ternikmati.
Mungkin sedang belajar,bekerja,berwisata,makan,beribadah,sedang berhubungan suami istri,sedang di perjalanan,sedang pensiun,sedang berjauhan dengan keluarga,sedang berkumpul dengan keluarga,sedang berbisnis,sedang berdagang,sedang apapun.
Hidup kondisi apapun adalah karunia Tuhan,syukuri,jalani dengan benar dan nikmati dong.
Wallohualam.Terima kasih selalu menyimak,saya tunggu saran dan komentarnya.Sukron..thank you...hatur nuhun.
0 comments:
Posting Komentar