Minggu, 26 Februari 2023

Adaptasi dalam Pergaulan

Menyesuaikan gaya dan model terutama penampilan atau sikap dalam berbagai tempat,waktu,situasi dan kondisi adalah bagian dari menghargai diri sendiri dan tetap jadi diri sendiri.

Ketika saat kuliah dan menghadiri acara resmi,resmi kedinasan atau resmi acara kekeluargaan atau komunitas dalam mengenakan pakaian pun memerlukan penyesuaian tersendiri,agar kita tidak dianggap norak di lingkungan.

Masuk ke pelosok Desa ketika. KKN atau sedang bakti sosial,tentu harus beda dengan cara berpakaian ketika kita sedang menghadiri seminar,atau sedang hiburan bersama komunitas di club' malam atau pesta teman kalangan atas.

Alih-alih dihargai oleh penduduk kampung,ketika cara berpakaian atau gaya hidup kita untuk pergaulan kota dikenakan di tengah penduduk dan warga desa yang sederhana dan kondisi alam yang berbeda dengan gedung ber AC atau ruangan VIP di metropolitan,malahan jadi bahan perhatian kurang enak,atau malah norak dan jadi bahan gunjingan atau olok-olok di kampung 

Pamer gaya busana,cara duduk,gestur tubuh dan tutur kata sebaiknya disesuaikan dengan situasi dimana,kapan,dalam rangka apa aktivitas kita sedang berlangsung.

Menakai pakaian olahraga ketika menghadiri undangan resepsi perkawinan misalnya,tentu tidak melanggar hukum,tetapi secara etika tentu kurang sesuai.

Atau sebaliknya,ketika menonton olahraga kita berpakaian yang sangat rapi,model untuk menghadiri upacara perkawinan tentu norak juga.

Bukan saja berpakaian,cara duduk ketika sedang mengobrol dengan orang banyak di pedesaan atau di terminal,tetapi cara duduk kita seperti sedang duduk di ruang kantor atau resmi serba kaku dan jaga imej,tentu tidak sesuai juga,kesannya angkuh dan tidak bisa adaptasi dengan lingkungan saat itu.

Jadi menyesuaikan diri pada kondisi sesuai tempat,situasi,acara dan waktu termasuk kepada salah satu cara kita dihargai dan menghargai orang lain.

0 comments: