Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Agustus 2022

Hati-Hati Ber-Medsos Ria

Namanya media sosial tentu akan bersentuhan dengan publik atau khalayak umum.Jejaring medsos terkini banyak macam ragamnya,dan bisa dikelola oleh siapapun dengan hanya sedikit belajar hidupin gadget dan koneksi ke internet,maka yang tidak sekolah tinggipun bisa jadi operator akun medsos.

Apalagi yang berpendidikan,tentu lebih melek teknologi informasi yang sudah jadi bagian dari gaya hidup masa kini.

Banyak yang masih beranggapan bahwa kutak-katik di medsos via internet adalah ruang bebas karena ada di dunia maya,tidak nyata.

Rambu-rambu etika sosial pun kadang dilabraknya dengan sengaja,tidak sengaja  atau bahkan ada yang bermedsos dengan sedikit jumawa.

Curhat masalah pribadi,berdoa kepada Tuhan,curcol rumahtangga,kritik ke segala pihak,tetangga,komunitas,sodara,bahkan ke pasangan hidup malah dicurcolkan di medsos,itulah sebagian gaya hidup era android masa kini.Inilah kenyataan yang terjadi saat ini.

Mungkin selama itu tidak merugikan pihak lain,atau memfitnah,menghina,mencemarkan nama baik dan menyentuh urusan orang lain masih bisa ditolerir untuk curcol dan update status di medsos seperti itu.Walaupun secara etika ya kurang baik juga.

Tapi kalau sekedar cengeng,galau,kolokan tentu masih wajar dan secara hukum tidak akan ada yang menggugat,kecuali makin diremehkan orang.

Yang paling berbahaya cuap-cuap bentuk lisan maupun tulisan,di media tulisan gambar diam atau gambar bergerak di internet dan medsos adalah jika sudah mengandung unsur penghinaan,pencemaran nama baik,fitnah,pornografi dan hal-hal buruk lainnya yang bisa merugikan pihak lain,maka siap-siaplah Anda akan digugat orang atau diuber polisi cyber yang memang bertugas untuk mengamankan ranah media internet dari hal-hal yang akan mengganggu ketertiban dan keamanan umum.

Di negara kita ada rambu-rambu bersosial di internet diatur juga oleh UU ITE,silahkan pelajari lebih banyak baca UU-nya gan..hehe.

Yang jelas jangan sampai kita kena pasal pidana atau hukuman gara-gara iseng,becanda berlebihan atau lalai dan lupa bahwa kita bermedsos di internet itu tidaklah  bebas,ada negara yang mengatur dengan UU dan hukum lainnya.

Diatur agar teratur demi keamanan dan ketertiban bersama.Demi saling menjaga hak dan kewajiban semua pihak.

Saya yakin pembaca sudah cerdas dan lebih tahu dari saya,bahwa bermedsos yang baik itu bagaimana.

Saling mengingatkan saja,sunatulloh manusia suka lupa walau pintar,suka lupa walau sudah tahu.

Jangan sampai hidup kita rugi berurusan dengan hukum,hanya karena kita jumawa di medsos dan media internet lainnya.

Salam berinternet sehat.

Selasa, 26 Maret 2013

Cek Lokasi Rumah Kita,Apakah Bebas Banjir dan Longsor ?

Selain pertimbangan memilih untuk daerah rumah kita bebas banjir juga tidak kalah penting pertimbangkan pula harus bebas dari kemungkinan longsor.

Daerah dengan kontur berbukit-bukit dan memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat serta di atas kampung kita ada gunung atau bukit,layak diwaspadai kemungkinan akan terjadinya longsor.

Baru-baru ini terjadi longsor yang memakan korban jiwa di Cililin,Bandung Barat -Jawa Barat.Hingga saat postingan ini dimuat,evakuasi terhadap korban masih sedang dilakukan.Menurut berita dari media massa tanah air,korban ditemukan dalam keadaan kondisi jasadnya yang sudah rusak karena hantaman lumpur dan material longsoran.Inalilahiwainailaihirajiuun.Semoga amal ibadah mereka diterima Allah Swt.Amin.Turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan di sana.

***
Bagaimanakah dengan kampung Anda atau kita ? Jika rumah Anda berada di daerah yang kontur tanahnya berbukit-bukit dan terjal,tidak ada salahnya coba koordinasi dengan warga sekampung untuk mengantisipasi dari kemungkinan bahaya longsornya tanah di bagian atas kampung kita.

Misalnya dengan selalu memeriksa rutin saluran air bah atau air hujan di saat musim penghujan.Memelihara habitat dan tanaman yang bisa memperkuat struktur tanah di sekitarnya,serta menggalakan dan melestarikan penghijauan secara kolektif dan bersama-sama dengan warga sekitar.

Jika terlalu bahaya tempat yang Anda sedang ditinggali saat ini,lebih baik pindah kampung saja mencari tempat yang aman bagi keselamatan kita semua.

Salam selamat malam.

Banyak yang Mati Dihukum Warga Main Hakim Sendiri

Ngeri sungguh kenyataan di kita,jika kita mau sedikit ikut merenungi kenyataan masih banyak kebobrokan penegakan hukum di negeri ini.Sinyalemen sudah berkurangnya kepercayaan rakyat atau massa ke perangkat hukum di pemerintahan sudah demikian parah.Mari kita lihat kenyataan yang banyak terjadi main hakim sendiri di kehidupan sehari-hari.

Banyak contoh perbuatan main hakim sendiri,sebagai bentuk kekecewaan dan bentuk ada ketidakpercayaan warga terhadap proses hukum oleh yang berwenang.Kekecewaan rakyat,ya kekecewaan akan beberapa proses hukum yang tidak bisa dipercaya rakyat,maka massa bergerak dengan cara mereka sendiri dalam memberantas atau memberangus perbuatan jahat atau kriminal atau perilaku tidak baik di masyarakat.

Misalnya,lihat jika ada bangsat kampung yang tertangkap tangan, pasangan mesum yang sedang berzinah tertangkap basah di kampung,atau copet yang ketahuan sedang beraksi,atau bangsat ayam,bangsat sepatu,bangsat sandal atau orang yang disangka tukang santet,bahkan bagi pengendara mobil atau motor yang menabrak orang di jalanan hingga mati,maka....?

Maka,di beberapa daerah tertentu pelaku pelangggaran atau kejahatan seperti hal di atas tadi berkemungkinan akan dihajar massa atau bahkan dihabisi nyawanya ramai-ramai seperti memukul tikus got yang layak mati saat itu juga.Mereka jarang langsung lapor ke polisi tetapi dihantam dulu ramai-ramai hingga parah bahkan mati.

Di sebagian mereka mengapa berbuat dan bermain hakim sendiri,massa atau warga membuat hukuman sendiri,karena sudah ada kekecewaan yang menumpuk dan mengendap setelah banyak kenyataan pelaku kriminal atau pelanggaran hukum lainnya,jika dilaporkan ke aparat malah akan dibebaskan setelah pelakunya memberi uang.

Begitulah diantaranya alasan umum yang ada di kepala setiap warga yang kecewa dengan penegakan hukum yang lemah.Akhirnya massa atau warga bergerak sendiri.Menghukun sendiri dan tentu saja hukumannya sangat sadis,bisa membunuh hingga mati para pelaku kejahatan dengan kurang adil.Masa hanya maling ayam saja dibunuh warga ramai-ramai.Padahal pelaku koruptor miliaran rupiah hanya dihukum penjara 2 tau 3 tahun.

Mengenai koruptor,jangan salah jika kekecewaan terhadap koruptor sudah memuncak,tidak menutup kemungkinan para koruptor nanti akan dihajar warga beramai-ramai jika hukuman terhadap koruptor selalu divonis ringan tidak sesuai dengan kejahatan besar yang mereka terbukti melakukannya.

***
Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum,berada di negara yang berdasarkan hukum maka perbuatan main hakim sendiri tidaklah dibenarkan.Ya itu pemikiran bagi sebagian warga yang ketika masih akal sehatnya jalan.

Main hakim sendiri pasti akan dihindari walaupun akan banyak kecewa jika sudah divonis nanti kepada pelalku kajahatannya,tetapi jangan lupa,warga Indonesia terdiri dari berbagai macam dan jenis orang,berbagai macam sifat dan kepribadian berbeda,berbagai latar beakang kehidupan yang berbeda dan segala perbedaan yang kompleks,maka perbuatan main hakim sendiri suka saja selalu ada kejadiannya.

***
Setuju atau tidak setuju kepada tindakan main hakim sendiri oleh warga (diamuk massa) kepada pelaku kriminal atau pelanggar aturan saat ini,kenyataan memang suka dan masih terus terjadi.Itu semua sebagai cerminan kekecewaan yang sudah menumpuk sekian waktu,sebagai buah hasil penegakan hukum yang lemah oleh yang berwenang berjalan sekian lama bahkan hingga saat ini.

***

Lihat saja,yang paling heboh saat ini adalah penembakan hingga mati kepada 4 orang tersangka pembunuhan di sebuah penjara LP di Yogya kemarin.Empat orang tersangka pembunuhan yang dititipkan polda ke LP diberondong peluru hingga keempat tahanan itu mati.

Ini juga bisa saja sebagai cerminan seperti ulasan di atas tadi,sebagai bentuk ketidapercayaan bahwa para 4 tersangka yang dibunuh tadi akan dihukum berat oleh pengadilan.Makanya mereka memburu dan membuat mati dengan cara sewenang-wenang cara mereka.

**

Ya,masalah kompeks dan besar sebenarnya,tidak akan habis mengulas ini apalagi oleh hanya seorang kelas "Cepot' seperti saya.Namun sebagai ungkapan rasa ikut prihatin terhadap maraknya peristiwa amuk massa dan hukuman warga serta berbagai tindakan hukum rimba lainnya di kenyataan.maka saya ikut memposting ekspresi apa adanya ini.

Tentu saja,meskipun ini masalah besar dan luas,tetapi minimal mulai dari lingkungan kita.Misalnya membiasakan melaporkan pelaku kriminal ke Polisi terdekat.Tidak lalu menghukum mereka dengan cara amuk massa dan membunuh dengan atas nama warga,jika menangkap tangan pelaku kriminal di lingkungan kita.

Setelah melaporkan ke Polisi mestinya jika masih kurang mempercayai kepada proses selanjutnya oleh yang berwenang,maka dampingi kelanjutan kasusnya oleh warga atau perwakilannya,lalu beritahu juga media massa supaya prosesnya transparan dan diseriusi prosesnya oleh aparat terkait.Masyarakat ikut mengawasi proses hukumnya.Itu lebih baik daripada kita menghakimi sendiri dengan cara amuk massa.

Semoga penegakan hukum di tanah air ke depannya lebih baik.Amin.

***

Kebiasaan amuk massa juga hati-hati bisa terjadi kepada pengendara mobil yang tabrakan.Pengemudi yang menabrak apalagi hingga jatuh korban,tidak sedikit sopirnya suka dijadikan bulan-bulanan amuk massa hingga ada yang amti juga,tanpa proses pengadilan.

Selalu hati-hati ya gan,semoga kita semua selalu dalam keselamatan.Selamat siang semua.

Ketika Banyak Oknum Hakim Ditangkap

Hakim di pengadilan merupakan wakil Tuhan di muka bumi untuk menegakan keadilan.Ironis saat ini terjadi di tanah air,dimana banyak oknum hakim yang menggunakan amanat rakyat dan mengkhianati profesinya sebagai wakil Tuhan di dunia.

Banyak ditangkap terkait dengan kasus suap menyuap dan memperjualbelikan keputusan penting,atau vonis menjadi bebas atau lebih ringan kepada yang nyata-nyata sudah bersalah.

Terus terang saja kita prihatin sekaligus juga senang dengan banyak terungkapnya para hakim nakal tersebut.Kejahatan korupsi mereka sungguh lebih jahat daripada para penjahat itu sendiri.Mereka serakah dan lupa diri,bahwa dirinya adalah wakil Tuhan dan pengemban amanat rakyat.Digaji oleh rakyat dengan nilai yang tinggi dan berjumlah banyak.Rata-rata penghasilan per bulan mereka di atas 40 juta rupiah,tentu sebuah jumlah yang lebih dari cukup jika untuk hidup mewah sekalipun jika dibandingkan dengan pendapatan rata-rata penduduk di Indonesia.

Tetapi apalah kenyataan,masih banyak oknum hakim yang kemaruk dan sangat serakah serta rendah moralnya,demi untuk menumpuk kekayaan yang fana,tidak sedikit mereka memperjualbelikan keputusan yang tidak benar dalam memutuskan sebuah perkaranya.Hanya karena mereka dibayar sejumlah uang oleh yang ingin kesalahannya dibebaskan atau diringankan dari hukuman dunia.

Mungkin patutlah bersyukur saat ini,bahwa akhir-akhir ini banyak oknum hakim yang ditangkap dan terungkap perbuatan jahat mereka yang korup itu.Baik yang masih tersangka maupun sudah yang terbukti korupsi.

Meskipun membuat sedikit miris,ironis dan membuat sedikit memudar kepercayaan kita terhadap lembaga dan semua perangkat hukum di negeri ini,tetapi di lain pihak kita malah harus bergembira dan senang.Karena pemberantasan korupsi kepada para hakim jahatpun terus berjalan.

Dengan banyak terkuak dan ditangkapinya hakim-hakim jahat dan terbukti bersalah,maka sistem dan perangkat hukum serta peradilan di negara ini menuju ke sebuah sistem hukum yang sehat.Semoga dengan diberantasnya hama-hama dan virus serta orang-orang bermasalah di tubuh sistem hukum kita,maka hukum di Indonesia ke depan lebih baik.Lebih bersih dan lebih berwibawa serta diisi oleh orang-orang yang lurus dan baik-baik serta jujur dan amanah.

Selamat bekerja KPK dan semua elemen bangsa yang terus tidak putus harapan memberantas korupsi di tanah air.Semoga kerja Anda semua mendapat lindungan dan berkah dari Tuhan yang Maha Esa.