Selasa, 13 Maret 2012

Ketika Duda dan Janda Bimbang Menikah lagi

Urusan jodoh dan rejeki adalah hak ketentuan Tuhan.Tak dapat disangkal tentang keyakinan itu bagi yang beriman.

Namun,Tuhan tak akan memberikan apapun pada kita kalau tidak berusaha sebagai konsekwensi hukum alam,bahwa apapun yang menyangkut pemenuhan hajat hidup harus di Usahakan.

Dalam agama Islam disebut Ikhtiar,yaitu sesuatu yang berbentuk aktivitas logis yang harus dilakukan dalam mencari jodoh dan rejeki.

Usaha logis dan manusiawi harus di jalankan baru setelah maksimal menyerahkan hasilnya ke Tuhan,bukan itu saja melainkan dari awal niat kita,terus selama berusaha dan menjalaninya senantiasa didampingi oleh keyakinan dan pengharapan ke Tuhan agar mendapatkan rejeki dan jodoh yang baik,pembawa keselamatan dan berkah halal diridloi Tuhan.

Jodoh,mendapat suami atau isteri.

Sebagai manusia normal untuk mengarungi hidup ini perlu pasangan hidup,sebagai tempat berbagi rasa,bertaut hati saling sayang menyayangi dan menikmati kehidupan untuk seterusnya sebagai jalan buat menghasilkan keturunan secara biologis asli dari darah dan daging sendiri.

Istilah awamnya seorang laki-laki normal akan membutuhkan teman hidup seorang perempuan,begitupun sebaliknya.Untuk mengatur hal ini agar tidak rancu dan terjadi kesimpangsiuran darah keturunan,agama mengatur dengan bab Pernikahan.

Lembaga pernikahan inilah yang mengangkat derajat dan harkat manusia,yaitu sebuah perbuatan yang membedakan dengan jenis makhluk hidup lainnya ,misalnya dengan khewan.Dengan pernikahan semua hal tentang hidup bersama dan saling memberi darah keturunan menjadi jelas dan teratur.Termasuk jelas siapa bertanggung jawab siapa.siapa ayah siapa,siapa anak siapa.

 Bagaimana kalau pernikahan pernah gagal karena cerai talak atau cerai mati..?

Mencari pengganti suami atau isteri yang sudah bercerai tidaklah segampang waktu pertama mengenal cinta di pernikahan pertama.Karena status duda dan janda adalah bekas, maksudnya  secara fisik maupun mental dan kepribadian telah berevolusi selama menjalani hidup bersama dengan pasangan awal.

Janda cerai mati misalnya,sangat tak mudah menerima lain hati dan lain kepribadian di kehidupan berikutnya,kalau yang bercerai dengan talak relatif lebih cepat bisa berubah karena pada umumnya yang cerai talak, karena sebab sudah tidak cocok lagi malahan ada yang karena kecewa dan sakit hati oleh pasangannya.

Apapun alasan perceraiannya,mau cerai mati atau cerai talak sama saja toh,akhirnya si janda atau duda itu kini hidup sendirian.

 Hidup sendirian akan kesepian,menjemukan dan  hampa.Walaupun bisa saja tegar dan kuat untuk beberap saat,namun seberapa kuatkah?.Bagaimanapun jikalau hidup mau berarti harus ada teman intim yang bisa berbagi suka atau duka dalam bentuk sepecial sebagai suami dan isteri.

Ikatan bathin secara suami isteri tak akan tergantikan dengan macam jenis ikatan kasih sayang jenis apapun.Serupa tetapi tak akan sama bentuk cinta kasih sayang suami dan isteri bila dibanding dengan cintak kasih dari keluarga misalnya,tetap berbeda.

Menentukan pasangan di kemudian hari kali kedua atau selanjutnya buat para janda dan duda kalau mau di "dramatisir" sangat susah.Susahnya ya di penerimaan apa adanya di pasangan berikutnya.

Janda duda tanpa anak mungkin tak terlalu banyak masalah,tetapi coba jikalau duda dan janda masing-masing membawa anak,persoalan akan melebar ke masalah ekonomi,sosial,budaya,dan hankam keluarga..hehe.Persoalan membagi nafkah,persoalan cara mendidik anak tiri,sikap perilaku,tentang masa depan anak tiri dan lain sebagainya,akan menambah daftar panjang masalah yang akan dihadapi pasangan yang pernah cerai lalu berniat nikah lagi.

Jikalau terlalu banyak pertimbangan seperti itu tentu akan sulit mencari jodoh lagi untuk kali berikutnya,dan meskipun nikah juga cenderung bercerai lagi sangat rentan dan sensitif pernikahan hancur lagi,jalinan keluarga rapuh.Karena masing-masing sudah bertanggungjawab dan telah membawa beban bukan sebagai diri pribadi lagi.

Namun sesulit apapun tentu kalau mau dan berniat akan selalu ada solusi,diantaranya solusi mencari pasangan baru bagi Janda dan Duda salahsatunya dengan cara mengenalkan diri dan mengenal pasangan apa adanya jangan ada yang ditutup-tutupi sebelumnya,Keterbukaan di awal hubungan adalah segalanya.

Dengan keterbukaan apa adanya di awal jalinan hubungan duda janda,akan mengurangi sedikit peluang konflik bila telah jadi menikah dan hidup bersama di kemudian hari.
Disamping harus terus mengasah ilmu dan menggembleng membersihkan niat dan hati setiap waktu.

Salam.

2 comments:

Kuncinya adalah keterbukaan atau yang dibilang jujur tentang apa adanya ya. Kalo jujur dan saling percaya pasti semua berjalan baik adanya. Setidaknya begitukah?

komunikasi menjadi penting dilakukan