Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Januari 2023

Ungkapan Rasa Benci yang Konyol,Jangan Sampai Gan..!

Ujaran kebencian,apalagi yang sifatnya menghina atau memitnah baik di alam nyata atau di internet baca: medsos,adalah perbuatan jahat dan negatif bagi diri sendiri.

Di ranah internet sudah dibatasi dan diatur undang-undang,jika si korban membawa ke jalur hukum,tentu akan jadi masalah hukum.Sudah banyak pelakunya mendekam di penjara,nauzubillah.

Perasaan suka atau tidak suka kepada sesuatu atau orang adalah wajar,tergantung kepada sebab musabab perasaan itu terjadi.

Namun jika ujaran kebencian,sikap benci itu sudah mengusik korban yang dibencinya,maka akan hadir hak pihak lain yang menuntut keadilan.

Kebencian yang konyol suka dilakukan orang tanpa kontrol di media sosial berbagai platform,dari mulai konten tulisan,foto,video dan sebagainya.

Setuju,bahwa mengemukakan pendapat adalah hak setiap orang,setiap warga.Tetapi jika hak itu sudah menganggu pihak lain maka akan bersentuhan dengan hak orang lain.

Dan kebebasan berpendapat yang sampai melanggar hukum positif atau hukum alam adalah akibatnya akan kurang baik bagi kita.

Menghina,memitnah,mengabarkan kabar bohong,dan semacamnya jika dipublikasikan ke umum,itu adalah pelanggaran.Sering tidak disadari hal ini,padahal semua sudah mengetahui hal dasar tersebut.

Mungkin kontrol diri ,pengendalian diri masing-masing yang harus selalu menjaga pengendalian diri,termasuk jika kita membenci seseorang karena suatu dan lain hal,sebaiknya tidak diumbar ke media sosial atau ke khalayak umum.

Menurut pendapat saya,jangan sampai hidup kita jadi rugi dihabiskan di penjara hanya karena konten kita melanggar hukum.

Apalagi yang masih usia produktif,sangat rugi waktu jika hidup harus berurusan dengan hukum hanya karena membuat konten kebencian atau menghina di medsos.

Bukankah selagi ada waktu kita manfaatka. kepada hal yang lebih bermanfaat,bagi diri sendiri,mapan pendidikan,mapan ilmu,mapan harta,mapan keluarga,berilmu,bermanfaat,kaya raya,jadi pejabat,jadi pengusaha,atau minimal jadi orang baik dan bermanfaat bagi keluarga dan diri sendiri,daripada konyol hidup ribet berurusan dengan hukum hanya karena benci membabi buta dan dimuat di internet lalu tersentuh masalah hukum.

Sebaiknya dihindari,apalagi yang masih muda,kamu masih bisa berkarya,bekerja,bermanfaat dan berbahagia hidup tanpa harus membenci pihak lain dan diumbar ke medsos dan semacamnya.

Tetapi,saya tidak berhak menggurui siapapun,untuk kesekian ribu kali saya selalu bilang,pilihan hidupmu terserah Anda....!

Kita sebagai manusia mungkin anggap saja mengobrol saling tukar pengalaman,supaya kita hidup senang,hidup kaya raya,tidak menyusahkan orang lain,hidup berkelimpahan,berkah manfaat bagi alam semesta dan pasti bahagia.

Salam blogger,terima kasih pembaca semua

Jumat, 02 September 2022

Bisnis Modern Masa Kini Berawal dari Bisnis "Jadul"

Bernadaindo:
Manusia cerdas pandai memanfaatkan peluang dan ber-inovasi tiada henti.

Dari hal apapun mari perhatikan beberapa contoh.

Mesin ketik yang diketuk manual,berubah jadi mesin elektrik,diketuk tapi prosesnya sudah sistem elektrik,lalu berubah jadi keyboard digital dengan operasinya cukup disentuh.Bahkan merubah dari rekaman suara menjadi hurup-hurup dan hasilnya jadi tulisan.

Pedagang eceran asalnya dari lapak,berubah jadi kios,jadi warung,jadi Toserba,kemudian jadi Mall.

Sales bermobil,sales motoris,asalnya orang menggendong,memikul,barang dagangan keliling daerah,berubah jadi dagang di roda ditarik kuda,kereta kuda,lalu datang mesin uap,dagang keliling jadi memakai sepeda,memakai mobil jadul.

Saat ini mobil dan motor lebih canggih bisa berdagang keliling dengan lebih cepat,tepat dan efisien.Dari yang asalnya barang dagangan dipikul,digendong,kini dagang pakai mobil ber AC,sistem hidrolik bahkan bisa ngantor di mobil juga.

Zaman dulu tukang ojek dianggap pekerjaan rendahan,saat ini hampir semua kalangan banyak yang daftar hanya mau jadi tukang ojeg,tentu saja ojeg onlen.

Bahkan beberapa orang ada yang berstatus mahasiswa dan sarjana, banyak yang jadi tukang ojek,walau pun karena onlen rada gak mau disebut "tukang",mereka lebih senang menyebut dirinya ojol,ojek onlen...!
Hehe.

Dulu,yang dagang es Mambo,es Jeruk,Es krim,Cingcau,Bakso,Batagor,Tahu goreng,yang jual kopi seduh,jualgorengan,jual nasi bungkus,jual kolak,jual bubur ayam,bubur kacang,nasi kuning,dan semacamnya berasal dari dipikul,ditanggung,digendong,jalan kaki,lokasinya kumuh di pinggiran jalan,di sudut pasar tradisional,dan pedagangnya orang biasa kaum tani yang biasanya masih miskin.

Coba lihat saat ini,pedagang bakso,pedagang kopi,tahu,cilok,es buah,dan semacamnya sudah ada banyak dibuat mentereng,pengusahanya banyak yang bertitel sarjana,ruangannya ber- AC,harum,yang datangnya pembeli bermobil,parkirnya saja pakai pintu elektronik.

Pegawainya rapi,berdasi kupu-kupu,bayarnya di meja kasir,padahal item
dagangannya kalau dilihat 20 tahun yang lalu itu barang yang diusahakan kelas kecil oleh kalangan kecil dan konsumenya orang-orang kecil dan dianggap pekerjaan rendahan.

Tapi kini,jenis-jenis usaha yang disepelekan puluhan tahun yang lalu,yang anaknya mungkin malu jika bapaknya hanya pedagang sate,pedagang bakso,pedagang sirop,pedagang kopi dan semacamnya,sekarang mereka bangga tak malu lagi mengaku anak pengusaha sate,pengusaha ayam geprek,pengusaha restauran.

Itu semua terjadi karena mereka melakukan inovasi tempat,cara,dan inovasi berbagai bentuknya bahkan sampai marketing secara onlen,pekerjaan atau jenis usaha jadul tersebut kini diandalkan orang muda,orang berpendidikan tinggi sebagai pilihan hidupnya.

Dan kebanyakan mereka bisa hidup makmur dari mencontoh usaha jadul tersebut.Karena mereka inovasi sistemnya,dimodifikasi alat dan lokasinya,dan diperbaharui juga apapun padahal item dagangannya zaman dahulu dipandang sebagai usaha rendahan dan kalangan miskin atau jajanan kalangan rendah.

Kini dengan inovasi dan terapan teknologi termutakhir,jenis usaha "jadul" itu ternyata bisa menjadikan pelakunya makmur dan bisa hidup sejahtera.Bisa mendatangkan cuan berlimpah.

Jadi inovasi jenis usaha itu perlu,adaptasi dengan zaman itu perlu,agar usaha kita tidak tertelan oleh hukum seleksi alam.
Yang tidak mampu beradaptasi akan perlahan punah.Dan sebaliknya manusia yang mampu beradaptasi dengan zaman,dan kreatif berinovasi dalam bisnisnya pasti berpeluang tetap maju dan tetap ada tidak punah,malah berkembang terus dan terus.

Salam wiraswasta.

Selamat pagi semua.

Senin, 17 Juni 2013

Penulis Dumay,Siap dan Legawa Bila Diplagiat

Ada saran dari senior saya,beliau seorang blogger juga sebagai penulis yang asli "penulis'.Bahwa katanya jika tulisan atau konten milik dan karya kita dimuat di internet dalam berbagai bentuk media,di media blog,web site atau di jejaring sosial apalagi,ada satu hal penting yang harus diketahui seorang 'netizen' atau penulis,blogger dan semacamnya,yaitu : Harus siap diplagiat tulisan kita sewaktu-waktu oleh siapapun,paling tidak harus siap dicopy dan dipaste oleh siapapun.

Jika tak rela karya tulis atau konten  kita dicopy paste atau bahkan diplagiat,maka tak ada trik ampuh selain :jangan posting konten milik kita di internet !

Seperti layaknya dunia nyata, (ehm..saya sok tahu juga ya ?),...maksudnya begini gan,seperti layaknya di dunia nyata,masyarakat internet itu tidak semuanya 'orang baik-baik',yah,bermacam-macamlah,ada orang miskin,ada orang kaya,ada orang jahat,ada pengecut,ada si pemalas,ada orang keluar sekolahan tetapi jiwanya bukan jiwa terpelajar,ada orang masih awam,orang yang belum tahu bahwa memplagiat itu adalah kegiatan pengecut dan hina dan sebagainya.

Sangat beragam kepribadian dan karakter masyarakat internet,lalu ketika konten kita dibajak orang,maka memang ada sih upaya hukum bisa kita tuntut ke pengadilan,karena melanggar hak cipta dan sebagainya.
Namun pasti urusannya akan panjang.Yang jelas,kalau karya kita (konten tulisan,foto dlsb),tidak mau dibajak orang di internet,seharusnya kita tahu diri dan antisipasi pribadi saja.

Artinya kita selektif memuat konten yang kira-kira jika tidak siap dibajak orang,maka kita tak usah ditayangkan ke media internet.Dan jika niatnya memang untuk berbagi atau beribadah barulah kita upload ke  dunia maya.

Atau kita kunci dan tandai konten dengan berbagai cara,untuk yang ini pasti teman yang jago-jago IT sudah mahir dan mengetahui caranya.Namun bukankah tidak semua jago IT...? Termasuk saya hanya bisa mengupload dan mengetik saja gan hehe..., Gaptek....!

Masihkah kita ingat pesan di sebuah website besar,yang menyertakan catatan penting bagi para penyumbang tulisannya,yang berbunyi : "....jangan upload hasil penelitian di internet.....".Kalau hasil karya Anda tak mau dicuri orang...!

Selamat siang.

Jumat, 26 April 2013

Pembaca Media Online Paling Banyak Usia 15-29 Tahun

"Khalayak pengguna media online terbanyak saat ini adalah pengguna internet yang berusia dari 15-29 tahun" (Menurut survei terbaru kompasiana.com.Dikutip dari makalah Pepih Nugraha,Seminar Bahasa Kompas di situsnya).

Mencengangkan? Saya rasa tidak,saya sudah menduga sebelumnya,meskipun saya tak punya daya untuk menyurvei tentang khalayak terbanyak sebagai pembaca media online.Termasuk media blog dan sejenisnya.Kita sudah banyak menduga tentang segmen ini.

Keterangan tersebut,khalayak atau pengguna (baca:pembaca) media online terbanyak menurut versi penelitian di kompasiana.Dalam makalah seminar bahasa kompas di situsnya,Pepih Nugraha,redaktur pelaksana kompas.com menyatakan,bahwa pengguna terbanyak kompas.com (online) berusia dari 15-29 tahun.Yakni anak muda,pemuda yang umumnya bertanggal lahir sekitar tahun 1983-an ke sini.

Merujuk kepada standar hasil penelitian kompasiana,dengan pertimbangan bahwa situs kompas.com adalah media terbesar online saat ini,maka kesimpulan menurut saya,pembaca dan pengguna situs atau blog kitapun tidak akan jauh-jauh amat jenis dan nuansa pembacanya.

Jadi,jika kita menayangkan tulisan yang tidak se-selera generasi sekian yang dimaksud,siap-siaplah blog atau situs kita akan sepi pengunjung.Wuaaa...!

Generasi yang lahir setelah tahun 1983 ke sini sangat beda pengalaman dan wawasan hidup dan kehidupannya.Tingkat pendidikan akademis dan gaya hidup serta kondisi sosial dan kehidupan sehari-harinya tentu akan beda "selera" dengan generasi setua saya misalnya,keluaran generasi tahun 1970-an.Apalagi dengan pembaca yang lebih tua dari penulis,pembaca yang lahir sebelum tahun 1970.

Pandangan hidup,pola pikir,wawasan,terutama pengalaman pribadi dan sosial tentu akan berbeda,malahan sangat jauh.

Dengan demikian terjadi gap yang sangat lebar antara generasi yang lahir di zaman Belanda,Jepang,masa revolusi fisik agresi Belanda ke -2,zaman orde lama dan orde baru permulaan.Dalam hal suka online dan suka membaca media online,serupa blog atau website terutama.

Tidak akan heran jika di ranah-ranah online yang bernama komunitas,suka terjadi "debat' beda pedapat dan beda pandangan terhadap suatu isu yang dilontarkan seseorang ke dinding online-nya.

Perdebatan yang kadang tak tentu arah,tak jelas ujung pangkal suka terjadi,salah satunya karena adanya perbedaan cara belajar dan pengalaman hidup yang sangat banyak perbedaannya.Karena ada beda lintas generasi antara si penulis konten dengan yang berkomentar pro dan kontra di bawahnya.

Untuk artikel atau postingan online,jika situs atau blog kita mau banyak pembaca,cobalah membuat karya tulis atau postingan dan konten yang membidik dan menyesuaikan dengan selera segmen khalayak terbanyak tadi.Yaitu khalayak internet yang berumur 15 sampai 29 tahun.

Walaupun ini bukanlah standar baku dan kaku serta pasti,Namun paling tidak bisa masuk akal.Selintas saja generasi yang lahir sebelum tahun 1980 misalnya,pasti tak akan banyak lagi yang bisa dan berminat terus online.Ya yang tua-tua ada sih,yang terus dan suka baca media onlie,tetapi tidak sebanyak kaum yang lahir setelah 1980 ke atas.Tidak sebanyak anak muda 15-29 tahun.

Tetapi yang anak muda kelahiran 1980 ke atas,paling tidak walaupun belum bekerja atau menganggur sekalipun,kebanyakan masih mahasiswa dan pelajar atau yang sudah jadi eksekutiv muda,dipastikan mereka sedang nafsu-nafsunya dengan dunia internet,termasuk sebagai segmen sasaran sebagai pembaca dan pengunjung setia blog kita.

Perbanyak konten yang mengakomodasi usia calon pembaca blog kita sekitar itu.Maka perlahan tapi pasti,blog dan konten kita akan berpeluang banyak dibaca dan dicari orang.

Tentu saja dengan memenuhi syarat dan prasyarat lainnya tentang menulis di media online.

Salam blogger.