Sabtu, 28 September 2013

Menurut Saya,Gan: Terlalu Pagi jika Jokowi Maju di Pilpres 2014

Secara pribadi Saya termasuk pengagum Jokowi,termasuk penyuka gaya kerjanya yang sangat dekat dengan rakyat,tidak terlalu kaku dengan protokoler,serta selama ini termasuk pejabat yang bersih tidak terlibat korupsi...!

Ditambah oleh partnernya Basuki Tjahaya Purnama,yang lebih keras,tegas dan juga termasuk pejabat bersih tidak pernah ada kasus korupsi.Kloplah dua 'sejoli' ini menjadi pemimpin DKI sebagai presentasinya negara RI.

Kalau masalah cerdas dan pintar,tentu banyak juga putra-putra Indonesia yang lainnya yang bahkan lebih cerdas dan pintar dari duet DKI 1 dan DKI 2 ini.Namun,keberadaan Jokowi dan Ahok di DKI saat ini telah membuktikan bahwa type Jokowi dan Ahok inilah gaya kepemimpinan yang dikehendaki rakyat banyak zaman ini.Meskipun yang tidak setuju dengan berbagai alasan tentu akan selalu ada,namun mayoritas kepemimpinan ala Jokowi dan Ahok sangat mengundang simpati rakyat kebanyakan.

***
Satu hal yang saya pribadi khawatirkan adalah,citra Jokowi yang sudah bagus itu malahan akan padam jikalau beliau maju sebagai Capres di 2014.Karena sudah banyak dimuat di media massa atau di hadapan rakyat,Jokowi pernah melontarkan pernyataan bahwa beliau akan fokus ke mengurus Jakarta dulu sampai periode masa jabatannya selesai.Lagian masih banyak tugas dan program Jakarta yang menumpuk menunggu diselesaikan oleh Jokowi (bersama Ahok).

Jika di 2014 Jokowi maju sebagai capres,maka anggapan saya pribadi artinya Jokowi telah mengesampingkan kepercayaan rakyat DKI yang telah memilihnya pada Pilkada sekitar 1 tahun yang lalu.Serta kesannya Jokowi seperti meninggalkan amanat rakyat DKI demi jabatan yang lebih tinggi.

Saya atau kita juga maklum,bahwa RI membutuhkan type pemimpin seperti Jokowi untuk membuat RI lebih baik,namun tidak menjamin Jokowi tetap didukung oleh mayoritas jika maju pilpres tahun ini,karena mungkin sebagian pendukungnya saat ini akan banyak yang kecewa karena Jokowi dinilai telah meninggalkan tugasnya sebagai DKI 1 sebelum habis masa kerja beliau.

Tidak menutup kemungkinan para pendukung Jokowi hingga menjadi DKI 1 yang kecewa dan merasa kepercayaannya disepelekan sebagai Gubernur Jakarta,akan berbalik jadi tidak menyukai Jokowi jika malah lari ke RI 1 sebelum masa kerjanya sebagai gubernur habis.Tentu ini akan menjadi beban berat sebagai Presiden jika Jokowi nanti terpilih di 2014.

Bukan saja akan kurang pendukung di parlemen,tetapi akan banyak yang kecewa di kalangan mayoritas rakyat yang sebelumnya mendukung beliau untuk jadi Gebernur DKI sebelumnya.

***
Sepertinya,jika Jokowi sabar dan terutama partai pengusungnya memperhitungkan dengan matang,mohon maaf saya tidak maksud menggurui,akan lebih baik jika Jokowi membereskan dulu DKI dan berhasil membuat DKI Jakarta lebih baik dari masa jabatan Gubernur sebelumnya,dan lengser setelah masa jabatannya habis.Kemudian jika rakyat masih mendukung maka Jokowi naik jadi capres di 2019 akan lebih baik.

Karena nanti secara pribadi dan secara politis,Pak Jokowi,tidakakan terlalu berat apalagi bila beliau berhasil bekerja baik dan bagus mengurus Jakarta sampai tuntas dulu saat ini,maka jalan ke kursi RI 1, perhitungan di atas kertas sudah bisa dipegang.Kecuali ada perubahan arah politik yang signifikan di pentas politik RI-nya nanti.

Namun jika peta politik masih dalam batas wajar hingga 2019,dan Gubernur Jokowi terbukti berhasil membangun Jakarta dengan baik dan diilai rakyat berhasil,maka tidak akan sulit Jokowi jadi RI 1 sekaligus akan didukung oleh sebagian besar rakyat.

***
Tetapi juga ,tulisan ini hanyalah opini pribadi saya saja.Dan lagi-lagi siapalah Saya ini ? Hehe...! Hanyalah rakyat kecil yang tidak akan berpengaruh terlalu besar kepada hal tentang ini,barangkali.Namun tidak ada salah jika kita juga ikut mengemukakan pendapat,barangkali saja meskipun opini ini hanyalah ibarat sebuah skrup terkecil di sebuah rangkaian besar bangsa,namun siapa tahu opini maha kecil ini ada manfaat bagi para pejabat atau kader partai yang jangan hanya mengejar terus jabatan atau kursi saja, apalagi dengan "menyepelekan" kepercayaan rakyat sebelumnya.

Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta sekarang itu kan hakikatnya adalah amanat dan kepercayaan rakyat DKI sampai habis masa periodenya.Nah,lalu jika Jokowi akhirnya meninggalkan Jabatan amanat warga DKI sebelum waktunya habis,maka bisa dianggap secara awam,secara awam sebagai Jokowi meninggalkan Panggung yang satu demi meraih panggung yang lainnya.

Tulisan ini sebenarnya adalah sebagai tanda kecintaan kami kepada sosok Jokowi,dan sekaligus kekhawatiran takut seorang negarawan seperti Jokowi nanti akhirnya akan "Layu Sebelum Berkembang' atau akan ejakulasi dini,karena terlalu 'dikarbit' dengan cepat sejak dari walikota kemudian jadi gubernur lalu kemudian (nanti )misalkan dijadikan presiden.

Meskipun saya sepakat sosok seperti Jokowi pantas jadi Presiden,namun jangan terburu-burulah Pakde..!

Wah,opini ini sudah terlalu panjang,gan.Saya rasa karena saya bukan orang politik,sudahi dulu tulisan asli pendapat pribadi seorang rakyat kecil di blog sederhana ini.

*) Tentu saja,ini semua adalah haknya Pak Jokowi dan partai pengusungnya apa yang lebih tahu yang harus mereka lakukan,Ini mah hanyalah sebuah ungkapan kekhawatiran dari seorang yang ikut mengagumi sosok Jokowi saja.

...Apalah daya,aku hanya seorang pengembara.....
Hehe....

Salam berbagi


0 comments: