Kamis, 06 Oktober 2022

Ikut Berduka Banjir di MTsN 19 Jakarta Selatan

Dilansir berbagai media dan muncul juga di time line Twitter beranda saya,detik.com menulis setidaknya 3 orang meninggal dan satu orang luka berat,akibat tertimpa robohan tembok taman sekolah yang terdorong oleh luapan air banjir.


Sumber utama:detik.com dan sumber berita lainnya.

***
Tentu ikut berduka cita untuk semua keluarga korban.

Mungkin ke depannya pihak sekolah atau diknas bisa meliburkan sekolah yang berada di area darurat banjir atau bencana alam.

Pertanda alam sebenarnya sudah bisa dideteksi dengan mata telanjang,dimana curah hujan yang tinggi,banjir terlihat di sekitar gedung sekolah,maka sebaiknya kegiatan belajar mengajarnya dipindah ke rumah atau diliburkan.

Untuk itulah perlunya setiap kelas mempunyai group WhatsApp atau kontak hape semua orang tua murid.

Saya pernah bekerja dan tinggal di sebuah negara di jazirah Arab,mereka pemrintahnya sangat perhatian kepada keselamatan jiwa warga dan siswa.

Ketika besok hari oleh badan BMKG negaranya diperkirakan besok ada badai gurun,maka sejak semalam pemerintah mengumumkan zaman dulu 2009 an masih lewat SMS ke hape ortu masing-masing bahwa besok libur karena akan ada badai pasir.

Begitupun saluran televisi pemerintah langsung mengumumkan libur untuk sekolah yang berada di lokasi diperkirakan berbahaya ketika di perjalanan menuju sekolah dan bahaya ketika sedang di lingkungan sekolah 

Itu jaman sebelum android dan WhatsApp seperti saat ini.Zaman sekarang lebih mudah lagi teknologi dan komunikasi semakin mudah dan modern.Sekedar pengumuman libur ke murid atau siswa adalah sangat gampang.

Mohon yang terkait mempertimbangkan juga tentang cuaca dan keamanan nyawa siswa dan murid di sekolah.Keselamatan mohon dinomorsatukan.

0 comments: