Rabu, 19 Oktober 2022

Kerja Keras Orang Tua

Dari sekian nasib manusia tidak semua orang lantas bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja di tempat yang "indah" dan nyaman.Beberapa orang banyak bekerja di tempat yang tingkat resiko keselamatan jiwanya sangat riskan dan berbahaya.


Tetapi mereka harus melakukannya demi nafkah keluarga terpenuhi.Demi anak istrinya bisa makan,bisa berpakaian layak,bisa hidup,bisa bersekolah,demi anaknya bisa kuliah,demi keluarganya dihargai sebagai manusia,semuanya demi anggota keluarga di rumah,begitulah umumnya tujuan semua orang bekerja terutama seorang pria kepala keluarga.

Bahkan sebagian istri atau ibu kita juga membantu ayah kita bekerja,seolah tanpa lelah mereka berjuang demi kita anak-anaknya agar nanti bisa jadi manusia yang berguna.

Semua orang tua mengharapkan anaknya bisa hidup lebih baik dari ayah atau ibunya.
Sebagai bapak dan suami yang bertanggungjawab mereka tidak takut menentang bahaya demi mencari uang agar keluarganya tetap hidup dan tidak kelaparan.

Mereka bekerja di gunung,di laut,di tempat panas,di gurun,diterpa hujan,di tengah tekanan boss,di udara,di jalanan,bergelantungan di kabel listrik,di dinding gedung tinggi bergantung pada seutas kabel baja dan sebagainya.

Atau pekerja konstruksi di lokasi proyek kehujanan,kepanasan,tinggal dan tidur di mess sederhana dengan resiko keselamatan kerja yang berbahaya.

Dan masih ribuan macam pekerjaan sejenis lainnya yang dalam bekerjanya memiliki resiko keselamatan yang memerlukan "safety" tinggi.

Tapi mereka ikhlas,mereka ridlo berpeluh keringat tubuh pun perlahan rusak dan kadang ada yang sampai cacat,itu semua demi anaknya bisa kuliah,demi anaknya bisa sekolah,demi anaknya bisa hidup lebih baik.

Banyak jenis pekerjaan yang sangat berbahaya dan ekstreem lokasinya.Dari mulai pekerja lapangan seorang insinyur sampai kuli dan buruh kasarnya,ketika sedang melakukan aktivitas kerjanya tak jarang mereka lakukan dengan taruhan nyawa.

Insinyur pengeboran minyak misalnya,teknisi dan ahli perlistrikan,kontruksi bangunan tinggi dan besar,nelayan di laut,pelaut,dan semua profesi apapun mereka tidak menyerah dengan lelah,mereka bekerja demi keluarganya sejahtera.

Jika anda masih kuliah atau sudah bekerja saat ini,pernahkah kita merenungkan pekerjaan ayahmu? Atau ibumu yang juga membantu bapakmu bekerja? Mereka bekerja demi kita sebagai anaknya.

Mungkin mereka tidak akan terdengar mengeluh di hadapan anaknya,mereka tidak ingin anaknya mengetahui bagaimana berat dan beresikonya di tempat mereka kerja.Itu semua karena mereka menyayangimu.

Lalu ketika kita sudah bekerja ?

Apakah mereka menuntut harus kita bayar semua keringat mereka yang dahulu kucurkan demi kita?

Pada umumnya mereka tidak menuntut harus dibayar secara materi.Mereka cukup bahagia jika anaknya yang mereka biayai sukses jadi orang yang mandiri,orang yang baik,hidup normal,selesai tamat sekolahnya,lulus studinya,beres kuliahnya,jadi orang yang lebih baik dari orang tuanya.Hal yang baik-baik tersebut sudah bisa memuaskan hati para orang tua.

Berbakti kepada orang tua,darah dagingmu,orang yang telah menaruhkan nyawanya demi kita hidup lebih baik dengan cara tidak mengecewakan hatinya.

Sekolah atau kuliah lah dengan baik,tidak membuat orang tuamu jadi khawatir,bekerja dengan baik jika sudah bekerja,hidup di jalan yang lurus,hal semacam itu biasanya sudah bisa mereka jadi bahagia dan itu salah satu bukti kita berbakti kepadanya.

Lalu,jika saat ini engkau sudah sukses,sudah tamat studimu,sudah bekerja,sudah mandiri,sudah berpenghasilan,maka hal utama dan terbaik adalah berbakti dulu ke orang tua.

Berbakti dulu ke orang tuamu,ke keluarga,ke negara,ke bangsa,ke agama,dan ke semesta.
Insya Alloh hidup kita diberkahi Tuhan.Semoga.

0 comments: