Senin, 20 Maret 2023

Puasa Ramadhan Membentuk Akhlak Mulia dan Melatih Disiplin Mengelola Nafsu

Salah satu hikmah ibadah puasa sebulan penuh adalah melatih dan membentuk akhlak umat untuk menjadi lebih baik dari tahun yang lalu.

Menahan rasa lapar dan haus dan mengendalikan nafsu yang berlebihan terutama syahwat juga didapatkan dalan hikmah ibadah ini.

Syahwat untuk berbuat maksiat,nafsu serakah,nafsu sombong,nafsu seks,nafsu yang bersifat buruk semua harus dikendalikan bersama ritual dan tata cara ibadah Saum.

Selama sebulan penuh bukan satu atau dua hari,sebulan penuh diwajibkan terus berpuasa kecuali ada sebab yang diperbolehkan.

Mengendalikan diri,tata kelola nafsu kita dilemahkan dengan mengurangi asupan makanan dan minuman pada siang hari.

Secara fisik tentu tidak terlalu banyak energi yang berlebih diproduksi tubuh jasmani.Secara rokhani dan rasa kita disadarkan oleh rasa lapar dan haus yang harus kita tahan hingga saatnya waktu buka pada sore hari.

Saat puasa inilah kita seperti sedang melakukan pembersihan kepada sistem pencernaan untuk fungsi organ pencernaan diberi jeda,setelah 10 bulan terus menerus dijejali berbagai makanan dan minuman tanpa henti.

Rohani atau jiwa kita juga jadi kurang kepekaanya,karena perut dan nafsu selalu terpenuhi bahkan sekali-kali berlebihan dan kekenyangan.

Dalan puasa,kepekaan rasa akan diasah kembali untuk memunculkan rasa bersyukur dan jiwa mampu menafakuri diri dan kehidupan ini.

Sehingga,jika puasanya berhasil dengan baik,atau makbul,diterima Alloh SWT,ciri yang paling kelihatan pada moslem sejati adalah ketika akhlak dan iman seseorang menjadi lebih baik dari hari kemarin.

Yang ibadah puasanya sukses diterima Alloh,selain setelah puasa keimanan dan kepercayaannya semakin kuat,spiritualnya lebih cerah juga akhlaknya menjadi orang yang berakhlak mulia.

Hidupnya jadi lebih bermanfaat,lebih berkah,lebih baik attitude dan hubungan sesama makhluk-Nya lebih harmonis,berkah,bermanfaat,menjadi Rahmat bagi alam semesta.

Itulah sejatinya Puasa Ramadhan yang diibaratkan sebagai bulan "pembakaran" secara spiritual bagi muslim dan sebagai proses reset ulang akhlak kita agar menjadi lebih baik dan mulia dari sebelum bulan puasa saat ini.

Sehingga pada saat IdulFitri,dirinya kembali ke fitrah,menjadi suci kembali lahir batin dan menjadi manusia yang mulia setelah hari Idulftri dan seterusnya.

Selamat menunaikan ibadah Puasa untuk pembaca yang moslem.

#bernadaindo.blogspot.com

0 comments: