Hidup jaman gadget dan internet
harus menambah dan memperhitungkan pos anggaran pengeluaran uang buat beli fulsa.
__________________________
Fulsa adalah makanan untuk sebuah gadget atau HP smart dan gadget internet lainnya.Untuk menjalankan gadget yang kita punya semisal HP smart atau PC yang berhubung dengan jaringan provider internet agar hidup dan bisa digunakan memerlukan "si anu "ini,..FULSA.!
Meskipun bisa saja anggaran ini di akali dengan mencuri sinyal tetangga atau sinyal yang kebetulan hadir di network kita,atau memakai jaringan perusahaan atau memburu yang gratisan di cafe-cafe atau nebeng di rumah teman,tetapi itu semua sifatnya temporer dan sebagian "illegal",tentu saja mempunyai nomor atau chanel jaringan langsung milik pribadi lebih aman terkendali dan mantap..malah mantaps biar lebih afdol hehe..
Kalau saya sedang di Saudi harga fulsa dilihat dari "sudut pandang" ..penghasilan seorang TKI informal macam saya terlalu mahal,sebut saja buat internetan saja fulsa 5GB harganya sekitar 50 riyal setara dengan 125 ribu rupiah duit Indonesia.
Dan kalau saya mau bisa saja mencuri sinyal yang terbuka dari tetangga tetapi perasaan aduh tak enak,bukan sok alim tetapi prinsip saya kapan lagi diri ini mau tobat hehe..kalau masih suka memakai barang yang haram (sinyal oranglain yang dipakai kita tanpa ijin yang punya itu mencuri kan.? dan mencuri adalah Haram,berdosa).
Biasanya saya pakai yang 5GB saja,cukup beli online 49 riyal beres deh bisa internetan,meskipun saya terpaksa harus menghemat sekali menggunakan fulsa dengan seefisien dan seefektif mungkin,seperti hanya buka facebook kalau bener-bener sudah mau ngobrol dengan teman,atau membuka blog kalau mau nambah ilmu ke alamat situs tertentu,atau dikala mau menjenguk rumah sendiri (blog pribadi) dan memposting tulisan.
Ada sih yang unlimited kalau di KSA sekitar 200 riyal ke atas tergantung paket program dan usianya hanya satu bulan saja.Kalau untuk ukuran orang Saudi duit segitu mungkin tak begitu "menggoyang"stabilitas ekonomi rumah tangganya,tetapi untuk dompet TKI informal..? wah itu hampir separuh gaji bulanan kami.
Yang itu paket khusus dari kartu nomor dan fulsa internet,tetapi kalau rekan PRT yang awam mereka memakai fulsa telepon biasa untuk berinternet,waduh kasihan tarifnya hampir sama dengan tarif percakapan di telepon,mahal.Tidak heran jika mereka sampai ada yang menghabiskan gajinya sampai 500 ryal hanya untuk anggaran beli fulsa,padahal gaji mereka hanya 800 riyal sebulan.
Menjadi TKI di Saudi memang berbeda dengan situasi di negara yang lain,budaya terkurung dan tidak bebas bergaul menjadikan internet sebagai pelampiasan mereka berinteraksi dengan dunia luar,terutama jejearing sosial Facebook,YM, dan lain-lain.Meskipun facebook saudi membuka cannel gratis dari STC (Saudi Telecom) tetapi tanpa fitur foto hanya tulisan saja.Tetap saja TKI memburu facebook berfoto dengan resiko harus bayar fulsa.
Hari gini memang hidup tanpa gadget terasa tak komplit hidup ini,bukan saja untuk ikut trend saja tetapi seperti sudah menjadi kebutuhan,paling tidak sebagai "kebutuhan rokhani dalam tanda kutip".
Tak ada salah dan terserah masing-masing toh itu kepentingan dan urusan pribadi,tetapi lebih baik jika kita bijaksana terhadap pos pengeluaran yang satu ini,pos pengeluaran membeli fulsa.
harus menambah dan memperhitungkan pos anggaran pengeluaran uang buat beli fulsa.
__________________________
Fulsa adalah makanan untuk sebuah gadget atau HP smart dan gadget internet lainnya.Untuk menjalankan gadget yang kita punya semisal HP smart atau PC yang berhubung dengan jaringan provider internet agar hidup dan bisa digunakan memerlukan "si anu "ini,..FULSA.!
Meskipun bisa saja anggaran ini di akali dengan mencuri sinyal tetangga atau sinyal yang kebetulan hadir di network kita,atau memakai jaringan perusahaan atau memburu yang gratisan di cafe-cafe atau nebeng di rumah teman,tetapi itu semua sifatnya temporer dan sebagian "illegal",tentu saja mempunyai nomor atau chanel jaringan langsung milik pribadi lebih aman terkendali dan mantap..malah mantaps biar lebih afdol hehe..
Kalau saya sedang di Saudi harga fulsa dilihat dari "sudut pandang" ..penghasilan seorang TKI informal macam saya terlalu mahal,sebut saja buat internetan saja fulsa 5GB harganya sekitar 50 riyal setara dengan 125 ribu rupiah duit Indonesia.
Dan kalau saya mau bisa saja mencuri sinyal yang terbuka dari tetangga tetapi perasaan aduh tak enak,bukan sok alim tetapi prinsip saya kapan lagi diri ini mau tobat hehe..kalau masih suka memakai barang yang haram (sinyal oranglain yang dipakai kita tanpa ijin yang punya itu mencuri kan.? dan mencuri adalah Haram,berdosa).
Biasanya saya pakai yang 5GB saja,cukup beli online 49 riyal beres deh bisa internetan,meskipun saya terpaksa harus menghemat sekali menggunakan fulsa dengan seefisien dan seefektif mungkin,seperti hanya buka facebook kalau bener-bener sudah mau ngobrol dengan teman,atau membuka blog kalau mau nambah ilmu ke alamat situs tertentu,atau dikala mau menjenguk rumah sendiri (blog pribadi) dan memposting tulisan.
Ada sih yang unlimited kalau di KSA sekitar 200 riyal ke atas tergantung paket program dan usianya hanya satu bulan saja.Kalau untuk ukuran orang Saudi duit segitu mungkin tak begitu "menggoyang"stabilitas ekonomi rumah tangganya,tetapi untuk dompet TKI informal..? wah itu hampir separuh gaji bulanan kami.
Yang itu paket khusus dari kartu nomor dan fulsa internet,tetapi kalau rekan PRT yang awam mereka memakai fulsa telepon biasa untuk berinternet,waduh kasihan tarifnya hampir sama dengan tarif percakapan di telepon,mahal.Tidak heran jika mereka sampai ada yang menghabiskan gajinya sampai 500 ryal hanya untuk anggaran beli fulsa,padahal gaji mereka hanya 800 riyal sebulan.
Menjadi TKI di Saudi memang berbeda dengan situasi di negara yang lain,budaya terkurung dan tidak bebas bergaul menjadikan internet sebagai pelampiasan mereka berinteraksi dengan dunia luar,terutama jejearing sosial Facebook,YM, dan lain-lain.Meskipun facebook saudi membuka cannel gratis dari STC (Saudi Telecom) tetapi tanpa fitur foto hanya tulisan saja.Tetap saja TKI memburu facebook berfoto dengan resiko harus bayar fulsa.
Hari gini memang hidup tanpa gadget terasa tak komplit hidup ini,bukan saja untuk ikut trend saja tetapi seperti sudah menjadi kebutuhan,paling tidak sebagai "kebutuhan rokhani dalam tanda kutip".
Tak ada salah dan terserah masing-masing toh itu kepentingan dan urusan pribadi,tetapi lebih baik jika kita bijaksana terhadap pos pengeluaran yang satu ini,pos pengeluaran membeli fulsa.
0 comments:
Posting Komentar