Pernahkah suatu waktu emosi kita terasa hampa ?,atau merasa lemah,lelah dan tidak bersemangat,atau kecapean yang sangat,atau merokok tetapi tidak ternikmati,atau tengah memakan sesuatu tetapi tidak terasa nikmatnya,atau sedang berwisata tetapi tidak ternikmati panorama atau suasana wisatanya,atau sedang menikmati kue coklat tetapi tidak terasa kelezatannya ?.Itu indikasi bahwa kita sudah kena depresi walau masih di status depresi ringan.
Depresi,dimana keadaan seseorang telah berada di situasi emosi bersedih dan bersuasana tidak nyaman berlebihan.
Gelisah,sulit tidur,melamun,perasaan berdosa,persaaan bersalah atau malah perasaan tidak senang dan tidak nyaman berlebihan,menjadi pelupa,konsentrasi menurun,berat badan merosot menurun,nafsu makan berkurang atau malah sebaliknya nafsu makan jadi terlalu bersemangat sehingga berat badan secara drastis meningkat dan menggelembung dengan cepat itu termasuk depresi juga.
Depresi paling khusus dan berbahaya jika perasaan tertekan dan stress serta bersedih yang sudah akut dan berat,sehingga bisa menimbulkan keputusasaan yang hebat,kemungkinan muncul putus harapan dan menginginkan berakhirnya kehidupan,ingin segera mati.
***
Gejala dan indikasi di atas semua biasanya berawal dari bertumpuknya segala macam jenis persoalan hidup yang terlalu menumpuk dan banyak.
Problema diri pribadi,kesusahan-kesusahan,tertekan,dan berbagai masalah sehari-hari yang terlalu dalam di pikirkan tanpa disertai usaha-usaha penyelesaian dengan segera,atau mudah putus asa dalam mencari solusi terbaik memecah masalah-masalah yang menimpa.
Sehingga masalah yang tertunda segera tertumpuk lagi oleh masalah-masalah berikut yang kecil maupun masalah besar dan sulit.
Cobalah kawan,sedikit bersantai dengan masalah !,masalah dipikirkan itu harus tetapi jangan sampai menjadi sebuah pemikiran yang terlalu mendalam,sehingga kita hanya sibuk dan membuang waktu dengan hanya memikirkannya saja.Kasihanilah diri kita,jiwa dan tubuh kita,jangan disia-siakan hanya untuk hidup menjadi stress dan depresi,tertekan dan mati layu sebelum berkembang.
Mari bangkit dan sayangi diri ini,nikmati kehidupan dengan santai dan enjoy,berusahalah untuk memandang segala macam masalah dengan tenang,sehat dan santai,tetapi tetap dengan berusaha memukul dan menghancurkan masalah di depan kita sedikit demi sedikit dan bertahap.
Jangan menunda atau menyepelekan hal-hal yang kecil,segera selesaikan masalah yang kecil-kecil,melangkah beraksi dan urus itu masalah dengan segera,agar tidak jadi menumpuk di kumpulan masalah hidup kita.
Masalah apapun jangan dihindari,karena pada dasarnya semua kehidupan tak akan bisa lepas dari masalah,baik masalah yang manusiawi hasil perbuatan kita atau kadang masalah yang timbul dari lingkungan kita.
Hadapai dengan tegar,pupuklah terus keimanan dan keyakinan kita terhadap kepercayaan bahwa Tuhan akan membantu kita bila kita percaya penuh ke Dia,dengan disertai oleh usaha yang maksimal dari tubuh dan jiwa kita.
Perbanyaklah silaturahmi,berhubungan dengan orang-orang atau teman yang berpengalaman tentang hidup,diskusilah dengan mereka tentang masalah hidup,berbagi pengalaman dengan mereka-mereka yang telah punya pengalaman di kehidupan,minimal secara umur dan wawasan dia telah lebih banyak dari kita,bisa orang tua,bapak,ibu,paman,bibi,guru sekolah,guru ngaji dan yang lainnya,atau belajarlah selalu dari apapun siapapun tentang pengembangan diri dan pengendalian diri.
Jangan putus asa,depresi timbul berawal dari sebuah keputusasaan seolah jalan keluar dari segala masalah sudah buntu,di tambah dengan kebiasaan menutup diri dari lingkungan dan terlalu menyalahkan keadaan diri serta selalu menyalahkan nasib karena kurang terpupuknya keimanan.
Salah satunya ayo kita berbagi pengalaman hidup,saling memberi inspirasi tentang semangat dan menikmati kehidupan yang sangat singkat ini.Syukuri nikmat yang ada,niscaya Tuhan akan menambah nikmat-nikmat berikutnya.
Banyak-banyaklah Silaturahmi dengan Tuhan dan sesama,itulah obat depresi yang paling mujarab.Insya Allah,God willing!.Salam silaturahmi.
Penulis :Aang WDjampang,disarikan dari berbagai sumber.
0 comments:
Posting Komentar