Kamis, 12 April 2012

Cepen : Bunga Kertas di Selabintana (bag.1)

Cerita Tiga Bagian :
Bunga Kertas di Selabintana
Oleh : A.Wierodjampang







Sukabumi,3 April 2001


Jasmine sudah bersiap untuk angkat kaki dari rumah kostan yang baru ditempatinya satu tahun itu,entah mengapa Yasmin mendadak mau pindah,bahkan ketika Haji Barkah pemilik rumah kost-kostan menanyakan alasan pindahnya pun,Jasmine tetap bungkam,hanya menjawab tidak ada apa-apa hanya untuk mencari suasana baru saja,katanya.


Rencana pindahnya masih di Sukabumi  dari Tanjungsari sekarang  pindah ke sekitar Benteng sebelah selatan Sukabumi.


Jasmine sudah dapat calon tempat kost yang baru itu,namun masih di reparasi," butuh empat hari neng,perbaikannya.." kata Mang Engkus pemilik kost-kostan calon tempat barunya.

Tapi hari ini mendadak rencana itu hangus di kepalanya,Jasmine jadi berubah pikiran sejak bertemu dan disarankan Indah teman akrabnya.


Mereka kenalan secara tidak sengaja,ketika Jasmine mau parkir motornya mendadak oleng kepalanya pusing dan hampir jatuh,saat itu banyak orang menolong dan yang paling serius menolongnya  Indah Fathamubina,seoarang wanita sebayanya yang bekerja sebagai Guru di sebuah SLTP di sana,sejak itu hubungan mereka akrab,Indah yang biasa Jasmine manggil Indah atau cukup dengan Teteh saja atau Teh Indah.


"kamu pindah ke rumahku dulu aja Yas,nanti kalau kondisi kamu sudah baik boleh cari rumah kontrakan di sekitar komplek rumahku " begitu Indah berkata ke Jasmine suatu saat ketika Indah tahu bahwa Jasmine sudah tak betah di tempat lamanya.


Jasmine hanya mengangguk dan ngucapin terima kasih saja waktu itu,Jasmie orangnya kurang suka kalau merepotkan orang lain,dari sejak di Bangka Jasmine selalu berusaha mandiri,kecuali keuangan yang masih harus disubsidi oleh ortunya karena gaji yang didapat tidak cukup untuk biaya sehari-hari ditambah biaya kuliah.


Jamine sudah dua tahun ini pindah tempat tinggalnya,dua tahun yang lalu dia kost di Bandung di Jalan Pungkur dekat Dewi Sartika,sekitar tahun 1999 satu tahun setelah lengser Suharto Jasmine melamar kerja di Bandung walau masih status mahasiswa tingkat dua,karena prestasi yang bagus Jasmine diperbantukan ke kantor cabang Sukabumi oleh perusahaannya.


Sejak itu pula Iyas nama panggilan akrabnya,kependekan dari Jasmine (dibaca Yasmin),tinggal di Sukabumi demi lebih dekat dengan kantor tempat bekerja,sedangkan kuliahnya di Bandung di kejar oleh naik bis karena hanya sisa sedikit lagi saja mengurus sks-sks yang belum mantap atau rampung ditambah dengan persiapan-persiapan menjelang sidang dan skripsi tinggal itu-itu saja,jadi bisa terkejar oleh naik bis patas Bandung-Sukabumi jika ada jadwal kuliah.


Cape memang,tapi wanita seperti Jasmine memang lain,energinya seolah tak pernah padam.Energik dan selalu saja ada sesuatu untuk dikerjakan besok-dan besok,Indah suka menyebut temannya ini si wanita robot," dasar kamu mah robot ...coba rehat deh bentar...,'begitu candaan Indah ketika Yasmin sibuk banget dengan kegiatannya.


Yasmin tak begitu peduli apa kata teman akrab yang sudah dianggap saudaranya itu,hanya menjawab "saya memang robot..In..," ujarnya sambil lalu,kadang sambil berjalan masuk ke kamar mandi atau mau berangkat kerja.


Seminggu ini Jasmine benar-benar sibuk,di kantornya penuh seabrek target dan program-program baru yang melibatkan dirinya,di kampus juga semakin dekat dengan masa-masa pengajuan dan menggarap skripsi,pergi pagi pulang tengah malam.


Beruntung ada saudara Indah yang sering mengawal dan menjemput bila waktu pulang Jasmine menjelang tengah malam.


Hanya satu bulan saja Jasmine menumpang tidur di rumah Indah,meskipun suami Indah sama sekali tidak keberatan seandainya Jasmine terus tinggal di sana,namun Jasmine merasa akan lebih nyaman bila tinggal di rumah sendiri meskipun rumah kontrakan.


Rumah kontrakan yang baru didapat satu minggu yang lalu terletak di Selabintana,sebuah daerah yang sejuk di wilayah utara dataran tinggi Sukabumi,bila perjalanan diteruskan menanjak ke utara akan bertemu dengan areal perkebunan teh yang luas dan berakhir di Hutan Gunung Gede sebelah selatan hampir berbatasan dengan wilayah Gunung Gede wilayah Cianjur.


Rumah barunya atau tepatnya kontrakan barunya itu sebuah bangunan kuno bermodel klasik seperti jaman hindia Belanda masih berkuasa,namun sudah di renovasi dengan lebih baik.


Sudah berlantai keramik dengan tembok-tembok dinding yang baru meskipun modelnya tidak berubah,tetap klasik,kuno dan sangat sedap dipandang dari jalan Selabintana yang langsung menuju pusat kota.


Hawanya sejuk malah termasuk dingin,jika pagi atau malam tidak jarang suasana sekitar banyak berkabut dan romantis.


Jasmine langsung betah menempati rumah barunya itu,selain suasana sejuk rumah dan tamannya itu yang membuat Jasmine betah berlama-lama kalau sedang libur untuk sekedar menikmati taman bunganya di samping kanan rumah itu


Aneka bunga tumbuh disana,beberapa jenis bunganya konon sudah ada yang ditanam sejak pemilik pertama rumah itu tinggal disana,bunga cempaka putih,melati,bakung,kaktus,kembang wera,rincik bumi,beringin yang  dibonsai yang paling menarik Jasmine adalah bunga kertas di sudut taman yang sangat indah jika bunganya sedang mekar dan tumbuh,warna warni walau masih dengan pohon yang sama


......bunga-bunga kertas itu mengingatkan pada memori beberapa tahun yang lalu ketika masih di tinggal di jalan sebuah kamar kost jalan Pungkur Bandung,ada kenangan yang tak pupus begitu saja dengan bunga yang satu ini,dan kini kembang itu hadir lagi di halaman rumahnya..di Selabintana........(AWD-cerpen3bagian)


Bersambung ke bagian II...

0 comments: