ilustrasi:shutterstock.com/awdjampang. |
SBY,Susilo Bambang Yudhoyono,Presiden RI saat ini,presiden kita Indonesia.Beliau punya power,punya jabatan,ganteng,gagah,berwibawa dan tentu saja uangnya banyak..wajar dunk uangnya banyak,karena tanggungjawabnya pun banyak dan besar.
BBM,ya dewasa ini terutama di Indonesia terjadi dua istilah singkatan terpopuler yang dikenal umum, BBM yang berarti BlackBerry Masanger dan satunya lagi berarti Bahan Bakar Minyak.
BBM sebagai Balckberry saya tak begitu tertarik mengulasnya (karena tak punya BB nya hehe),tetapi BBM kali ini BBM (Bahan Bakar Minyak) terutama minyak tanah dan Bensin (premium atau pertamax).
Saya,SBY dan BBM lalu apa hubungannya ?,wah banyak meskipun diantara kami bertiga tidak berdekatan secara fisik,malah saya dan SBY belum pernah berjumpa apalagi kenal dekat.
Saya kenal SBY dari siaran TV,media masa,dan internet sebagian saya kenal dari spanduk-spanduk kampanye dahulu ketika akan menjadi Presiden.
Persamaannya yaitu saat ini saya dan SBY sama lagi pusing dengan BBM,tetapi pusing yang berbeda,SBY pusing dengan keputusan apakah minyak naik atau tidak ?
Pusingnya disatu sisi SBY sayang rakyatnya tidak mau menaikkan harga BBM di dalam negeri,tetapi di satu sisi SBY bingung juga karena harga minyak mentah dunia telah naik,bila harga minyak mentah dunia naik otomatis beban subsidi juga naik dan seterusnya pembaca lebih mengerti deh hehe.
Meskipun yang membuat keputusan naik atau tidaknya bukan hanya oleh SBY saja,termasuk oleh DPR,tetapi sebagai rakyat kecil saya tak tahu menahu yang saya tahu Bapak SBY lah pemimpin kami yang harus bertanggungjawab terhadap keputusan ini.Maklum kan saya pemikirannya rakyat kecil banget gan.
Nah saya pusing juga..saya sebagai rakyat miskin kecil dan tak punya pengahasilan besar,saya pusing bila harga BBM naik semua harga kebutuhan pokok akan naik,sedangkan penghasilan saya tidak naik.
Dengan harga BBM naik ,beban saya sehari-hari semakin berat,meskipun saya tetap beriman bahwa rejeki itu urusan Tuhan,tetapi ya tetap kalau urusan duit kita yang ngatur bukan..?.
Masa sih apa-apa selalu di serahkan ke Tuhan,Masalah nasib dan kehidupan manusiwi lainnya, bukankah Tuhan juga berfirman sebagai berikut"Allahtidak akan merubah nasib suatu kaum,kecuali kaum (makhluk) itu sendiri yang merubahnya", jangan sampai kita belum apa-apa sudah bagaimana Tuhan.Bagaimana nanti dengan sekali-kali tetap ngedumel dan pusing pula,karena Tuhan membiarkan yang ngurus pengeluaran duit ke makhlukNya,masa Tuhan harus turun tangan mengatur duit makhluk,enggak kan..?,hal-hal demikian tetap syariatnya kita yang menjalankan.
Balik maning ke topik...
Nah begitulah, bagaimana dengan pembaca..?..ngaku aja deh..bagi yang pasa-pasan seperti saya pasti berat juga ya kalau harga BBM naik.
Kalau rekan yang kaya dan banyak duit sih enggak masalah,tetapi apakah semua keluarga anda juga orang kaya,sama seperti anda misalnya..?,apakah anak-anak anda nantinya akan seperti anda saat sekarang,banyak duit,gaji gede tak kurang suatu apa,belum tentu bukan...?
...kepanjangan bikin tambah pusiang mikirnya...hehe..
Kalau harga BBM dalam negeri terus naik turun turun naik tidak tetap dalam periode yang panjang,stabilitas harga akan jadi tidak menentu,dengan tidak menentu harga ini,ekonomi di kalangan rakyat kecil jadi tidak menguntungkan secara umum.
Nah itulah Saya dengan opini rakyat miskinnya,saya tidak peduli harga minyak dunia naik,yang penting bagaimana pemerintah RI bisa mencari solusi terbaik masalah BBM ini.
Terlalu kepanjangan deh jadi ngawur..semoga Tuhan memberi Taufik dan HidayahNya kepada kita sekalian.Amin.
0 comments:
Posting Komentar