Rabu, 20 Juni 2012

Bayar Hutang Pakai Duit Bukan Pakai Dukun

Bagi yang sudah pernah terbelit dan terjerat Hutang pasti sudah merasakan bagaimana panik dan bingungnya untuk keluar dari jeratan hina tersebut.Tetapi bagi pembaca yang belum pernah,jangan sampai deh,semoga,karena jeratan hutang itu sangat hina dan sama sekali tidak nyaman serta bisa "mematikan" diri kita pelan-pelan.

Tidak sedikit orang yang bangkrut dan berhutang lalu hidupnya menjadi gila,stres dan berpenyakitan,bagi teman yang belum terjerumus ke hutang,ke lingkaran setan utang bunga berbunga hati-hatilah,jika sedang bergelimang hutangpun saat ini,cepatlah selesaikan dan dengan perlahan-lahan lepaslah usaha kita yang selalu bergantung kepada hutang, berapapun jumlah dan nilainya,hutang adalah beban,hutang adalah milik orang lain,bukan hak kita.

Berbagi pengalaman dan pernah mengobrol dengan banyak teman saya yang pernah mengalami kebangkrutan dan terjerat lilitan hutang yang cukup rumit dan seolah nilai hutangnya selangit,macam-macamlah sebab punya hutangnya kebanyakan dari sebab kelalaian dan pengetahuan serta pengalaman yang awam terhadap bahaya berhutang.Menyepelekan bahaya-berhutang.

Ditambah kebanyakan buah dari kesombongan serta korban cara berpikir terlalu besar dalam tanda kutip,akibat melahap dengan mentah teori motivasi yang melangit tidak disertai kebijakan berpijak ke bumi,kebanyakan yang begini pikirannya terus melangit dan baru sadar ketika masa sulit dan kegagalan-kegagalan telah melanda,karena buah tindakan yang terlalu melangit tadi.

Balik ke jeratan hutang,sebelumnya mohon maaf saya bukan tidak menghormati adat budaya di sebagian besar kebiasaan kita,yang jika ada masalah hidup banyak orang yang pergi dengan mencari jalan keluar lewat jalan supranatural atau lebih tepatnya pergi ke dukun untuk meminta pertolongan.

Akan panjang bila bicara tentang perdukunan,bukan saatnya kita ulas masalah dukun saat ini,lain kita akan coba mengangkat tema perdukunan jika ada umur dan kesempatan.Secara sekarang hubungannya dengan selalu banyak orang yang berhutang malah menginap di kuburan,peziarahan dan di pergi ke dukun untuk berniat supaya utangnya lunas.

Termasuk ke dukun jika sudah terbelit hutang,sekali lagi silahkan hak-tiap orang mau berbuat apapun,mau pergi ke dukun,mau pergi ke tukang gergaji,mau pergi ke gunung,ke laut ke mana saja sesuka engkau..hehe,dengan tujuan agar hutang bisa lunas.

Bila sudah kadung terjerat hutang,pengalaman penulis tak usahlah kita panik dengan terus menggadaikan iman kita dan mencari pertolongan dukun,langkah terbaik adalah berdoa dan berusaha,inilah langkah yang muajarab untuk keluar dari jeratan hutang.

Logikanya Hutang ,atau urusan hutang piutang hanya akan selesai jika paling tidak ada dua hal berikut :

!.Hutang dibayar tunai dengan uang kontan atau dengan barang sesuai nilai yang disepakati.

2.Hutang akan lunas jika nilai hutangnya diberikan secara sukarela oleh si pemberi hutangan itu kepada si peminjam,di pusokan.Dibebaskan dan istilah lain sebagainya.

Namun yang nomor dua jarang terjadi dalam bisnis,apalagi nilainya berjuta-juta misalnya hehe..,yang terbaik usahakan dan berdoa terus dengan cara masuk akal,dengan menjual harta kita,atau dengan bekerja kuli lagi lalu hasilnya bayarkan.

Kalau punya hutang lalu datang ke dukun,apalagi dukun tukang tipu,wah alamat kita akan punya hutang baru lagi deh karena biasanya dukun tipu sukanya meminta ritual aneh-aneh yang memerlukan biaya yang jumlahnya besar.

Dan hutang hanya akan lunas jika sudah dibayar tunai kontan oleh si peminjam kepada si pemberi hutangnya.Bayar tunai hutang yaitu dengan duit kontan bukan ritual-ritual perdukunan apalagi dukunnya yang palsu hanya praktek tipu menipu.

Hanya berbagi pengalaman saja,selanjutnya silahkan terserah anda..met malam gan semua..

*),lain kali insya Allah kita tulis dukun yang baik dan dukun yang buruk menurut opini saya pribadi.

0 comments: