Minggu, 24 Juni 2012

Bisnis yang Bebas dari Hutang Part : II

Di tulisan yang lalu saya pernah mengulas walaupun hanya catatan ringan saja tentang mari mencoba merubah mindset dari bisnis yang selalu harus ada hutang menjadi bisnis yang bebas hutang.Terutama hutang dari mulai modal awal.

Secara global dan makro dalam bisnis yang lebih universal peniadaan hutang adalah mustahil,apalagi dalam sebuah permainan bisnis besar dan memang mindset pemainnya atau sistemnya sudah terbiasa dengan hutang,ditambah dengan niat awal memulai usahanya,tujuan utama berbisnisnya memegang peranan penting dalam gaya berhutang di usaha selanjutnya.

Yang menjadi catatan saya dalam berbagai tulisan ini lebih bersifat lokal atau lebih sempitnya mulai dari diri sendiri bersifat perorangan dan atau siapa saja yang berminat,hidup sehat,bisnis sehat tidak berhutang,prinsip secara pribadi.

***
Persoalannya hanya di mindset,pola pikir dan mental dasar seseorang si usahawan itu sendiri,niat yang kuat dan prinsip yang teguh dengan kepercayaan diri dan pengalaman akan memberi dorongan kuat dan positif terhadap niat berusaha,berbisnis tanpa hutang.

"Bisnis tanpa hutang,usaha tanpa hutang"

Ya pertama kali yang harus ditanam dalam-dalam ke semua sendi-sendi diri kita prinsip itu,bagaimana merealisasikannya..?,apakah mampu atau tidak mampu ?,bisa atau tidak bisa ?

Itulah yang masih terus kita gali,dalam berbagai skala dan kelas usaha apapun sebenarnya bisa dan akan selalu ada cara untuk berbisnis tanpa hutang,artinya semua harta dan modal yang dijalankan sebagai kegiatan usaha kita semuanya adalah milik sendiri bukan hutangan,bukan hasil hutang pinjaman dari pihak lain,selalu kontan dalam setiap transaksi,idealnya tidak punya hutang dan tidak punya piutang.

Wow keren ya,enggak punya hutang dan enggak punya piutang (dalam bisnis kecil bro..),apakah bisa..?

Mari kita lihat sebuah kisah inspiratif dari salah satu kebijakan dan langkah oke seorang walikota Solo Pak Joko Widodo,saya ambil yang sedang aktual saja ya,tentu contoh inpsiratif lainnya banyak sekali.

"Yaitu,ketika masa pengurusan membuat KTP bisa menghabiskan dua atau tiga minggu baru jadi dan sarat dengan korupsi,atau uang sogokan ke petugas lapanganya,maka Mas Jokowi membuat sistem yang menjadikan pembuatan KTP di sana menjadi satu jam bisa kelar dan beres bersih dari korupsi."

Sebelumnya - Mengurus KTP di sana Tiga minggu baru beres.


Setelah innovasi Pak Jokowi - Mengurus KTP Satu jam selesai.


Ini artinya apa..?sesuatu yang sudah biasa dilakukan dengan salah dan sudah mendarah daging,jika ada niat yang kuat disertai langkah-langkah cerdas dengan mempersiapkan berbagai variabel dan elemen pendukungnya,atau sistem pendukungnya maka hal yang tadinya bobrok dan sudah terbiasa,bisa dirubah menjadi lebih lebih baik dan pasti menguntungkan dari berbagai segi terutama memuaskan hati semua pihak.

Begitupun jika kita berniat untuk hidup bebas dari hutang,termasuk berbisnis tidak memakai Hutang.Masalahnya adalah ada pada mindset kita,pada pola pikir dan langkah nyata kita,selain faktor-faktor pendukung lainnya.

Lebih jauh nanti kita catat lagi ulasannya ya gan,atau silahkan berbagi pengalaman tentang ini di komentari di kolom komen,saya tunggu sekali.

Mari menuju hidup lebih baik dan semangat terus berbagi pengalaman yang bermanfaat,Insya Allah.Dari hal-hal terkecil dan dari diri sendiri dahulu.

Selamat pagi semua.

Artikel terkait,silahkan berkunjung di :Usaha Kecil Mungkinkah Tanpa Hutang ? (Opini)

2 comments:

mari bertekad melunasi hutang dan tidak hutang lagi, hehehe...

salam mas Aang,
terima kasih tulisannya sangat motivatif.

Halo Mbak,wah makasih mampirnya,

makasih telah menyimak mbak,hanya catatan ringan saja mbak hehe.

senang saya selalu disimak senior saya nih hehe..

ditunggu kritiknya mbak,salam semangat berkarya.