Kamis, 05 Juli 2012

Belajar Sukses dari Pengusaha Konvensional

Pengusaha-pengusaha konvensional terutama yang mulai buka usaha di era 1960 an sampai awal 1980 an,yang bergerak di perdagangan umum maupun di bidang per-saudagaran kecil bahkan bergerak dari jenis super kecil mereka banyak yang berhasil,artinya tidak sedikit yang bisa merubah nasibnya dari asalnya orang miskin menjadi orang berada bahkan kaya raya. 
 Kenyataan bahwa mereka berusaha dari yang asalnya hanya warung kecil penyedia sembako biasa saja di suatu kampung atau kota kecamatan lalu menjadi grosir dan agen distributor yang besar sehingga menambah keuntungan yang menghasilkan banyak uang dan menambah harta mereka. 
Padahal jika dilihat dari tingkat pendidikan formal mereka kebanyakan hanya lulusan SD saja,atau beberapa orang ada yang tidak tamat sampai berijazah SD,tetapi secara materi dan menjalankan usaha mereka telah membuktikan sukses dan berhasil.

Selain karena memang momentum dan waktu serta kondisi ketika awal mereka buka usahanya lain kondisi dengan saat ini,ternyata diantara mereka itu telah ada jiwa entrepreneur alami yang mereka kembangkan langsung dalam praktek,bahkan mereka seolah tanpa teori yang menjelimet.
Lucu juga sebenarnya,coba misalnya mereka tidak menggunakan pembukuan yang rumit tetapi cukup mencatat di buku tulis merk leces saja atau membuat nota dan bon-bon belanjaan cukup di karton bekas bungkus rokok atau bekas kemasan produk lainnya,padahal nilai belanjaannya jutaan rupiah atau paling tidak ratusan ribu.Jadi tidak anggaran untuk membuat faktur dan membuat nota.(tentu saja sesuai jamannya dahulu).

Apa saja yang bisa diambil hikmahnya dari yang berhasil diantara mereka itu,diantaranya berhasil saya catat sebagian,ya sebagian tidak bisa seluruhnya saya tulis misalnya:

1.Mereka selalu jujur dan tidak pernah ingkar janji dengan klien,baik kepada partner bisnis sebagai pamasok maupun kepada partner sebagai konsumennya,mereka berusaha untuk tidak wanprestasi terhadap suatu perjanjian kerjasama.Sangat disiplin dan cermat.

2.Semua kegiatan bisnis mereka mereka asli dan natural apa adanya ,tidak ada rekayasa dan spekulasi atau permainan kotor atau bohong-berbohong lainnya di dalam kegiatan bisnisnya.

3.Mereka gemar bertanya kepada sales-sales yang datang kepadanya,lalu mereka secara diam-diam mengambil pelajaran bsinis dari sales dan partner bisnisnya di kota-kota yang kebanyakan guru mereka itu warga keturunan etnis China yang sudah terkenal permainan dan trik-trik bisnisnya yang hebat-hebat.

4.Sangat menjaga nama baik dan kredibilitas diri pribadi dan perusahaanya,sehingga mereka menjadi orang-orang yang layak dipercaya dan terjamin kejujurannya,tidak dan tak ada curang.

5.Mereka rata-rata hidup lurus dan religius,dekat dengan Tuhan.

6.Mereka pandai berinvestasi dengan cerdas,yaitu selalu menginvestasikan duitnya bukan ditabung di bank-tetapi diinvestasikan di stock barang-barang dagangan,membeli tanah dan sawah,membeli ternak,dan membeli perhiasan emas,bahkan banyak yang membeli emas batangan.

7.Sabar dengan proses,biasanya mereka ulet,pelit sedikit,rajin dan sabar dengan proses,beberapa diantaranya masih menggunakan toko asal yang tua dan reyot sejak dari awal mulai buka usahanya,padahal jika melihat omset dan hartanya sudah ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah.

8.Hidup benar dan selalu lurus.

9.Menjadikan isteri mereka menjadi Bendahara terpercaya,termasuk menjadi "manajer' di toko atau kios dan perusahaannya,jalinan semangat bersatu antar suami dan isteri.

10.Sangat teliti dan banyak pertimbangan kalau sudah berurusan dengan hutang,tidak gampang memutuskan untuk membuat hutang.

11.Berbelanja dan berpenampilan sederhana,pelit,hemat,cermat dan tidak mendahulukan penampilan tetapi mereka selalu memprioritaskan orientasi kepada hasil nyata usaha mereka daripada sekedar penampilan berlagak Boss.

12.Pengeluaran pribadi mereka hanya setelah mempertimbangkan fungsi dan kegunaan dan faktor kebutuhan mendesak saja,jika hanya untuk kebutuhan yang tidak terlalu penting mereka pantang mengeluarka uang sepeserpun.

Dan masih banyak lagi yang lainnya yang belum bisa saya muat,insya Allah lain waktu disambung lagi.
Selamat pagi.

0 comments: