Selasa, 10 Juli 2012

Keamanan Lingkungan,Terabaikan ?

Ngeri sekali atau khawatir dan trenyuh atau entah rasa apalagi ketika banyak membaca dan meihat berita kriminal di seluruh pelosok tanah air.


Pencurian,pemalakkan,garong,pemerkosaan,clurit.penusukkan,dan penganiyaan serta berbagai jenis kriminal kecil maupun besar,sampai tawuran antar kampung.

Baru-baru ini seperti dirilis berita bandung.detik.com,memuat telah terjadi bentrokan antar para pekerja proyek Stadion Utama Sepakbola Gedebage,Bandung dengan penduduk sekitar.

Masalah mendasar dari hal ini adalah "kemiskinan dan pengangguran" yang masih banyak,maaf kalau boleh saya berpendapat dan bertanya,sudah seberapa seriusnya pemerintah mengatasi pengangguran dan kemiskinan kota terutama ?,saya yakin jika kita konformasi dan menanyakan ke instansi yang terkait akan banyak jawaban klise,bahwa sudah begini-begini,sudah progaram ini itu dan lain sebagainya.

Tetapi apa sebenarnya yang terjadi,kenyataan di lapangan bahwa tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tidak kentara dan tidak terdata sangat banyak.

Terlalu jauh saya menulis,secara umum saja kita kira saat ini pemerintah kita terlalu banyak berkonsentrasi ke pemilukada,pilpres,pilgub dan Pemenangan pemilu legislatif dan sebagainya,yang proses segala bentuk pemilihan ini sangat "menguras' tenaga ,pikiran dan materi lahir bathin para pejabat yang kebanyakan dari kader partai,sehingga konsentrasi mereka untuk memikirkan rakyat terkuras terbagi dengan pikiran harus mempertahankan jabatan dan kelangsungan partai.

Dengan demikian hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak tidak bisa mereka pikirkan dengan konsentrasi yang maksimal.Akibatnya salah satu adalah dampak dari itu,adalah kemiskinan yang terus bertambah di kenyataan,susahnya mencari jalan nafkah bagi banyak kalangan bawah,dan munculnya premanisme di setiap kampung yang kebanyakan berasal dari orang-orang malas dan miskin atau pengangguran.

Sebut saja jika kita buka usaha atau mempunya suatu proyek pekerjaan dimanapun lokasi anda berada,pungutan liar yang formal sudah tentu banyak terjadi,sebut saja misalnya dari barisan wartawan bodrek,waratwan tanpa surat kabar,para preman kampung memalak ke setiap pekerja lapangan dan lain sebagainya,mencuri stock barang di gudang (worksheet) pekerja.

Pemalakkan  ke para pekerja yang sedang membangun proyek dari oknum warga pengangguran dan preman kampung,anda jika pernah bekerja di bidang ini pasti pernah merasakan bagaimana tidak amannya jika kita tidak "menyetor" uang atau sesuatu ke preman kampung setempat jika sedang punya proyek pengerjaan apapun.

Terus saja begitu lalu berefek domino,dari kurang perhatian para petinggi tentang kemiskinan di kenyataan,lalu ke kemiskinan-pengangguran dan ke gangguan keamanan lingkungan,preman kampung,pemalakkan,pencurian dan sebaginya,itu semua sebagai efek domino kurangnya perhatian pemerintah dalam hal mensejahterakan rakyat dan pemeretaan keadilan akibat telalu banyak konsentrasi ke kepentingan partainya saja.

Akhirnya pembaca,dengan segenap niat baik mari kita lindungi keluarga sendiri jangan sampai anak-anak dan keluarga kita menjadi preman-preman kampung,tidak harus bekerja di kantor-kantor atau menjadi PNS saja jika ada keluarga yang masih menganggur arahkan kepada hal-hal positif dan terus memacu semangat untuk bisa bekerja layak atau berwiraswasta.Yang penting jangan terlalu lama menganggur.

Dengan kurangnya kemiskinan (kalau dientaskan enggak mungkin deh),kurangnya pengangguran setidaknya akan berkurang sedikit gangguan keamanan lingkungan,sehingga akan sedikit pula terjadinya peluang bentrokan-bentrokan yang akhirnya berakibat "konyol dan bodoh" serta rugi semua pihak.

Salam damai.

0 comments: