Selasa, 10 Juli 2012

Orang Kaya,Menengah,dan Miskin,Inilah Perbedaannya

Beberapa perbedaan pemikiran dan prinsip serta tindakan paling umum di antara orang kaya,orang menengah dan orang miskin,menurut Tung Desem Waringin dalam sebuah artikelnya di detikfinance,ditulis sebagai berikut:

Orang Kaya

Mengapa orang kaya seperti makin kaya dan kaya terus bertambah hartanya,karena mereka kata Tung Desem Waringin,orang kaya ketika penghasilannya bertambah besar maka mereka menunda sementara segala kesenangannya,atau gaya hidupnya sementara tetap.

Penghasilan lebihnya orang kaya diinvestasikan kepada asset misalnya membeli saham sehingga mendapat deviden,membuat rumah kontrakan,ruko yang dikontrakan,Mall yang dikontrakkan,membangun sarang walet dan membuka usaha-usaha yang mengahsilkan.

Demikian terus berulang hasil demi hasil diinvestasikan lagi kepada aset atau jenis usaha yang menghasilkan,atau kepada hal-hal yang produktif,maka tidak heran harta dan usahanya terus bertambah-bertambah dan bertambah,semakin kaya dan semakin kaya.

Orang menengah.

Kemudian untuk orang menengah,TDW lebih lanjut menulis demikian:

"Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. 

Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya. 
"

Orang Miskin.

Lalu menurut TDW lebih lanjut tentang orang miskin ditulis pula;

"Mengapa orang miskin bablas miskin?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran."

Lebih lanjut TDW menyimpulkan :

"Pertanyaannya: Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?"


(linknya bisa anda klik di bawah)


****
Catatan :


Yang menarik adalah ketika kita setelah mendapat penghasilan,saya sendiri suka lupa diri dan menjadi kurang kontrol dalam hal pengeluaran uang,terlalu banyak pengeluaran kepada yang konsumtif daripada kepada investasi yang nantinya akan bisa menghasilkan uang lagi.


Seterusnya saya tertarik dengan "menunda dulu pengeluaran yang tidak terlalu penting,dan cenderung pengeluaran yang bersifat kesenangan",artinya keluarkanlah penghasilan hanya karena memang kita sedang memerlukannya atau sangat memerlukan,hal-hal yang bersifat kesenangan dan masih ada yang bisa digunakan,alangkah baiknya "ditunda" dulu.

Bukan tidak ditunaikan tetapi ditunda.


****
Diedit dari sumber/referensi : di sini

0 comments: