Selasa, 24 Juli 2012

Perbedaan Yang Indah

Bagaimana kalau kita melihat pelangi yang hanya satu warna saja,kuning semua misalnya,tentu tidak terlalu indah bukan?,ya pelangi menjadi indah karena di sana terdapat berbagai warna yang berbeda,..ah bosen teori banget hehe...

Membuat contoh dengan Pelangi tentang perbedaan, karena Pelangi diyakini dan nyata selama ini dia adalah sebuah fenomena campuran warna-warni yang indah untuk dinikmati dan dipandang.

Begitupun dalam kehidupan,dalam hidup bersama di dunia berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk Tuhan lainnya,menjadi lebih indah dan berseni jika banyak perbedaan dan saling menyikapi dengan bijaksana terhadap semua perbedaan itu.

Terinspirasi dengan tulisan Rekan saya, Auda Zasykia di kompasiana hari ini,beliau menulis tentang hidup di tengah perbedaan adat kebiasaan dan perbedaan agama serta budaya di lingkungannya.

Sepakat saya bahwa hidup di masyarakat ketika ada perbedaaan dengan segala beda status sosial,dengan perbedaan agama,beda ras dan suku dan ketika kondisi demikian disikapi dengan dewasa,waras,dan bijaksana maka yang terjadi adalah interaksi sosial dan budaya yang indah.

Misalnya,menjadi indah dan menyentuh ketika ada teman saya yang beragama Kristen menghormati saya yang sedang berpuasa,ketika sama-sama bekerja di siang hari,beliau tidak merokok sembarangan di ruang kerja,atau tidak makan minum di tempat terbuka terutama di depan saya yang moslem yang sedang berpuasa,atau alangkah indah dan tersentuhnya saya ketika teman Kristen ini dengan sabar menunggu saya selesai menunaikan ibadah shalat di luar mesjid  ketika kami sedang dalam sebuah perjalanan bersama di gurun sahara.

Di lain waktu ketika terdengar adzan subuh sementara saya masih tertidur lelap beliau membangunkan dan memperingatkan saya untuk bangun tidur dengan sangat sopan dan santun,pun sebaliknya ketika dia sedang melaksanakan ritual ibadah menurut agamanya di kamar atau ruangan kami ,maka saya dengan segala kemampuan menghormati beliau dengan duduk diam atau tidak berisik.

Tidak pernah kami berdebat kusir memperebutkan teori tentang agama siapa yang paling baik,tidak pernah kami berdebat kusir membahas Tuhan siapa yang paling gagah atau paling berkuasa,kami hidup dan bekerja di perusahaan yang sama,di ruangan yang sama dan di tempat yang sama,dalam menjalankan ibadah menurut agama kami,kami berpirinsip "bagimu agamamu dan bagiku agamaku,selama tidak saling mengganggu kami baik-baik saja".

Perbedaan apapun perlu sikap dewasa dan bijaksana,dan kedewasaan serta kebijaksanaan bisa didapat setelah orang tersebutsedikit banyak punya ilmu,punya pengetahuan dan pengalaman yang luas serta mempunyai hati yang dekat kepada bersih.

Semua hal tersebut di atas bisa dipelajari dari kehidupan ini melalui nilai-nilai luhur ajaran agama masing-masing,karena agama yang benar adalah agama yang berisi ajaran serta petunjuk yang benar, berisi ajaran yang menuju kepada keselamatan,kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

Perbedaan apapun Insya Allah akan menjadi semakin menambah ilmu hidup dan kehidupan kita,akan semakin menambah kedewasaan berpikir serta bertingkah laku kita,terutama bersikap adil dan bijaksana terhadap segala kondisi dan situasi dengan segala perbedaan yang memang harus ada keberadaannya.

Inspirasi dari tulisan teman saya, Auda Zaskya ,Klik  : Di sini

0 comments: