Rabu, 05 September 2012

Sekilas Tentang "Saudisasi" Tenaga Kerja di KSA

Kerajaan Saudi Arabia yang hanya berpenduduk sekitar 30 juta jiwa hingga saat ini dengan pendapatan perkapita hampir 15 ribu dollar AS, telah membuat tingkat kesejahteraan rakyatnya menjadi hampir yang terbaik di dunia.

Termasuk ketika kesejahteraan yang ternikmati hampir merata dirasakan oleh sebagian besar warganya,karena devisa dari minyak yang melimpah dengan jumlah penduduk sedikit .Kondisi demikian telah mendorong sebagian generasi mudanya menjadi agak malas untuk bekerja pada sektor-sektor tertentu khususnya sektor informal pada awal-awalnya.

Misalnya tidak ada warga termiskin di Saudi yang mau bekerja sebagai tukang sampah,pembantu rumah tangga atau sopir-sopir pribadi di warga biasa,tukang servis,pegawai bengkel,perawat,penjaga sekolah dll, (kecuali sopir pribadi di keluarga kerjaan dan para pejabat tinggi),penjaga toko atau sejenisnya.

Itu terjadi sekitar tiga dasa warsa ke belakang,saat ini Kerajaan Saudi konon secara perlahan dan pasti telah dan akan melakukan proses Saudisasi tenaga kerja ,yaitu dimana dengan sedikit demi sedikit terjadi pengalihan dan penggantian sejumlah lowongan kerja yang ada diisi oleh warga negara Saudi Asli,terutama merekrut para remaja dan kaum muda yang berpendidikan baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri.

Warga Negara Saudi asli yaitu yang secara administratif telah tercatat dan diakui secara formal dan sah sebagai Warga Negara Kerajaan.

Di sektor formal misalnya yang bekerja di berbagai lembaga dan kantor-kantor pemerintah dan BUMN yang asalnya banyak diiisi oleh para Warga Asing sekarang sudah mulai diisi oleh warga negaranya sendiri,hal ini terjadi seiring dengan semakin banyaknya generasi muda Saudi yang lulusan dari berbagai lembaga pendidikan tinggi baik lulusan dalam negeri maupun lulusan luar negeri.

Di sektor tenaga kerja informal dan semi informal (diksi saya saja-red) juga tidak ketinggalan,saat ini sudah tidak aneh lagi bila kita melihat para pemuda Saudi bekerja sebagai pramuniaga di supermarket dan hypermarket atau mall-mall besar lainnya.

Atau di sejumlah posisi lainnya,tenaga security,sopir taksi,sopir bus dan sopir-sopir ekspedisi serta di berbagai tempat-tempat usaha lainnya.

Pihak Kerajaan sangat menyadari dengan bahaya kalau warganya menjadi malas dan bodoh,maka sudah sejak beberapa tahun yang lalu program-program pendidikan digalakkan sekali seperti peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan ditingkatkan,beasiswa-beasiswa pendidikan ke luar negeri yang gratis atau dibantu dan dibayar oleh kerajaan,sekolah gratis,subsidi pendidikan yang besar dan sebagainya.

Gerakan sadar pendidikan di kaum muda Saudi beberapa tahun yang lalu telah melahirkan banyak tenaga muda yang siap pakai,tidak malas dan melek ilmu serta berkeahlian.

Dengan demikian mereka pada saatnya siap untuk menggeser posisi-posisi lowongan kerja yang asalnya diisi oleh para pendatang dari hampir seluruh pelosok dunia.

Para pekerja Asing misalnya dari negara-negara :China,Philifina,Indonesia,India,Pakistan,Mesir,Suriah,Turki,Maroko,dan sejumlah nagara dari Benua Afrika serta berbagai negara eropa dan yang lainnya.

Secara signifikan belum terlalu kentara pekerja Saudi asli ini terlihat mencolok mendominasi pekerjaan di berbagai tempat lowongan kerja,namun di sejumlah lembaga tertentu sudah mulai kedudukan pekerja asing mulai disingkirkan dan diganti oleh tenaga-tenaga muda Saudi asli.

Jadi bagi TKI yang sedang bekerja di Saudi,siap-siaplah bila suatu ketika kita kena PHK ala Kerajaan Saudi.Saatnya menabung dan lebih mematangkan untuk berusaha bekerja kembali di tanah air.

Catatan : ulasan ini adalah asli opini saya pribadi,tentu saja masih banyak data yang tidak tertuliskan,ini hanyalah sebuah sekilas pandangan saya sebagai yang saat ini melihat dan merasakan sendiri sebagai TKI di Saudi.

Sumber : Pengalaman pribadi dan berbagai sumber lainnya.

4 comments:

smoga sukses dot com nya mas..
Alexa rank-ny langsung drop ya?

terima kasih Mas Rudi...sama-sama..

oh iya ya,mas Rudi juga wah sayang ,bisakah kembali nantinya mas?

salam.

Amin..amin.

Nuhun pisan Mas Rudi.